19
direction berkaitan dengan mengarahkan usaha ke aktivitas kerja atau perilaku yang secara formal tidak perlu dilakukan namun efektif untuk perkembangan
aktivitas belajar. Intensity berkaitan dengan bekerja berusaha lebih keras dan lebih cepat daripada yang diharapkan Morris, 2009: 4. Persistence berkaitan
dengan investasi usaha yang terus dilakukan bahkan ketika muncul hambatan dalam proses belajar Phan, 2009.
Kesuma et al. 2012: 19 - 20 mencirikan kecenderungan individu berkarakter kerja keras, yaitu : 1 merasa risau jika pekerjaannya belum
terselesaikan sampai tuntas, 2 mengecek memeriksa terhadap apa yang harus dilakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya dalam suatu jabatan posisi, 3
mampu mengelola waktu yang dimilikinya, serta 4 mampu mengorganisasikan sumber daya yang ada untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.
Karakter kerja keras harus dimiliki oleh siswa sebab memberikan pengaruh positif bagi siswa berupa peningkatan prestasi di sekolah maupun memperoleh
kesuksesan jangka panjang Krashen, 2005. Paton 2013 dalam artikelnya yang dimuat oleh surat kabar online The Telegraph mengungkap bentuk kerja keras
mahasiswa universitas-universitas terbaik di Inggris seperti Cambridge, Oxford, dan Dundee dimana mereka setidaknya memiliki 2 kali lipat waktu belajar
dibanding universitas lain dan hal ini mempengaruhi kesuksesan lulusan universitas-universitas tersebut.
2.2.4 Mandiri
Mandiri merupakan sikap dan perilaku yang tidak bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan berbagai tugas maupun persoalan, tidak melemparkan
tugas dan tanggung jawab kepada orang lain Puskur, 2010:26. Individu mandiri menunjukkan adanya rasa percaya diri. Rasa percaya diri yang dimaksud dalam
karakter mandiri merupakan percaya pada kemampuan-kemampuan yang ada dalam diri untuk mengatasi berbagai masalah secara independen Mustari, 2011:
94. Mandiri secara ringkas merupakan karakter yang ditunjukkan dengan sikap tidak bergantung pada orang lain dan kepercayaan pada diri sendiri untuk
20
mengatasi berbagai kesulitan, mampu mengambil keputusan sendiri untuk kebaikan dirinya dan orang lain, berinisiatif dan kreatif.
Siswa dengan karakter mandiri akan menunjukkan kemandirian dalam belajar. Knowles 1975 mendeskripsikan siswa yang belajar secara mandiri
memiliki inisiatif dalam proses pembelajaran dengan atau tanpa bantuan orang lain dalam menentukan apa yang dibutuhkan dalam belajar, merumuskan tujuan
belajar, mengidentifikasi sumber daya manusia dan material untuk belajar, memilih dan mengimplementasikan strategi belajar yang cocok, dan mengevaluasi
hasil belajar. Pengukuran kemandirian belajar menurut Fisher et al. 2001 meliputi 3 aspek, yaitu self management, desire for learning, dan self control.
Aspek self management merujuk pada kemampuan untuk mengidentifikasikan kebutuhan belajar dan penggunaan sumber daya belajar. Aspek desire for learning
merujuk pada
motivasi belajar.
Aspek self
control merujuk
pada pertanggungjawaban
secara penuh
dari pembelajar
terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Aspek-aspek ini digunakan sebagai dimensi penilaian karakter kemandirian, khususnya kemandirian belajar.
2.3 Penilaian Hasil Belajar
Hasil belajar yang diperoleh melalui proses pendidikan merupakan berkembangnya potensi siswa yang mencakup tiga kompetensi, yaitu: kompetensi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk mengetahui besarnya perkembangan potensi tersebut dalam dunia pendidikan juga dikenal kegiatan penilaian.
Tiap kompetensi memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri, sehingga teknik dan metode penilaiannya pun dapat berbeda. Kompetensi pengetahuan cocok jika
dinilai menggunakan teknik tes, namun teknik tes tidak tepat bila digunakan untuk menilai capaian kompetensi sikap dan keterampilan. Kompetensi sikap dan
keterampilan lebih cocok jika dinilai menggunakan teknik nontes. Ada beberapa macam teknik penilaian kompetensi sikap yang dapat
digunakan oleh guru berdasarkan Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah , yaitu: 1 observasi, 2 penilaian diri, 3 penilaian “teman sejawat”