4
assesmentself-report. Instrumen ini kemudian diuji kesahihan dan keandalannya dengan uji validitas dan reliabilitas sebelum dapat digunakan oleh guru yang
bersangkutan. Instrumen penilaian karakter yang dikembangkan berguna untuk mengukur karakter jujur, disiplin, kerja keras, dan mandiri sebagai bagian dari
nilai-nilai karakter yang penting untuk dimiliki saintis. Nilai-nilai karakter tersebut penting dimiliki oleh siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran biologi. Nilai karakter jujur mengandung kebenaran, sebagaimana pembelajaran khususnya pembelajaran biologi mengarahkan siswa
untuk mencari pengetahuan dan kebenaran UNESCO-APNIEVE, 2002: 30 dengan cara-cara yang baik, bertindak dan berucap kebenaran oleh karena itu
kejujuran sangat penting dimiliki siswa. Disiplin, dan kerja keras mempengaruhi siswa untuk bertindak sesuai tata tertib dan aturan yang berlaku, serta untuk
menyelesaikan masalah sebaik mungkin, dengan seluruh kemampuan yang dimiliki tanpa mudah menyerah. Siswa juga perlu memiliki karakter mandiri yang
menjadikannya tidak bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan masalah- masalah yang ditemui dan mengambil keputusan independen, berani menanggung
resiko yang mungkin muncul dalam proses belajar sehingga mampu belajar sepanjang hayat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang muncul dirumuskan sebagai berikut
1 Bagaimana model instrumen penilaian karakter yang digunakan oleh guru
biologi di SMA Negeri 1 Demak? 2
Bagaimana karakteristik instrumen penilaian karakter yang akan dikembangkan dalam pembelajaran biologi di SMA Negeri 1 Demak?
3 Bagaimana validitas dan reliabilitas instrumen penilaian karakter yang
dikembangkan?
1.3 Pembatasan Masalah
Penelitian ini membatasi masalah pada pengembangan instrumen penilaian teknik nontes berupa skala penilaian diri. Adapun karakter yang diukur adalah
5
jujur, disiplin, kerja keras, dan mandiri yang berhubungan dengan pembentukan sikap ilmiah. Instrumen ini dikembangkan untuk digunakan dalam pembelajaran
biologi di SMA, khususnya topik jamur. Berikut dijelaskan beberapa kata penting yang menjadi poin utama dalam
penelitian ini
1.3.1 Instrumen
Instrumen merupakan alat pengumpul data. Instrumen pengumpul data untuk data satu dengan yang lain dapat berbeda bergantung pada sifat data
tersebut. Instrumen dalam bahasan ini merupakan alat pengumpul data penilaian karakter berupa lembar penilaian diri berbentuk skala penilaian. Lembar penilaian
diri diisi oleh siswa untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Skala penilaian yang digunakan berupa
model skala Likert. Skala Likert merupakan skala yang telah umum digunakan dalam penilaian Russel Hollander, 1975. Skala Likert memuat pernyataan-
pernyataan yang membutuhkan respon siswa mengenai perasaannya dan bertujuan membedakan antara berbagai level karakter siswa, sehingga pilihan jawaban yang
diberikan ada pada kisaran luas mulai dari sangat menyukai strongly favorable sampai pada sangat tidak menyukai strongly unfavorable Russel Hollander,
1975.
1.3.2 Karakter
Karakter merupakan nilai-nilai yang khas-baik tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan
yang terpateri dalam diri dan terwujudkan dalam perilaku Pemerintah RI, 2010. Karakter dapat disamakan dengan kepribadian. Kepribadian menunjuk pada
“organisasi dari sikap-sikap seseorang untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara khususnya apabila individu berhubungan dengan orang lain atau
menanggapi suatu keadaan ” Mu‟in, 2011: 161. Karakter muncul dari nilai-nilai
yang ada dalam masyarakat, menjadi dasar tiap individu untuk bersikap dan ditunjukkan melalui perilaku.
6
Di bawah ini dijelaskan lebih lanjut mengenai atribut karakter yang menjadi variabel dalam instrumen penilaian yang hendak dikembangkan
1.3.2.1 Jujur
Puskur 2010: 25 mendefinisikan karakter jujur sebagai sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan antara pengetahuan, perkataan, perbuatan mengetahui
apa yang benar, mengatakan yang benar, dan melakukan yang benar sehingga menjadikan orang yang bersangkutan sebagai pribadi yang dapat dipercaya.
1.3.2.2 Disiplin
Kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala bentuk peraturan atau tata tertib yang berlaku Puskur, 2010: 26.
1.3.2.3 Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya secara sungguh-sungguh berjuang hingga titik darah penghabisan dalam menyelesaikan berbagai tugas, permasalahan,
pekerjaan, dan lain-lain dengan sebaik-baiknya Puskur 2010: 26.
1.3.2.4 Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan berbagai tugas, maupun persoalan, serta tidak melemparkan tugas dan tanggung
jawab kepada orang lain Puskur, 2010: 26. Selama proses pembelajaran topik jamur di kelas X SMA N 1 Demak, guru
biologi hanya mengukur atribut karakter kerjasama dan teliti. Untuk kepentingan pengembangan yang berupa penambahan nilai-nilai karakter dalam penilaian
karakter selama pembelajaran topik jamur dilakukan juga penilaian nilai-nilai karakter jujur, disiplin, kerja keras dan mandiri. Instrumen penilaian karakter kerja
sama dan teliti tidak dikembangkan dalam penelitian ini.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk 1 Mengidentifikasi
karakteristik instrumen
penilaian karakter
dalam pembelajaran biologi di SMA Negeri 1 Demak.
2 Mengembangkan instrumen penilaian karakter jujur, disiplin, kerja keras, dan mandiri dalam pembelajaran biologi di SMA Negeri 1 Demak.
7
3 Menganalisis validitas dan reliabilitas instrumen penilaian karakter yang
dikembangkan di SMA Negeri 1 Demak.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain 1 Bagi siswa: karakter yang muncul sebagai hasil pendidikan karakter dapat
diukur dengan tepat dan jelas, serta sebagai informasi untuk memperbaiki diri agar menjadi individu yang berkarakter.
2 Bagi guru: penilaian karakter dapat dilakukan dengan lebih akurat dan berkelanjutan, adanya informasi yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai
koreksi terhadap pendidikan karakter dalam pembelajaran biologi, instrumen yang dikembangkan dapat menjadi acuan penyusunan instrumen penilaian
karakter lainnya, serta sebagai motivasi bagi guru lain untuk melakukan penilaian karakter yang lebih terencana.
3 Bagi sekolah: hasil pengukuran menggunakan instrumen penilaian karakter dapat menjadi dasar evaluasi pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah.
4 Bagi mahasiswa: menambah pengetahuan mahasiswa calon guru mengenai penilaian sikap khususnya karakter dan penyusunan instrumen penilaiannya.
1.6 Spesifikasi Produk
Produk pengembangan berupa sebuah instrumen penilaian karakter siswa yang mengukur 4 atribut karakter dengan spesifikasi sebagai berikut: berbentuk
skala penilaian model skala Likert, masing-masing skala mengukur karakter jujur diberi kode A, disiplin diberi kode B, kerja keras diberi kode C, dan mandiri
diberi kode D yang dibentuk melalui proses pembelajaran biologi di sekolah. Skala penilaian karakter ini berisi pernyataan favorable dan unfavorable dari
uraian indikator operasional atribut yang telah dibuat berdasarkan dimensi yang telah ditentukan. Tiap pernyataan memiliki rentang jawaban mulai dari sangat
tidak sesuai STS, tidak sesuai TS, sesuai S, dan sangat sesuai SS. Penskoran jawaban menggunakan penskalaan subjek yang bergerak antara 1
– 4. Skor tinggi untuk jawaban positif pada item favorable maupun jawaban negatif
pada item unfavorable. Siswa diminta memilih satu dari 4 opsi jawaban yang
8
tersedia dengan jujur, sesuai dengan yang dirasakan atau yang terjadi dalam dirinya dalam lembar jawab skala penilaian karakter yang terpisah.
Produk juga dilengkapi dengan kisi-kisi untuk tiap skala penilaian karakter. Kisi-kisi memuat uraian definisi operasional, dimensi pengukuran, indikator
keperilakuan operasional, dan bobot item yang dimiliki tiap skala penilaian karakter. Uraian daftar item favorable dan unfavorable, serta petunjuk kriteria
penilaian karakter siswa untuk tiap skala penilaian karakter juga disertakan dalam produk pengembangan.
9
9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Karakter Sebagai Objek Penilaian dan Hubungannya
Dengan Nilai, Sikap, serta Perilaku
Pembicaraan dan diskusi mengenai karakter turut melibatkan pemahaman tentang nilai, sikap, dan perilaku yang mendasari serta menunjukkan adanya
karakter pada individu. Semuanya terbentuk sebagai hasil belajar yang terjadi sejak dini, berkelanjutan dan dipengaruhi oleh lingkungan.
Nilai merupakan “sesuatu yang diyakini kebenarannya yang dianut serta
dijadikan sebagai acuan dasar individu dan masyarakat dalam menentukan sesuatu yang dipandang baik, benar, bernilai, maupun berharga
” Muhtadi, 2005: 3. Definisi di atas menunjukkan penting dan berharganya nilai bagi tiap individu.
Berawal dari nilai, individu akan bertindak sesuai dengan keyakinannya baik itu ke arah positif maupun negatif. Keyakinan ini bukan semata-mata keyakinan yang
muncul dari individu sendiri melainkan terlibat dalam suatu sistem keyakinan yang terbentuk dalam masyarakat Zuriah, 2008: 19. Hal ini menunjukkan bahwa
pengaturan perilaku individu tentang hal-hal yang baik untuk dilakukan dan hal- hal buruk yang patut dihindari berstandar pada nilai-nilai yang dianut masyarakat
tempat hidupnya. Lingkungan masyarakat turut mempengaruhi pembentukan nilai dalam diri
individu. Pembentukan nilai dalam individu terbentuk melalui pengalaman dan apa yang dilihat serta dipelajari dari objek-objek yang menjadi panutan individu
di lingkungan hidupnya. Nilai berkaitan erat dengan sikap. Sikap menurut Azwar 2013a: 4
– 7 merupakan kecenderungan untuk menentukan tindakan dan tingkah laku terhadap
suatu objek dengan disertai perasaan positif maupun negatif. Kemudian melalui penjelasan dari paragraf sebelumnya, secara sederhana nilai dapat dinyatakan
sebagai keyakinan seseorang. Dari sini dapat dilihat keterkaitan antara keduanya. Keyakinan dalam nilai lebih luas daripada sikap. Lebih jelas lagi Wening 2012