27
instrumen penilaian karakter yang telah digunakan dalam kegiatan pembelajaran tersebut didapatkan melalui wawancara secara mendalam pada guru biologi kelas
X di SMA Negeri 1 Demak.
3.4.3 Desain Produk
Produk berupa instrumen penilaian karakter siswa yang dikembangkan berbentuk skala penilaian model skala Likert untuk mengukur atribut karakter
jujur, disiplin, kerja keras, dan mandiri. Pengembangan instrumen disesuaikan dengan karakteristik siswa, dan karakteristik kegiatan pembelajaran topik jamur di
kelas X SMA Negeri 1 Demak. Produk didesain untuk menilai atribut jujur, disiplin, kerja keras, dan mandiri dalam dimensi tertentu setelah mendefinisikan
masing-masing atribut, kemudian dijabarkan dalam indikator keperilakuan yang operasional.
3.4.4 Validasi Desain
Validasi desain produk dilakukan secara rasional, yaitu melalui diskusi dan penilaian oleh ahli dalam bidang penilaian pendidikan serta penyusunan skala
psikologi validator. Penilaian yang dilakukan meliputi aspek kesesuaian konsep teoritik atribut yang diukur, tingkat operasional aspek keperilakuan atribut yang
diukur, kaidah penulisan dan tata bahasa item, serta penampilan skala. Tiap aspek memiliki skor mulai dari 1
– 4. Skor total rendah mewakili ketidaklayakan skala penilaian karakter, sedangkan skor total tinggi mewakili kelayakan skala penilaian
karakter.
3.4.5 Revisi Desain
Kelemahan desain produk berdasarkan saran dan penilaian para ahli akan direvisi oleh peneliti pada tahap ini.
3.4.6 Uji Coba Produk Skala Kecil
Desain produk yang telah direvisi kemudian dibuat menjadi prototipe untuk diujicobakan dalam skala kecil. Uji coba produk yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah simulasi penggunaan instrumen penilaian karakter dalam bentuk skala penilaian oleh siswa kelas X MIA 1. Data yang terkumpul adalah tingkat
28
keterbacaan item tiap skala penilaian karakter yang dikembangkan. Tingkat keterbacaan skala menggambarkan sejauh mana kalimat pernyataan item dapat
dipahami oleh siswa sehingga siswa dapat menangkap maksud sebenarnya dari item tersebut. Tiap item memiliki skor 1
– 3. Skor rendah diberikan untuk item yang sulit dipahami, sedangkan skor tinggi diberikan untuk pernyataan item yang
mudah dipahami.
3.4.7 Revisi Produk
Kelemahan yang teridentifikasi dari hasil uji coba skala kecil direvisi untuk diuji cobakan kembali dalam skala besar.
3.4.8 Uji Coba Produk Skala Besar
Prototipe dengan beberapa kali revisi diujicobakan kembali dengan melibatkan siswa kelas X MIA 3, 4, 5, dan 8 sehingga cukup memberikan
gambaran keefektifan dan keefisienan produk bila digunakan dalam lingkungan luas. Prototipe diberikan kepada seluruh siswa secara bersamaan dalam 4 ruang
kelas yang berbeda. Kegiatan yang dilakukan adalah simulasi penggunaan prototipe guna mendapatkan data validitas dan reliabilitas dengan pendekatan
single test administration data diambil melalui 1 kali penyajian data pada subjek, dan pengumpulan data tingkat keterterapan skala melalui observasi
dengan penskoran dikotomi dan wawancara. Dalam kegiatan ini setiap ruangan diawasi oleh seorang mahasiswa 3 ruangan yang sekaligus bertugas sebagai
observer, dan seorang guru 1 ruangan dan seorang mahasiswa observer. Observer dalam hal ini memiliki tugas untuk mengobservasi jalannya simulasi
sesuai dengan aspek yang ditetapkan peneliti untuk diobservasi. Setelah kegiatan simulasi berakhir dilakukan kegiatan wawancara dengan guru biologi kelas X
SMA Negeri 1 Demak mengenai keterterapan prototipe berdasarkan simulasi yang telah dilakukan.
3.4.9 Revisi Produk
Pada tahap ini prototipe direvisi berdasarkan kekurangan dan kelemahan yang teridentifikasi dari hasil uji coba skala besar.
29
3.4.10 Produk Final Siap Didesiminasikan