penutupan terbesar pada Stasiun 1 daan 2 yaitu 22,41 dan 14,72. Namun pada Stasiun 3 nilai penutupan terbesar adalah jenis lamun Enhalus acoroides
yaitu 18,33 dan bila dibandingkan pada semua lokasi pengamatan, ternyata nilai penutupan Enhalus acoroides memiliki nilai yang tidak jauh berbeda dengan
Halodule uninervis. Padahal jika dibandingkan dengan nilai kepadatannya, jumlah Enhalus acoroides jauh lebih kecil dibanding dengan kepadatan Halodule
uninervis. Ini menunjukkan bahwa ukuran tumbuhan Enhalus acoroides jauh lebih besar dibanding ukuran tumbuhan lamun Halodule uninervis.
4.4.5 Indeks Nilai Penting INP
Indeks nilai penting menggambarkan peranan suatu spesies lamun relatif terhadap spesies lainnya dalam suatu komunitas. INP ini ditentukan oleh
frekuensi relatif, kerapatan relatif dan penutupan relatif masing-masing spesies lamun sehingga mempunyai hubungan berbanding lurus. Semakin besar nilai-
nilai tersebut maka semakin besar pula INP yang berarti semakin tingginya peranan spesies tertentu dalam komunitas. Kisaran INP menunjukkan apakah
spesies tertentu mempunyai peranan yang besar, sedang atau rendah. Karena jarak antar stasiun cukup jauh sehingga memiliki karakteristik yang berbeda maka
indeks nilai penting di analisis per stasiun pengamatan. Indeks nilai penting tumbuhan lamun di perairan Pulau Lepar dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.
Tabel 7. Indeks Nilai Penting Jenis Lamun Di Pulau Lepar A. Stasiun 1
No Spesies Lamun
RD
i
RC
i
RF
i
INP
1 Enhalus acoroides 0,1025 0,3581 0,3188 0,7795
2 Thalassia hemprichii 0,0379 0,0836 0,2428 0,3642
3 Halophilla minor 0,011 0,0018 0,0797 0,0925
4 Halodule uninervis 0,6782 0,4379 0,1594 1,2755
5 Cymodocea rotundata 0,1703 0,1186 0,1993 0,4882
Total 1,00
1,00 1,00
3,00 B. Stasiun 2
No Spesies Lamun
RD
i
RC
i
RF
i
INP
1 Enhalus acoroides 0,0971
0,308 0,2175 0,6226 2 Thalassia hemprichii
0,0728 0,1599 0,1864 0,4192 3 Halophilla minor
0,0132 0,0024 0,1243 0,1399 4 Halodule uninervis
0,6225 0,3851 0,2825 1,2901 5 Cymodocea rotundata
0,1943 0,1447 0,1893 0,5282 Total
1,00 1,00
1,00 3,00
C. Stasiun 3
No Spesies Lamun
RD
i
RC
i
RF
i
INP
1 Enhalus acoroides 0,2152 0,6114
0,5 1,3266 2 Thalassia hemprichii
3 Halophilla minor 0,1026
0,024 0,335 0,4617
4 Halodule uninervis 0,6821 0,3646
0,165 1,2117 5 Cymodocea rotundata
Total 1,00
1,00 1,00
3,00
Indeks nilai penting pada Stasiun 1 dan Stasiun 2 menunjukkan kisaran nilai yang tidak jauh berbeda. Hal tersebut dikarenakan jarak antar stasiun hanya
sekitar 5 km dan masih berada dalam satu kawasan Desa Penutuk. Pada Stasiun 1 dan Stasiun 2, Halodule uninervis memiliki nilai Indeks Nilai Penting terbesar
dibanding jenis lamun lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa lamun Halodule
uninervis memiliki peranan paling besar pada kawasan ekosistem padang lamun pada Stasiun tersebut.
Kisaran nilai INP pada Stasiun 3 memperlihatkan bahwa lamun jenis Enhalus acoroides memiliki nilai terbesar. Ini berarti E. acoroides memiliki peranan
paling besar dalam ekosistem padang lamun di Stasiun 3. Stasiun 3 terletak di Desa Tanjung Sangkar, bila ditempuh mela lui jalan darat menempuh jarak sekitar
20 km dari Desa Penutuk Stasiun 1 dan Stasiun 2. Karenanya , Stasiun 3 memiliki karakteristik substrat yang berbeda dengan Stasiun 1 dan Stasiun 2
Tabel 3 .
Secara umum, Indeks Nilai Penting terkecil adalah jenis lamun Halophila minor. Hal ini disebabkan karena spesies ini tumbuh secara tidak merata dengan
kerapatan relatif rendah dan penutupan relatif yang rendah pula. Ini menunjukkan peranan dari spesies tersebut relatif kecil terhadap komunitas lamun secara
keseluruhan di perairan Pulau Lepar.
4.5 Struktur Komunitas Gastropoda 4.5.1 Komposisi Spesies dan Ke padatan Gastropoda