Deskripsi Varietas TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 3. Struktur kimia asam sitrat Sumber : Winarno, 1997

3. Sifat Kimia

Menurut Endarwati 2015, Asam sitrat memiliki sifat kimia sebagai berikut: 1. Mampu mengikat ion-ion logam sehingga dapat digunakan sebagai pengawet dan penghilang kesadahan dalam air. 2. Keasaman Asam Sitrat didapatkan dari tiga gugus karboksil-COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. 3. Asam Sitrat dapat berupa kristal anhidrat yang bebas air atau berupa kristal monohidrat yang mengandung satu molekul air untuk setiap molekulnya. 4. Bentuk anhidrat Asam Sitrat mengkristal dalam air panas, sedangkan bentuk monohidrat didapatkan dari kristalisasi Asam Sitrat dalam air dingin. 5. Bentuk monohidrat Asam Sitrat dapat diubah menjadi bentuk anhidrat dengan pemanasan pada suhu 70-75°C. 6. Jika dipanaskan di atas suhu 175°C akan terurai terdekomposisi dengan melepaskan karbon dioksidaCO2 dan airH2O.

4. Sifat Fisika

Keasaman asam sitrat didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika hal ini terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat. Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga untuk mengendalikan pH larutan. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam dengan pengkelatan, sehingga digunakan sebagai pengawet dan penghilang kesadahan air. Pada temperatur kamar, asam sitrat berbentuk serbuk kristal berwarna putih. Serbuk kristal tersebut dapat berupa bentuk anhydrous bebas air, atau bentuk monohidrat yang mengandung satu molekul air untuk setiap molekul asam sitrat. Bentuk anhydrous asam sitrat mengkristal dalam air panas, sedangkan bentuk monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air dingin. Bentuk monohidrat tersebut dapat diubah menjadi bentuk anhydrous dengan pemanasan di atas 74 °C.

F. Aluminium

1. Deskripsi

Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistim periodik unsur, dengan nomor atom 13 dan berat atom 26,98. Di dalam udara bebas aluminium mudah teroksidasi membentuk lapisan tipis oksida Al 2 O 3 yang tahan terhadap korosi. Aluminium juga bersifat amfoter yaitu mampu bereaksi dengan larutan asam maupun basa. Anton, 1992.