2.5. PEMERIKSAAN PATENSI TUBA
Persyaratan untuk penilaian kelayakan tuba
42
1. Pasien harus mempunyai pemahaman yang jelas tentang prosedur yang akan dilaksanakan.
2. Untuk menghindari melaksanakan prosedur secara tak sengaja saat pasien hamil, prosedur harus dilaksanakan pada paroh pertama siklus haid, atau pada
setiap fase siklus bila tindakan pencegahan kontrasepsi yang layak diambil. Kontraindikasi untuk penilaian kelayakan tuba
42
1. Kehamilan atau kemungkinan. 2. Infeksi pelvis atau vaginal
2.5.1. Hysterosalpingography
HSG dan laparoskopi adalah 2 metode klasik untuk mengevaluasi patensi tuba pada wanita infertil dan saling melengkapi. HSG mengambarkan kavum uteri
dan arsitektur lumen dalam tuba, tapi laparoskopi tak bisa. Laparoskopi memberikan informasi detail mengenai anatomi panggul sementara HSG tak bisa.
Hysterosalpingography adalah uji diagnostik awal yang digunakan untuk mengkaji patensi tuba karena memiliki sensitivitas 85 hingga 100 dalam
pengidentifikasian oklusi tuba. Spesifisitas tertentu dari HSG dalam pengidentifikasian oklusi tuba yang berhubungan dengan PID mendekati 90. HSG
paling tepat dijadwalkan selama selang waktu 2-5 hari segera setelah akhir haid untuk meminimalkan risiko infeksi, menghindari gangguan dari darah dan
gumpalan intrauterin, dan mencegah adanya kemungkinan bahwa HSG bisa dilaksanakan pada siklus konsepsi yang belum diketahui. Bahkan pengujian paling
sensitif untuk HCG tidak bisa mengesampingkan risiko bila HSG dilaksanakan selama fase luteal siklus. HSG tidak membutuhkan persiapan spesifik, walaupun
pengobatan dengan NSAID kira-kira 30 menit sebelumnya membantu dalam membatasi gangguan kenyamanan yang terkait dengan prosedur; analgesik yang
lebih kuat dan sedative umumnya tidak dibutuhkan. Komplikasi infeksi dari HSG relatip tidak umum, bahkan pada wanita risiko tinggi 1-3. Walaupun biasanya
tidak perlu, pengobatan antibiotik prophylaxis rutin juga layak, dengan
Universitas Sumatera Utara
mempertimbangkan konsekuensi potensial dari infeksi pascaprosedur. Antibiotik doxycycline 100 mg dua kali sehari selama 5 hari, yang dimulai 1-2 hari sebelum
HSG adalah bijaksana bila penyakit obstruksi tubal sangat kuat diduga dan pada pokoknya diindikasikan bila HSG menunjukkan obstruksi tubal distal karena risiko
meningkat kira-kira 10 dan pengobatan bisa mencegah infeksi klinik. HSG paling tepat dihindari sama sekali setidaknya selama beberapa minggu setelah suatu
episode PID akut untuk meminimalkan risiko komplikasi infeksi.
13
Teknik dasar untuk melaksanakan HSG adalah sungguh standar. Studi haruslah dilaksanakan dengan menggunakan fluoroscopy intensifikasi citra dengan
jumlah radiograf terbatas. HSG rata-rata hanya membutuhkan 20-30 detik waktu fluoroskopik dengan keterpaparan radiasi minimal dan mempunyai risiko yang
sangat rendah. Biasanya, hanya 3 film dasar dibutuhkan scout, satu film untuk mendokumentasikan kontur rahim dan kelayakan tubal, dan film pascaevaluasi
untuk mendeteksi daerah kontras buram. Film tambahan mungkin dibutuhkan bila rahim menutupi tuba atau rongga rahim tampak abnormal. Dalam hal lainnya, film
tersebut memberikan sedikit atau tidak memberikan informasi yang lebih berguna dan meningkatkan keterpaparan radiasi secara tidak perlu. Kontras bisa dimasukkan
dengan menggunakan cannula logam yang umum atau melalui kateter balon. Pada umumnya, teknik yang disebut terakhir membutuhkan lebih sedikit waktu
fluoroscopik dan volume kontrak yang lebih kecil, menyebabkan lebih sedikit nyeri dan lebih mudah dilaksanakan. Injeksi kontras perlahan biasanya 3-10 mL
membantu meminimalkan gangguan kenyamanan yang terkait dengan HSG.
13
Perdebatan tentang keuntungan dan kerugian relatip dari medium kontras yang larut dalam minyak dan yang larut dalam air sudah lama marak. Penganjur
medium kontrak yang larut dalam air menegaskan bahwa medium yang larut dalam minyak terlalu kental untuk memperlihatkan arsitektur tubal internal
memiliki signifikansi prognostik, terdispersi secara buruk di dalam pelvis dan, karenanya, tidak bisa mendeteksi lekanan adnexal dan mempunyai risiko yang
signifikan reaksi granuloma, intravasasi dan embolisma. Yang mendukung medium kontras yang larut dalam minyak mengajukan bahwa reaksi granuloma
jarang, dan bahwa intravasasi dan embolisasi tidak umum dan hampir secara
Universitas Sumatera Utara
merata jinak, dan mengutip banyak studi yang menunjukkan bahwa medium yang larut dalam minyak meningkatkan fertilitas dalam bulan-bulan persis setelah HSG
pada wanita dengan tuba yang mantap. Hasil sebuah meta-analysis komprehensif yang mencakup 6 percobaan klinik acak dan 6 studi berkontrol non-acak lainnya
menunjukkan bahwa medium yang larut dalam minyak jelas bisa mempunyai nilai terapeutik. Dibandingkan dengan tanpa pengobatan, medium yang larut
dalam minyak meningkatkan angka kehamilan setelah HSG OR = 1,80, CI = 1,29-2,50 dan medium yang larut dalam air tidak OR = 0,87, CI = 0,50-1,52;
dibandingkan secara langsung, medium yang larut dalam minyak lebih unggul OR = 1,92, CI = 1,60-2,29. Akan tetapi, sebuah percobaan klinik acak besar
selanjutnya lagi-lagi menantang kesimpulan tersebut, dengan tidak menemukan perbedaan dalam angka kehamilan pada kelompok wanita yang diacak untuk HSG
dengan medium yang larut dalam air, medium yang larut dalam minyak, atau keduanya. Medium manapun merupakan pilihan yang tepat. Hasil negatip-palsu
8 obstruksi yang tidak nyata dan hasil positip-palsu 30 kelayakan tidak nyata terjadi; yang disebut pertama jauh lebih umum daripada yang disebut
terakhir. Injeksi kontras bisa menyebabkan kejang cornyal kontraksi rahim yang menutup sementara segmen interstitial dan mencegah perfusi distal yang bisa
disalahtafsirkan sebagai oklusi tubal proksimal. HSG bisa menunjukkan kelayakan tubal unilateral dan oklusi proksimal kontralateral. Walaupun
pengamatan bisa menggambarkan obstruksi proksimal unilateral yang sebenarnya, penempatan kateter yang memungkinkan kontras mengikuti jalur resistansi
terkecil adalah penyebab yang lebih umum; yang paling sering, tuba nonvisualisasi normal. HSG positip-palsu bisa terjadi bila kontras yang masuk
hydrosalpinx yang membesar lebar terencerkan untuk menghasilkan merah muka yang disalahtafsirkan sebagai bukti kelayakan tubal. Lekatan peritubular yang
melingkupi tuba yang dalam hal lainnya normal dan mantap bisa mensekuestrasi kontras begitu kontras keluar dari tuba, yang menghasilkan loculasi fokal yang
lagi-lagi bisa disalahtafsirkan sebagai obstruksi distal.
13
Dibandingkan dengan laparoscopy metode standar emas sebagai test kelayakan tubal, HSG hanya mempunyai sensitivitas moderat kemampuan
mendeteksi kelayakan bila tuba terbuka tetapi mempunyai spesifisitas yang
Universitas Sumatera Utara
relatip tinggi akurasi bila kelayakan terdeteksi pada populasi infertil yang umum. Implikasi kliniknya adalah bahwa bila HSG menunjukkan obstruksi tetap
ada probabilitas yang relatip tinggi kira-kira 60 bahwa tuba ternyata terbuka, tetapi bila HSG menunjukkan kelayakan ada sedikit kemungkinan tuba benar-
benar macet kira-kira 5. Akan tetapi, ada variabilitas yang berarti dalam penafsiran hasil HSG antara pengamat yang berbeda-beda. Akibatnya, bila dokter
yang mengobati pasien tidak melaksanakan HSG, tinjauan pribadi dan penafsiran ulang film adalah bijaksana sebelum merumuskan rekomendasi untuk evaluasi
atau pengobatan tambahan. Seperti yang mungkin diperkirakan, probabilitas kehamilan tak terkait pengobatan paling baik bila HSG menunjukkan kelayakan
tubal bilateral, lebih rendah secara berarti bila kedua tuba tidak tampak terbuka dan hanya sedikit berkurang bila satu tuba mantap. Sangat membantu dengan
tetap mencamkan pengamatan ini sewaktu mempertimbangkan apakah laparoscopy dibutuhkan sebelum memutuskan tentang rencana pengobatan.
Kontraindikasi terhadap HSG antara lain hydrosalping yang telah diketahui, PID atau cervicitis, dan massa adnexal yang dapat dipalpasi atau nyeri pada
pemeriksaan bimanual.
13
GambarII.11.:Histerosalpingography GambarII.12.Gambaran histerosalpingogram normal.
Sebuah rongga rahim halus berbentuk segitiga dan tumpahan dari kedua
tuba. Tulang-tulang pelvis terlihat pada sinar-x sekitar gambar
46
Universitas Sumatera Utara
Gambar II.13. Gambaran HSG normal muncul gambaran hitam dan rongga normal dan tuba fallopi
45
Gambar II.14 HSG menunjukkan rahim normal dan tuba yang tersumbat. Tidak ada tumpahan dari zat warna terlihat di ujung tuba. Kedua tuba juga sedikit
melebar dan terisi cairan - hidrosalping.
43
G a m b a r I I . 1 5 . Gambaran histerosalpingogram menunjukkan adhesi intrauterin
minimal
4 8
Universitas Sumatera Utara
2.5.2. Laparoskopi