HysterosalpingocontrastsonographyHyCoSy PEMERIKSAAN PATENSI TUBA

A B C D Gambar II.17.Septum uterus. A: Gambaran laparoskopi yang menunjukkan fundus uterus. B: Pemeriksaan laparoskopi fundus uterus yang menunjukkan kedalaman dan lebarnya septum. C: Gambaran histeroskopik menunjukkan reseksi septum uterus. D: Pemeriksaan laparoskopi fundus uterus menunjukkan septum yang direseksi. Perhatikan echogenisitas dari debris di fundus. 24

2.5.3. HysterosalpingocontrastsonographyHyCoSy

Hysterosalpingo-kontras sonography HyCoSy melibatkan instilasi bahan kontras positip, seperti Echovist, ke dalam rongga rahim selama scanning. Echovist adalah kontras sonografik yang terdiri dari gelembung-gelembung mikro yang distabilkan dengan matriks galactosa. Echovist telah diujicobakan secara luas di Jerman oleh Deichert dan kawan-kawan pada akhir tahun 1980-an. Mereka adalah orang yang pertama menggabungkan infuse kontras ke dalam USG transvaginal secara sistematis. Prosedur yang disebut dengan istilah hysterosalpingo-contrast sonography, atau HyCoSy ini pada awalnya dicobakan pada 120 orang wanita dengan hasil100 patensi tuba sensitivity 88, tapi PPV nya hanya 50 untuk menemukan oklusi tuba dibandingkan dengan laparoskopi. Universitas Sumatera Utara Kriteria patensi tuba termasuk aliran sonografi menuju isthmus berlangsung kurang dari 10 detik, visualisasi ekspulsi kontras dari tuba dan sekitar ovarium dan kurangnya hydrosalpinx. Hysterosalpingo contrast sonography, injeksi transservikal bahan sonopaque selama ultrasonografi, digunakan untuk memastikan kelayakan tuba dan juga mendeteksi cacat intrauterin; lebih umum digunakan di Eropa, sensitivitas prosedur sebanding dengan HSG dan sudah ada tersedia di Canada Berlex pada tahun 1999. Penggunaan medium kontras yaitu, Echovist pada penutupan sonohysterografi saline awalnya dikembangkan untuk mengupayakan penilaian sonografik atas status tubal. Bila medium kontras sonografik digunakan, studi disebut sebagai hysterosalpingogram contrast sonography, atau HyCoSy. Sebuah studi prospektif yang meneliti penggunaan HyCoSy sebagai studi screening awal dalam evaluasi infertilitas atas 103 wanita menunjukkan persesuaian 90 antara teknik ini dan HSG untuk deteksi patologi endometrial, tetapi hanya 72 persesuaian dalam deteksi ketersumbatan tubal. 1,24,41,47,49 Echovist dicampur segera sebelum diinjeksikan karena pengenceran dan panas menyebabkan pecahnya gelembung dan partikel galaktosa. Echovist ini tersedia di Eropa yang mana telah menjalani ujicoba multisenter untuk indikasi ini. Galaktose tidak menyebabkan reaksi alergi tapi sebaiknya jangan digunakan pada orang dengan galaktosemia. Aliran medium kontras melalui tuba dan ke dalam rongga peritoneal bisa dengan mudah terlihat. Jika ada keraguan tentang keteraturan dari rongga endometrium ini paling baik digambarkan dengan agen kontras negatif seperti salin, yang harus digunakan sebelum Echovist. Prosedur ini bisa dilaksanakan sebagai tambahan untuk scan pivotal. Dengan menggunakan Doppler bergelombang atau warna, peningkatan sensitivitas untuk aliran kontras bisa diperoleh. 41,49,50 HyCoSy bisa memberikan informasi serupa tentang kelayakan tuba dengan yang diberikan metode penyelidikan yang lebih tradisional. Bila dikombinasikan dengan hysterosonografi kontras saline, rongga rahim juga bisa dinilai. Dengan HyCoSy 2D konvensional sering sulit melihat panjang tubal secara keseluruhan pada bidang scanning tunggal. Dengan menggunakan Doppler power, yang sensitif terhadap aliran lambat medium kontras, dan dengan Universitas Sumatera Utara menangkap volume, dimungkinkan merekonstruksi citra 3D dari tuba fallopi Royal College of Obstetricians and Gynaecologists merekomendasikan penggunaan antibiotik profilaksis untuk semua prosedur dan HyCoSy tidak terkecuali. Prosedur harus dihindari jika ada kecurigaan infeksi serviks. Risiko infeksi sulit untuk diukur. Hasil dari beberapa ribu prosedur HyCoSy telah diterbitkan tetapi pasien jarang melaporkan gejala pada bulan setelah pemeriksaan. Multicentre studi Inggris pada tahun 1995 tidak mengidentifikasi kasus infeksi pada 98 orang yang tidak diberi profilaksis antibiotic. Tampaknya mungkin bahwa risiko kurang dari 1. 49 50 25 Gambar II.18. Investigasi untuk subfertilitas dan bagaimana hal ini dimodifikasi oleh pengenalan skrining patensi tuba falopi HyCoZy. = melalui daftar tunggu bedah 51 Hysteroscopy Lap and dye Laparoscopy Adhesiolysis Reversal Other 5 10 15 20 25 30 35 Gambar II.19. Prosedur operasi subfertilitas sebelum 1996 dan setelah 1997 Pengantar skrining untuk patensi tuba HyCoSy  Januari-Maret 1996;  Januari-Maret 1997 51 Skrining Konseling Analisa semen Tes hormon IVF Inseminasi buatan Induksi ovulasi Inseminasi donor Laparoscopi Bedah HyCoSy Universitas Sumatera Utara Tabel II.3.Keuntungan dan kerugian dari program skrining HyCoSy untuk patensi tuba Keuntungan Kerugian 51 Tidak ada anestesi atau X-ray Nyeri dan pingsan Biaya Dibutuhkan latihan Daftar operasi yang lebih berguna Keengganan beberapa praktisi untuk mengubah Pasien diperiksa lebih cepat dari laparoskopi-dan-pewarnaan Gambaran patensi tuba sesegera mungkin Negatif palsu sekitar 10 Diagnosis polikistik ovarium Perlengketan non-obstruktif mungkin terlewatkan Anatomi panggul dapat terlihat Endometriosis mungkin terlewatkan Dilakukan oleh tim fertilitasultrasonographer Tidak dapat memeriksa sterilisasi yang efektif Gambar II.20: Kontras Levovist mengalir Gambar II.21: Tuba fallopi normal keluar melalui tuba fallopi. 52 dimensi rekonstruksi. dengan kontras Levovist dan tiga 52 A B Gambar II.22. A Doppler HyCoSy tiga dimensi berwarna menunjukkan cairan peritoneal bebas dari pewarna kontras. B Gambaran yang sama seperti gambar.A berikut menunjukkan gambaran tiga dimensi. 49 Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan suatu studi komparatif antara kasus infertil dengan oklusi tuba dan infertil dengan tuba normal terhadap kejadian infeksi Chlamydia trachomatis dengan menggunakan pendekatan potong lintang cross sectional study.

3.2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan di poliklinik dan ruang perawatan kebidanan RSUP. H. Adam Malik Medan, RS Haji, RSU Putri Hijau, RSU Sundari dan Klinik Halim Fertility Center, Medan. Penelitian ini berlangsung mulai maret 2010 sampai dengan januari 2011. 3.3. SAMPEL DAN BESAR SAMPEL PENELITIAN 3.3.1 Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah semua wanita usia reproduksi infertil yang berobat di poliklinik dan yang dirawat di ruang perawatan kebidanan RSUP. H. Adam Malik Medan, RS Haji, RSU Putri Hijau, RSU Sundari dan Klinik Halim Fertility Center , Medan. Cara pemilihan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan Consecutive Sampling, dimana semua wanita usia reproduksi infertil yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi. Universitas Sumatera Utara