Epidemiologi CHLAMYDIA TRACHOMATIS 1 Sejarah

transpeptidasi dari peptidoglikan. Lisozim bakteri tidak mempunyai efek pada dinding sel chlamydia. Asam N-Acetylmuramic tidak dijumpai pada dinding sel chlamydia. DNA dan RNA terdapat pada elementary body dan reticulate body. Reticulate body berisi kira-kira empat kali RNA daripada DNA, sedangkan elementary body berisi kira-kira jumlah. RNA dan DNA yang sama. Pada elementary body, sebagian besar DNA dikonsentrasikan pada nukleoid sentral yang padat elektron. Sebagian besar RNA ada di ribosom. Genom sirkuler chlamydia BM 7 x 10 8 serupa dengan kromosom bakteri. Genom chlamydia secara keseluruhan telah diketahui yang merupakan bagian dari proyek genom chlamydia. 25 Gambar II.2. Dapat dilihat setiap sel memiliki dua inklusi dengan elementary bodies. 26

2.2.3. Epidemiologi

Westrom 1975 melaporkan 21 insiden terjadinya infertilitas d i k a r e n a k a n o l e h P R P . D a n W e s t r o m 1 9 8 0 j u g a mengemukakan rusaknya tuba fallopi meningkat dengan terjadinya PRP lanjutan dari 34 menjadi 54 dikutip dari kepustakaan 6 Prevalensi infeksi Chlamydia Trachomatis adalah penyakit transmisi seksual paling banyak di Amerika, menginfeksi 3 juta orang tiap tahun. Biasanya asimptomatik60-80menginfeksi wanita dan 10 menginfeksi pria. Chlamydia Trachomatis di Amerika mencapai 20 merupakan penyebab infertilitas dengan proporsi tertinggi pada masalah tuba. Dan sekitar 40 wanita dengan infeksi Chlamydia berkembang menjadi penyakit radang panggul, 20 nya menjadi infertil. Pada tahun 2004, 929.462 infeksi chlamydia dilaporkan kepada CDC, yang 2,5 kali lebih besar daripada jumlah kasus gonorrhea. Pusat untuk Pengendalian Penyakit memperkirakan bahwa 2.8 juta orang Amerika terkena Universitas Sumatera Utara infeksi dengan chlamydia setiap tahun. Sekitar 75 dari wanita-wanita terkena infeksi tidak menunjukkan gejala-gejala dari infeksi chlaymida. ,4,8,13,17,9,10,24,27,28,29 Berdasarkan Valkengoed IGM dkk 2000 dari kepustakaan3 pada penelitiannya terhadap wanita asimptomatik dengan pemeriksaan sederhana menjumpai sebanyak 2,8 dari 5.867 partisipan ternyata positif terinfeksi Chlamydia Trachomatis. Sedangkan Aldeen dkk 2000 menjumpai 4,8 18432 wanita asimptomatik telah terdeteksi terinfeksi Chlamydia Trachomatis. 14 Aswad SA dkk 2004 pada penelitiannya terhadap prevalensi infeksi Chlamydia trachomatis pada wanita Timur Tengah, dari 919 wanita dijumpai sebanyak 2,6 terinfeksi oleh Chlamydia trachomatis Menurut Cohen CR dkk 2000 pada wanita dengan infertilitas akibat abnormalitas tuba yang mempunyai riwayat PRP, yang telah mempunyai antibodi Chlamydia trachomatis sebanyak 53. 12 Chlamydia yang berasal dari cervix pada 5 sampai 39 dan pada tuba 0 sampai 10 pada wanita-wanita yang didiagnosa PID. Antibodi C. trachomatis ditemukan 20 sampai 40 pada wanita-wanita dengan riwayat PID. 21 16 Di Swedia, C trachomatis diperkirakan menyebabkan 60 kasus salpingitis. Walaupun bukti langsung infeksi sedemikian, misalnya pemulihan dari kultur tubal, tidak ada dalam sebagian besar studi yang dilaksanakan di Amerika Serikat, para ahli yakin bahwa patogen ini mungkin bertanggungjawab atas 20- 35 infeksi pelvis sedemikian. 10 Studi-studi saat ini menunjukkan bahwa 3-5 wanita hamil dan sebanyak 15 wanita yang tidak hamil yang aktif secara seksual mengalami colonisasi serviks chlamydial asymptomatik. 10

2.2.4 Siklus Hidup