Masyarakat Jawa maupun masyarakat Batak sebagai salah satu contoh, tidak memandang warisan budaya secara possessive bersifat memiliki bahkan
sebaliknya keduanya justru sangat terbuka. Mereka tidak keberatan jika ada orang luar yang bukan anggota kelompok, ingin belajar tentang pengetahuan tradisional
tertentu maupun seni tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Falsafah hidup dalam kebersamaan togetherness membuat tradisi “berbagi” sharing menjadi
sesuatu yang hidup dan menjadi kebiasaan. Kebudayaan berbagi ethic of sharing menjadi salah satu ciri dari kehidupan sosial yang sangat menghargai keserasian
dan keharmonisan kehidupan bersama.
B. RUANG LINGKUP WARISAN BUDAYA BANGSA INDONESIA
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan.
Prof.Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
26
1. Ilmu–ilmu Alamiah natural scince.
Ilmu–ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah.
Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan– keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis
ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 benar dan 100 salah.
2. Ilmu–ilmu sosial social scinc .
26
http:prittadesica.blogspot.com201102ibd-bab-1-isd-sebagai-salah-satu-mkdu.html, terakhir kali diakses pada tanggal 24 Juni 2011.
Universitas Sumatera Utara
Ilmu–ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan–keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu–ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam
hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat kesaat. 3.
Pengetahuan budaya the humanities. Bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan–kenyataan yang
bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan–kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi
arti. Adapun beberapa contoh warisan budaya yang dimiliki Bangsa Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Tari–tarian, misalnya Tari Pendet, Tari Remo, Tari Lilin, Tari Jaipong,
Tari Kecak, dll; b.
Candi, misalnya Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Mendut, dll; c.
Lagu Daerah, misalnya Sayonara, Soleram, Ampar – ampar pisang, Apuse, dll.
d. Masakan, misalnya Tumpeng, Rendang, Gudeg, Lodho, Soto, Sate, Ruja,
dll; e.
Pakaian adat, misalnya Baju Bodho, Kebaya, Jarit, Kain Songket, Batik, dll;
f. Upacara adat, misalnya Ngaben, Kasodo, Sekaten, Larung Sajen, Nyadran,
dll;
Universitas Sumatera Utara
g. Alat musik daerah, misalnya Angklung, Seruling, Tifa, Rebana, Kulintang,
Gamelan, dll; h.
Rumah adat, misalnya Joglo, Gadang, Limas, dll.
C. Tujuan Perlindungan Warisan Budaya Bangsa Indonesia