B. Stasiun Perebusan
Tandan buah dan berondolan yang telah disortasi di stasiun loading ramp akan diangkut oleh lori dan direbus di dalam sterilizer. Sterilizer adalah bejana uap
yang digunakan untuk merebus TBS. Sterilizer yang ada pada PKS Adolina sebanyak 3 unit dengan kapasitas masing-masing sebesar 10 lori 25 ton. Tujuan dilakukannya
proses perebusan adalah sebagai berikut :
Mensterilkan tandan dan menonaktifkan enzim lipase untuk mencegah larutnya asam lemak bebas.
Memudahkan berondolan lepas dari tandan sebelum pemisahan mekanik.
Mempersiapkan kemudahan pelepasan inti dari cangkang dengan mengurangi
daya rekat keduanya, serta mengeringkan inti sawit.
Mengurangi kadar air pada buah. Proses perebusan atau sterilization dilakukan dengan sistem perebusan tiga
puncak. Puncak pertama dan kedua berlangsung selama 15 menit dan puncak ketiga selama 60 menit.
C. Stasiun Penebahan
Stasiun penebah adalah tahapan pemipilan berondolan sawit dari tandannya.
Prinsip penebahan adalah memutar dan membanting-banting bahan dalam mesin penebah. Lori yang berisi tandan buah dan berondolan sawit masak diangkat
menggunakan hoisting crane oleh seorang operator hyskrane kemudian dituangkan ke dalam thresher atau mesin penebah.
Universitas Sumatera Utara
D. Stasiun Pengempaan
Stasiun pengempaan merupakan stasiun utama dalam proses pemisahan minyak dari sabut dan inti buah kelapa sawit. Pada stasiun ini, terdapat dua proses
penting yaitu digestion dan pressing. Digestion merupakan proses pelumatan dan pelepasan daging buah dari biji
kelapa sawit. Alat yang digunakan adalah digester. Pada digester terdapat 6 pasang pisau yang terdiri dari 1 pasang pisau pelempar dan 5 pasang pisau pengaduk.
Setelah proses
digestion, tahap selanjutnya adalah pressing. Tahap ini merupakan pemisahan minyak dari daging buah yang telah dilumatkan pada proses
digestion. Pada proses ini, bubur yang terdiri atas minyak, serat dan biji akan dikempa secara padat ke segala arah sehingga minyak akan terlepas dari ampas. Dari
proses ini diperoleh minyak kasar, serat dan biji.
E. Stasiun Klarifikasi
Stasiun ini berperan dalam pemurnian minyak kasar yang diperoleh dari hasil stasiun sebelumnya. Masukan dari stasiun ini adalah minyak kasar yang berasal dari
stasiun pengempaan. Partikel-partikel halus dalam minyak kasar disaring menggunakan vibrating screen dengan dua tingkat saringan. Minyak yang sudah
disaring kemudian diendapkan untuk memisahkan minyak dengan lumpur. Minyak murni disimpan pada Storage Tank atau Tangki Penimbunan Minyak. Tangki timbun
yang digunakan sebanyak 3 unit dimana 2 unit tangki masing-masing berkapasitas 500 ton dan 1 tangki berkapasitas 950 ton. Sedangkan lumpur akan dialirkan ke
kolam penampungan limbah.
Universitas Sumatera Utara
F. Stasiun Pabrik Biji
Pabrik biji berfungsi sebagai tempat untuk memisahkan kernel dan cangkang, untuk menghasilkan inti sawit dengan mutu sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Biji dan serat yang berasal dari stasiun pengempaan akan dipisah menggunakan depericarper. Biji yang masih mengandung serabut akan dibersihkan serabutnya
menggunakan mesin polishing drum. Kemudian biji akan dipecah menggunakan ripple mill. Cangkang yang sudah terpisah dari inti akan dialirkan menuju boiler
untuk dijadikan bahan bakar, sedangkan inti akan ditampung dan dikeringkan di silo inti. Pengeringan dilakukan selama 12-14 jam. Inti yang telah dikeringkan akan
ditampung di kernel storage. Inti sawit ini kemudian dikemas dan diangkut ke pengolahan inti sawit di Pabatu.
G. Stasiun Pembangkit Tenaga