BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya lahir dalam keadaan yang sehat. Ada sebagian orangtua yang harus rela menerima kenyataan bahwa anak yang dikandungnya lahir dalam
keadaan yang tidak normal. Ketidaknormalan yang dibawa sejak lahir ini biasa disebut dengan kelainan bawaan, salah satunya adalah penyakit jantung bawaan.
Penyakit Jantung Bawaan PJB dapat diartikan kelainan jantung yang sudah terjadi sebelum anak dilahirkan. Karena terdapat kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi
jantung yang dibawa dari lahir akibat gangguan atau kegagalan perkembangan stuktur jantung pada fase awal perkembangan janin. Angka kejadian penyakit jantung bawaan sekitar
8-10 bayi dari 1000 kelahiran hidup, 30 gejala timbul pada minggu pertama kehidupan dan 50 meninggal pada bulan pertama kehidupan. Dapat diperkirakan apabila penduduk
Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 200 juta jiwa maka angka PJB sekitar 30.000 bayi tiap tahun Indriwanto, 2007.
Pada 111.225 jumlah kelahiran, 921 anak ditemukan mengalami PJB. Kondisi yang paling sering ditemukan adalah Ventricular Septal Defect atau VSD 33, Ostium
Secundum Atrial Septal Defects 18, dan Pulmonary Valve Abnormalities 10. Sembilan puluh sembilan persen anak telah melalui operasi bedah jantung ataupun intervensi kateter,
pada penelitian ini diketahui 4 dari anak tersebut meninggal. Daya tahan hidup pada umur 6 bulan sampai satu tahun adalah 96 - 97 dan seterusnya tetap stabil. Dibandingkan
dengan defek jantung lainnya mortalitas lebih tinggi pada kondisi Univentricular Physiology, Pulmonary Atresia dengan VSD, Left Ventricle Outflow Obstruction dan Tetralogy of Fallot
Moons, 2008. Setiap anak yang lahir dengan deformitas ataupun kelainan dapat mengakibatkan
ancaman pada kehidupan dan karir serta berakibat kecemasan berlebihan dan stress. PJB merupakan salah satu kelainan bawaan terbanyak dan mengakibatkan berbagai masalah
tertentu pada keluarga Emery, 1989. Pengetahuan tentang penyakit yang sedang kita derita sangatlah penting dalam
perilaku yang menunjang kesehatan. Banyak sekali program yang telah dilakukan untuk mendidik pasien dengan penyakit kronik agar merubah perilaku dan memaksimalkan
kesehatan mereka. Pada anak-anak dengan kelainan jantung bawaan PJB, pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
orangtua tentang penyakit, penanganan dan pecegahan komplikasi mampu menunjang perilaku yang meningkatkan derajat kesehatan anak mereka Cheuk, 2004.
Peran orangtua dalam diagnosis PJB sangatlah penting, dikarenakan orangtua yang seharusnya paling dekat dan paling tanggap dalam setiap perkembangan anak mereka. Dalam
hal ini pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua tentang penyakit jantung bawaan PJB terhadap anak sangat menentukan ketanggapan mereka dan kesegeraan perilaku yang perlu
dilakukan dalam mengatasi penyakit jantung bawaan pada anak. Di samping itu pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua juga berhubungan dengan pemberian motivasi dan dukungan
penuh terhadap anak mereka yang mengalami kelainan ini. Oleh karena itu peneliti merasa perlu mengetahui tentang pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua tentang penyakit jantung
bawaan pada anak.
1.2. Rumusan Masalah