Koefisien Determinasi R Uji t-statistik Uji F-statistik

α = intercept X 1 = modal Rp X 2 = lama usaha bulan X 3 = kredit Rp β 1 , β 2 , β 3 , = Koefisien regresi μ = term error kesalahan pengganggu

3.7 Hipotesis Model

Berdasarkan model analisis di atas, maka hipotesis yang dapat diambil sebagai berikut : 1. 1 X  Y 0, artinya: jika terjadi peningkatah pada modal X 1 , maka pendapatan Y akan mengalami kenaikan, cateris paribus. 2. 2 X Y   0, artinya: jika terjadi peningkatan pada lama usaha X 2 , maka pendapatan Y akan mengalami kenaikan, cateris paribus. 3. 3 X Y   0, artinya: jika terjadi kenaikan pada kredit perdagangan X 3 , maka pendapatan Y akan mengalami kenaikan, cateris paribus.

3.8 Test of Goodness of Fit Uji Kesesuaian

Untuk melihat Goodness of Fit dari hipotesa tersebut maka perlu dilakukan uji statistik, yaitu :

3.8.1 Koefisien Determinasi R

2 Universitas Sumatera Utara Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel-variabel independen secara bersama-sama mampu memberi penjelasan mengenai variabel dependen.

3.8.2. Uji t-statistik

Uji t-statistik merupakan pengujian hipotesis secara parsial yang bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independent lainnya konstan. Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut : H : b i = b H a : b i ≠ b Dimana b i adalah koefisien variabel independen pertama nilai parameter hipotesis, biasanya dianggap = 0. Artinya tidak ada pengaruh variabel X 1 terhadap Y. Bila nilai t-hitung t-tabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu H ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh nyata signifikan terhadap variabel dependen. Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus : t-hitung = Sbi b bi  Dimana : b i = Koefisien variabel independen ke-i b = Nilai hipotesis nol Sb i = Simpangan baku dari variabel independen ke-i

3.8.3. Uji F-statistik

Universitas Sumatera Utara Uji F-statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut : H = b 1 = b 2 = bk.................................. bk = 0 tidak ada pengaruh H a = b 1 = 0............................................ i = 1 ada pengaruh Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel. Jika F- hitung F-tabel maka H ditolak, yang berarti variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan rumus : F-hitung = 1 1 2 2 k n R k R    Dimana : R 2 = Koefisien determinasi K = Jumlah variabel independen ditambah intercept dari suatu model n = Jumlah sampel Dengan kriteria pengujian pada tingkat kepercayaan 1 – α 100 sebagai berikut : H diterima apabila F-hitung F-tabel H a diterima apabila F-hitung F-tabel

3.9 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik