Pembangunan Infrastruktur Hasil Penelitian terhadap Program Community Development PT. Inalum

64 dua ekor sapi betina, begitu juga di Desa Kuala Indah. Pada saat penelitian di lapangan sapi-sapi tersebut belum berkembang biak. Lain halnya dengan bantuan kambing pada tahun 2004 di Desa Kuala Tanjung hanya satu kelompok memperoleh dua ekor sapi betina, begitu juga di Desa Kuala Indah dimana setiap kelompok peternak memperoleh sebanyak lima ekor, satu ekor jantan dan empat ekor betina. Pada saat penelitian, kelompok peternak sudah mampu menggulirkan sebanyak 5 ekor kepada kelompok peternak lainnya. Namun mereka belum memperoleh manfaat secara ekonomis. Namun secara psikologis masyarakat sekitar kelompok tersebut mulai tertarik untuk beternak kambing.

4.5.4 Pembangunan Infrastruktur

Dari 100 orang responden, hanya 84 orang responden yang mengetahui bahwa PT. Inalum telah membangun jalanjembatan di kedua desa tersebut, maka untuk membuktikan bahwa pembangunan jalanjembatan berdampak pada pembangunan perumahanpemukiman penduduk. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan Uji Wilcoxon Signed-Rank maka diperoleh hasil seperti Tabel 4.7 berikut: Universitas Sumatera Utara 65 Tabel 4.7 Hasil Uji Wilcoxon Signed-Rank terhadap Pertumbuhan Perumahan Permukiman Penduduk SETELAH - SEBELUM -8,073 a ,000 a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Z Asymp. Sig. 2-tailed Test Statistics b Dari Tabel 4.7 di atas menunjukka n bahwa Z hitung 1. Berdasarkan Nilai Z adalah sebesar -8,073 dan angka signifikansinya probabilitas adalah 0,000. Berdasarkan kedua indikator ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Hasil Z hitung adalah sebesar – 8,073, sedangkan Z tabel dengan probabilitas α2 = 2,5 adalah sebesar 1,96 tanda ” – “ tidak berpengaruh. Selanjutnya karena nilai Z hitung 8,073 Z tabel 1,96, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Hipotesis H 2. Berdasarkan Probabilitas Signifikansi yang menyatakan tidak ada dampak pembangunan jalanjembatan terhadap pertumbuhan daerah permukiman ditolak. Kemudian Hipotesis Ha yang menyatakan ada dampak pembangunan jalanjembatan terhadap pertumbuhan daerah permukiman diterima. Terlihat bahwa probabilitasnya adalah 0,000. Artinya diperoleh bahwa probabilitas 0,05. Berdasarkan hal tersebut, maka Hipotesis H yang menyatakan tidak ada dampak signifikan pembangunan jalanjembatan terhadap Universitas Sumatera Utara 66 pertumbuhan daerah permukiman ditolak. Kemudian Hipotesis Ha yang menyatakan ada dampak signifikan pembangunan jalanjembatan terhadap pertumbuhan daerah permukiman diterima. Selanjutnya dari kedua analisis di atas, bisa diambil kesimpulan yang sama, yaitu Hipotesis H Hasil temuan di atas menunjukkan bahwa pembangunan jalanjembatan berdampak terhadap pertumbuhan daerah permukiman berdasarkan persepsi masyarakat. Tumbuhnya daerah permukiman ini berkaitan dengan ketersediaan jaringan jalan serta potensi konversi perubahan guna lahan sepanjang dan sekitar jalan dari guna lahan gambut dan tanah kosong menjadi guna lahan permukiman. yang menyatakan tidak ada dampak pembangunan jalanjembatan terhadap pertumbuhan daerah permukiman ditolak. Kemudian Hipotesis Ha yang menyatakan ada dampak pembangunan jalanjembatan terhadap pertumbuhan daerah permukiman diterima. Pembuatan drainase di Kuala Indah dan Kuala Tanjung bermanfaat untuk mencegah banjir, mengeringkan lahan gambut, dan juga dapat mengairi sawah sehingga berdampak pada peningkatan nilai guna tanah di daerah sekitar pesisir pantai sekaligus peningkatan jumlah lahan pertanian. Hal ini dikuatkan dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa dari 62 orang responden yang mengetahui pembuatan drainese, 62,90 39 orang menyatakan bermanfaat; 32,26 20 orang menyatakan sangat bermanfaat; 3,23 2 orang kurang bermanfaat; dan hanya 1,61 1 orang yang menyatakan tidak bermanfaat. Dapat dilihat pada Gambar 4.7 berikut: Universitas Sumatera Utara 67 32.26 62.90 1.61 3.23 Sangat Bermanfaat Bermanfaat Kurang Bermanfaat Tidak Bermanfaat Gambar 4.7 Diagram Persepsi Masyarakat tentang Manfaat Pembuatan Drainase Tempat Pelelangan Ikan TPI dinilai tidak bermanfaat dinyatakan oleh 5 orang responden, kurang bermanfaat 4 orang dan 1 orang menyatakan bermanfaat. Adapun alasan mereka menyatakan tidak bermanfaat karena nelayan kurang menyadari fungsi TPI, touke tidak mau disitu, fasilitas pendukung tidak ada dan TPI sudah mulai rusak karena abrasi. Dari hasil pengamatan langsung memang tidak ada nelayan yang bersandar disana, tidak ada kegiatan, dan terkena abrasi. Kemudian dari 100 orang yang menjadi responden, hanya 10 orang yang mengetahui bahwa TPI tersebut dibangun PT. Inalum. Sehingga dapat disimpulkan bahwa program Community Development berupa pembangunan TPI dianggap gagal dan tidak berdampak pada peningkatan perekonomian bagi nelayan di Desa Kuala Indah karena bukan kebutuhan masyarakat setempat, masyarakat nelayan kurang menyadari fungsi TPI dan posisi TPI tidak strategis, namun PT. Inalum tetap membangunnya. Universitas Sumatera Utara 68 Dari analisis deskriptif tentang pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan di atas, maka Community Development PT. Inalum dapat dikelompokkan sebagai Development for community, dimana masyarakat pada dasarnya menjadi objek pembangunan karena berbagai inisiatif, perencanaan, dan pelaksanaan kegiatan pembangunan dilaksanakan oleh PT. Inalum. Walaupun sebelum melaksanakan Program Community Development, PT. Inalum telah melakukan penelitian, melakukan konsultasi, dan melibatkan tokoh mayarakat dan BPD. Namun apabila keputusan terakhir ditetapkan oleh manajemen PT. Inalum, maka pada dasarnya masyarakat tetap menjadi objek. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Pengelompokan CD dilihat dari Aspek Keterlibatan Masyarakat Development for Community Development with Community Development of Community Aktor Utama Aktor dari luar Aktor dari luar bersama dengan masyarakat lokal Masyarakat lokal Bentuk Hubungan Sosialisasi Konsultasi Kolaborasi Self-Mobilization Empowerment Pengambil Keputusan Aktor dari luar Aktor dari luar bersama dengan masyarakat lokal Masyarakat lokal Pelaksana Aktor dari luar Aktor dari luar bersama dengan masyarakat lokal Masyarakat lokal Bentuk Kegiatan Proyek Proyek dan Program Pengembangan sistem dan kelembagaan Sumber: Riza, Info URDI Vol. 16 Universitas Sumatera Utara 69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan