Perubahan Fisiologis Fetus-Bayi Produksi dan Metabolisme Bilirubin

2004 Emhamed, dkk Dalam 10 detik setelah lahir Setelah pulsasi berhenti 2006 Chaparo, dkk 10 detik setelah bahu bayi dilahirkan 2 menit setelah bahu bayi dilahirkan 2006 Cernadas, dkk Dalam 10 detik setelah lahir 1 menit setelah lahir Meta-analisis ini menyimpulkan bahwa penundaan pengikatan tali pusat minimal 2 menit setelah lahir pada neonatus cukup ternyata bermanfaat bagi bayi baru lahir. 5 Kolaborasi Cochrane mendapatkan definisi waktu pengikatan tali pusat dini yang relatif konsisten pada beberapa penelitian uji klinis yaitu dalam waktu kurang dari 1 menit umumnya 15 detik setelah lahir. 6

2.2. Perubahan Fisiologis Fetus-Bayi

4 Hemoglobin Hb merupakan bagian yang penting dari eritrosit, yaitu suatu protein yang terdiri dari heme yang mengandung besi dan globin. Pada awal masa fetus hematopoiesis terjadi di yolk sac, kemudian seiring perkembangan fetus hematopoiesis terjadi di limpa, hati dan akhirnya beralih ke sumsum tulang setelah bayi lahir. 13 Pada saat janin berkembang, tidak hanya volume darah dalam sirkulasi fetus-plasenta yang mengalami peningkatan, tetapi juga produksi eritrosit dan kadar Hb juga mengalami peningkatan. Hb fetus meningkat secara bertahap sampai usia kehamilan mencapai 32 sampai 33 minggu, kemudian relatif konstan sampai usia Universitas Sumatera Utara cukup bulan. Nilai Hb fetus pada pertengahan usia kehamilan berkisar 12 g, dan pada saat cukup bulan berkisar 18 g. 2,14 Pada saat lahir nilai Hb dan hematokrit Ht bayi akan meningkat tajam selama beberapa jam pertama kehidupan, kemudian akan menurun perlahan, dan volume darah bayi normal yang cukup bulan akan berkisar 69 sampai 107 mlkg. 15 Penurunan kadar Hb bayi baru lahir dikarenakan transisi kondisi yang relatif hipoksia saat dalam kandungan menjadi hiperoksia saat lahir. Oksigenasi jaringan yang lebih baik akan menurunkan produksi eritropoietin dan mengurangi eritropoiesis. Kadar Hb bayi yang lahir cukup bulan akan mencapai kadar terendah pada usia 6 sampai 12 minggu, yaitu berkisar 9.5 sampai 11.0 gdL. 16

2.3. Produksi dan Metabolisme Bilirubin

Sebagian besar 70-80 produksi bilirubin berasal dari eritrosit yang rusak dimana setiap 1 gr hemoglobin menghasilkan 35 mg bilirubin, disamping itu 20-30 berasal dari substansi yang mengandung heme seperti mioglobin, sitokrom, katalase dan peroksidase dan ini disebut shunt bilirubin . Tempat dimana terjadinya perusakan hemoglobin adalah sel-sel retikuloendotelial dan dalam proses ini termasuk pemecahan cincin porpirin menjadi hematin, biliverdin dan bilirubin. 17-21 Pada bayi baru lahir normal produksi bilirubin adalah 8.5 ± 2.3 mgkgbbhari. Jumlah ini merupakan dua kali lipat orang dewasa. Produksi yang besar ini disebabkan karena umur eritrosit yang lebih pendek 90 hari dibanding eritrosit dewasa 120 hari disamping jumlah darah yang relatif lebih banyak pada bayi 80 Universitas Sumatera Utara cckgbb dari pada orang dewasa 60 cckgbb dan produksi dari shunt bilirubin juga lebih besar. 17-21 Gambar 2.1. Metabolisme bilirubin pada neonatus. 21 Enzim heme oksigenase mengubah heme menjadi biliverdin dalam sistem retikuloendotelial, dan kemudian direduksi menjadi bilirubin oleh enzim biliverdin Universitas Sumatera Utara reduktase. Saat dilepaskan dari sel retikuloendotelial ke dalam plasma bilirubin akan berikatan dengan kuat dengan albumin. Di hati bilirubin ditransfer kedalam hepatosit, dimana bilirubin akan berikatan dengan ligandin protein Y, glutathione s- transferase-B dan ditranspor ke retikulum endoplasma. Disini bilirubin ditransformasi dari bentuk non polar menjadi bentuk polar dan larut air melalui proses glukoronidasi yang dikatalisasi oleh enzim hepatik uridin difosfat UDP- glukoronil transferase. Setelah proses konjugasi, hepatosit akan segera mengekskresikan bilirubin kedalam saluran bilier yang kemudian menyalurkan bilirubin kedalam usus halus. 17,21 Pada bayi baru lahir jumlah bakteri di saluran cerna lebih sedikit dan aktifitas enzim beta glukoronidase lebih tinggi. Hal ini menyebabkan bilirubin yang terkonjugasi dihidrolisis menjadi bilirubin tak terkonjugasi, yang akan direabsorbsi kedalam darah, menyebabkan peningkatan beban bilirubin di hati. 17

2.4. Ikterus pada Bayi Baru Lahir