reduktase. Saat dilepaskan dari sel retikuloendotelial ke dalam plasma bilirubin akan berikatan dengan kuat dengan albumin. Di hati bilirubin ditransfer kedalam hepatosit,
dimana bilirubin akan berikatan dengan ligandin protein Y, glutathione s- transferase-B dan ditranspor ke retikulum endoplasma. Disini bilirubin
ditransformasi dari bentuk non polar menjadi bentuk polar dan larut air melalui proses glukoronidasi yang dikatalisasi oleh enzim hepatik uridin difosfat UDP-
glukoronil transferase. Setelah proses konjugasi, hepatosit akan segera mengekskresikan bilirubin kedalam saluran bilier yang kemudian menyalurkan
bilirubin kedalam usus halus.
17,21
Pada bayi baru lahir jumlah bakteri di saluran cerna lebih sedikit dan aktifitas enzim beta glukoronidase lebih tinggi. Hal ini menyebabkan bilirubin yang
terkonjugasi dihidrolisis menjadi bilirubin tak terkonjugasi, yang akan direabsorbsi kedalam darah, menyebabkan peningkatan beban bilirubin di hati.
17
2.4. Ikterus pada Bayi Baru Lahir
Ikterus merupakan suatu temuan klinis yang umum dijumpai pada bayi baru lahir dalam minggu pertama kehidupannya, dimana 60 terjadi pada bayi cukup bulan
dan 80 pada bayi kurang bulan. Pada umumnya hal ini disebabkan peningkatan sementara serum bilirubin yang merupakan bagian dari maturasi fisiologis
metabolisme dan eksresi bilirubin, namun pada beberapa kasus dapat terjadi hiperbilirubinemia berat atau menetap yang didasari kelainan produksi, konjugasi
dan eksresi bilirubin.
17,18
Universitas Sumatera Utara
Insidens hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir meningkat pada ras Asia Timur, penduduk asli Amerika, Yunani. Pada saudara sekandung dengan
hiperbilirubinemia, ibu diabetes, hipertensi, ibu mendapat diazepam, oksitosin, anestesi epidural,ketuban pecah dini, kelahiran dengan forsep, ekstraksi vakum,
berat lahir rendah, prematuritas, bayi laki-laki, pengikatan tali pusat tertunda, pasase mekonium yang tertunda, dan bayi yang mendapat air susu ibu ASI.
17-19
Pada keadaan normal kadar bilirubin indirek pada serum tali pusat mencapai 1-3 mgdl dan terus meningkat mencapai 5 mgdl dalam 24 jam pertama, sehingga
ikterus mulai tampak pada hari kedua dan ketiga, biasanya mencapai puncak pada hari kedua dan keempat dimana kadarnya mencapai 5-6 mgdl dan terus menurun
sampai 2 mgdl diantara hari kelima dan ketujuh kehidupan. Ikterus dengan perubahan kadar bilirubin seperti tersebut diatas dikenal sebagai ikterus fisiologis
yang terjadi akibat peningkatan produksi bilirubin setelah pemecahan sel darah merah fetal bersamaan dengan
transient limitation konjugasi bilirubin oleh
hepar.
18,20,22
Ikterus fisiologis harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1 ikterus muncul setelah 24 jam pertama kehidupan, 2 total bilirubin meningkat kurang dari 5 mgdl
86 mmolL per hari, 3 puncak kadar bilirubin terjadi pada hari ketiga sampai lima kehidupan, dengan total bilirubin tidak melebihi 15 mgdl 258 mmolL, dan 4
ikterus menghilang dalam waktu 1 minggu pada bayi cukup bulan dan 2 minggu pada bayi kurang bulan. Sebaliknya ikterus yang muncul dalam 24 jam pertama
kehidupan, ikterus pada bayi sakit, bilirubin serum total 250 mmolL pada hari kedua atau 300 mmolL pada hari berikutnya, peningkatan bilirubin serum yang
cepat 100 mmol24 jam, ikterus yang berkepanjangan 14 hari pada bayi cukup
Universitas Sumatera Utara
bulan, 21 hari pada bayi kurang bulan merupakan pertanda suatu proses patologis.
21,23
2.5. Transfusi Plasenta