Transfusi Plasenta Dampak Waktu Pengikatan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir

bulan, 21 hari pada bayi kurang bulan merupakan pertanda suatu proses patologis. 21,23

2.5. Transfusi Plasenta

Pembuluh darah plasenta berisi sekitar 150 ml darah. Jumlah darah yang diterima oleh bayi bergantung pada waktu pengikatan tali pusat, sehingga penundaan pengikatan tali pusat dapat meningkatkan volume darah bayi. 15,24 Adapun nilai normal hematologis untuk darah tali pusat tertera pada tabel berikut: Tabel 2.2. Nilai normal hematologis untuk darah tali pusat. 14 Parameter Mean ± SD Hb gdL 15.3 ± 1.3 Ht 49 ± 5 Eritrosit x 10 6 mm 3 4.3 ± 0.4 Sementara nilai normal bilirubin pada darah tali pusat berkisar 1.4 sampai 1.9 mgdl. 21 Pada suatu penelitian yang membandingkan transfusi plasenta yang terjadi pada bayi aterm dan preterm yang berhubungan dengan waktu pengikatan tali pusat mendapatkan hasil pengukuran volume darah yang dilakukan setelah 5 menit transfusi plasenta tidak berbeda pada bayi aterm dan preterm terjadi peningkatan Universitas Sumatera Utara volume darah 47 pada bayi aterm dan 50 pada bayi preterm. Proporsi transfusi plasenta terbesar terjadi pada menit pertama. Peningkatan volume sel darah merah pada transfusi plasenta ini akan mempengaruhi kadar bilirubin bayi baru lahir. 25 Volume darah yang adekuat penting untuk transpor oksigen sistemik serta perfusi organ dan jaringan pada bayi baru lahir. Besarnya transfusi plasenta tergantung pada waktu pengikatan tali pusat dan efek gravitasi. Sebagian besar transfer darah dari plasenta menuju bayi terjadi dalam 3 menit pertama setelah kelahiran, dimana 50 – 70 volume di transfer pada menit pertama. 26

2.6. Dampak Waktu Pengikatan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir

Penundaan pengikatan tali pusat pada bayi cukup bulan selama minimal 2 menit setelah lahir akan memberikan manfaat bagi bayi baru lahir dan manfaat ini akan berlanjut sampai ke masa bayi infancy , diantaranya yaitu terjadi perbaikan status hematologis hemoglobin dan hematokrit, status besi feritin dan menurunnya risiko anemia pada bayi. Walaupun terdapat peningkatan kejadian polisitemia pada bayi- bayi tersebut namun masih dalam batas yang aman. 5 Suatu penelitian pada bayi prematur mendapatkan peningkatan bermakna kadar hemoglobin, hematokrit dan eritrosit pada pengikatan tali pusat tertunda 20 detik setelah lahir. 27 Dari penelitian lain ditemukan bahwa volume darah dan jumlah eritrosit bayi cukup bulan akan meningkat bermakna jika pengikatan tali pusat ditunda sampai plasenta terlepas atau setelah pulsasi berhenti. 24,28 Universitas Sumatera Utara Penelitian pada bayi saat berusia 72 jam dengan pengikatan tali pusat tertunda memiliki rerata volume darah sekitar 93 mlkg dan massa eritrosit 49 mlkg, sedangkan pada pengikatan tali pusat dini memiliki rerata volume darah 82 mlkg, dan massa eritrosit 31 mlkg sehingga pengikatan tali pusat tertunda dapat meningkatkan Hb bayi. 29 Suatu penelitian di Mesir pada masing-masing 15 bayi baru lahir cukup bulan yang dilakukan pengikatan tali pusat dini dalam 15 detik setelah lahir dan tertunda 3 menit setelah lahir disimpulkan bahwa dengan pengikatan tali pusat tertunda pada bayi baru lahir secara normal dan cukup bulan didapatkan peningkatan viskositas darah yang ditandai dengan meningkatnya hematokrit dan viskositas plasma. 12 Di lain pihak, dampak lain dari tindakan pengikatan tali pusat tertunda pada bayi baru lahir juga ditemukan, di antaranya polisitemia dimana terjadi peningkatan hematokrit. 5,24,30,31 Dari suatu ulasan artikel, ditemukan dua dari empat penelitian menunjukkan insidens ikterus yang lebih besar pada pengikatan tali pusat tertunda. 28 Dari sebuah penelitian di Belanda pada 37 bayi kurang bulan didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara penundaan pengikatan tali pusat dengan terjadinya polisitemia ataupun jaundice patologis. 29 Universitas Sumatera Utara

2.7. Kerangka Konseptual