Ide dasar methoda penangkapan dan kemungkinan distribusi dan

13 sendirinya, seperti dalam perangkap, gillnet, dan juga beerapa tipe penangkapa dengan pancing. Sedangkan alat yang aktif seperti draggers, trawl, cast nets, tombak, harpoon dan beberapa alat tangkap drive-in fisheries tergantung pada keahlian operatornya. Pengelompokan ke dalam alat yang pasif dan aktip tidak ada kaitannya deengan prinsif menangkap. Sebagai contoh dalam beberapa kelompok teknik penangkapan ikan terdapat satu jenis alat penangkap ikan. Harus dipahami bahwa tidak saja ukuran tapi juga keceatan penarikan dari suatu alat aktif akan mempengaruhi efisiensinya. Peningkatan ukuran dan kecepatan memerlukan tenaga ekstra untuk mengoperasikan suatu alat tangkap aktif. Berbeda dengan alat penangkap ikan bergerak dan diam. Stasioner set line dan troll line keduanya termasuk alat pasif, keduaanya harus disukai oleh ikan dan juga merupakan teknik alat penangkap ikan pasif dengan pancing. Sebaliknya ripping hook digerakkan naik dan turun, dalam beberapa kasus alat penangkap ikan aktif, menangkap dalam hal ini menipu ikan secara acak dengan bentuk tertentu tali dan pancing.

c. Ide dasar methoda penangkapan dan kemungkinan distribusi dan

pengembangannya. Terdapat perbedaan tipe alat penangkap ikan yang sangat besar yang telah berkembang didunia perikanan. Tapi tidak membandingkan alat tangkap dari berbagai negara, akan menjadi jelas bahwa teknik penangkapan telah dikembangkan dari hanya beberapa dasar pemikiran untuk menangkap ikan. Sebagian besar dasar pemikiran dalam menangkap ikan telah menyebar ke seluruh dunia dan telah menjadikannya suatu kebiasaan manusia. Berdasarkan studi etnologi terdapat sedikit persamaan di dalam methoda penangkapan tradisional, terkadang juga disebut perikanan primitif. Hal ini 14 tidak dapat dijelaskan berdasarkan perubahan kebiasaan namun sepertinya lebih mendekati pada reaksi manusia yang menemui suatu masalah. Tidak mengherankan, seiring dengan perjalanan waktu, penangkapan ikan terus berkembang, dengan metoda dan permasalahan yang hampir sama dan diamana-mana masalah tersebut dipecahkan oleh orang dengan cara yang hampir sama. Namun demikian, peralihan langsung dalam pengetahuan mengenai alat penangkap ikan khususnya dibidang perikanan laut telah terjadi sejak dulu, tidah saja antara negara-negara yang bertetangga, tapi juga antar benua. Hanya pada beberapa kasus saja penyebaran metoda penangkapan diketahui dengan baik, khususnya penyebaran yang terjadi di zaman moderen ini. Alih teknologi tentang methode penangkapan dewasa ini sama sekali tidak menemui kesulitan. Pengetahuan mengenai pentingnya methode penangkapan yang baru, yang dibuat dari bahan jaring yang baru, menyebar dengan cepat, pengembangan dan pengujiannya berjalan secara simultan diseluruh belahan bumi ini. Selain duplikasi atau berbagai temuan tentang teknik penangkapan yang sering terjadi dan sering merupakan komunikasi tidak terbatas antara satu negara dengan negara lainnya, di setiap kawasan penangkapan ikan, methode penangkapan ikan yang telah dikenal dikembangkan dan diubah. Diawali dari methode penangkapan ikan yang sangat sederhana dengan alat yang masih primitif diubah dan digabung dengan teknik yang lebih kompleks. Perkembangan ini telah dipercepat dan di tingkatkan oleh berbagai stimulan. Faktor pendorong pengembangan alat tangkap telah lama dikenal, seperti upaya penangkapan ikan dalam jumlah yang besar, atau menangkap ikan diperairan yang lebih dalam, dengan harapan memperoleh ikan dalam jumlah yang banyak. Sehingga mendorong dilakukannya perubahan konstruksi alat penangkap ikannya. Stimulan lainnya yang mendorong terjadinya pengembangan methode penangkapan ikan adalah keinginan untuk mengubah penangkapan ikan tradisional 15 hingga ke alat tangkap yang memerlukan pengendalian, penambahan tenaga manusia hingga alat tangkap otomatis yang dapat dikendalikan oleh beberapa orang saja.

d. Teknologi penangkapan ikan