144
mempersulit keluarnya. Alat ini biasanya terbuat dari bahan alami seperti bambu, kayu atau bahan buatan lainnya seperti jaring.
Ada beberapa jenis alat tangkap yang termasuk trap. Ada yang dioperasikan di permukaan air seperti bubu hanyut untuk menangkap ikan terbang, tetapi
kebanyakan di operasikan di dasar perairan untuk menangkap ikan-ikan demersal, beberapa jenis alat tangkap bubu yaitu:
a. Bubu Dasar
Alat ini dapat dibuat dari anyaman bambu, anyaman rotan dan anyaman kawat. Bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti silinder, setengah
lingkaran, empat persegi panjang, segitiga memanjang dan sebagainya. Dalam pengoperasiannya dapat memakai umpan atau tanpa umpan
Gambar 33.
Gambar 34. Bubu dasar
Sebagai contoh yang dapat ditemukan adalah jenis bubu yang banyak dioperasikan di perairan Kepulauan Spermonde Sulawesi Selatan untuk
menangkap berbagai jenis ikan karang, khususnya ikan kerapu. Umumnya bubu yang digunakan terdiri dari tiga bagian, yaitu:
145
1 Badan atau tubuh bubu
Badan atau tubuh bubu umumnya terbuat dari anyaman bambu yang berentuk empat persegi panjang dengan panjang 125 cm, lebar 80 cm
dan tinggi 40 cm. Bagian ini dilengkapi dengan pemberaat dari batu bata bisa juga pemberat lain yang berfungsi untuk menenggelamkan
bubu ke dasar perairan yang terletak pada keempat sudut bubu.
2 Lubang tempat mengeluarkan hasil tangkapan
Lubang tempat mengeluarkan hasil tangkapan terletak pada sisi bagian bawah bubu. Lubang ini berdiameter 35 cm, posisinya tepat dibelakang
mulut bubu. Lubang ini dilengkapi dengan penutup.
3 Mulut bubu
Mulut bubu berfungsi untuk tempat masuknya ikan yang terletak pada bagian depan badan bubu. Posisi mulut bubu menjorok ke dalam badan
atau tubuh bubu berbentuk silinder. Semakin ke dalam diameter lubangnya semakin mengecil. Pada mulut bagian dalam melengkung ke
bawah sepanjang 15 cm. Lengkungan ini berfungsi agar ikan yang masuk sulit untuk meloloskan diri keluar.
Teknik operasi penangkapan bubu dasar adalah : sebelum alat bubu dimasukkan ke dalam perairan maka terlebih dahulu dilakukan penentuan
daerah penangkapan.
Penentuan daeraah
penangkapan tersebut
didasarkan pada tempat yang diperkirakan banyak terdapat ikan demersal, yang biasanya ditandai dengan banyaknya terumbu karang atau
pengalaman dari nelayan. Bagi bubu yang tidak menggunakan umpan, setelah tiba di daerah
penangkapan, maka dilakukan penurunan pelampung tanda dilanjutkan dengan penurunan bubu beserta pemberatnya. Sedangkan bubu yang
menggunakan umpan biasanya dari ikan terlebih dahulu diberi umpan
146
lalu dimasukkan kedalam perairan. Setelah dianggap posisinya sudah baik maka pemasangan bubu dianggap selesai. Pada beberapa waktu kemudian
1-3 hari pengangkatan bubu dilakukan.
b. Bubu hanyut