perusahaan lebih memilih pendanaan melalui modal sendiri daripada menggunakan pendanaan melalui hutang, sedangkan perusahaan
real estate
dan
property
lebih memilih pendanaan menggunakan hutang daripada modal sendiri. Sebab perusahaan
real estate
dan
property
lebih memiliki aset berwujuddan aset berhargadibandingkan perusahaan lain yang memiliki aset tak berwujud seperti
patent
dan
goodwill
yang lebih mudah kehilangan nilai apabila terjadi kebangkrutan. Disamping hal itu penggunaan hutang yang lebih besar dalam
struktur modalnya akan meringankan beban perusahaan, karena bunga yang dibayar diakui pemerintah sebagai biaya sehingga mengurangi pajak penghasilan.
Sehingga apabila perusahaan
real estate
dan
property
memiliki profitabilitas yang rendah atau tinggi tidak akan mempengaruhi kebijakan struktur modal yang akan
diambil.
4.2.5. Pengaruh kepemilikan institusional terhadap
struktur modal
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa secara statistik ada pengaruh negatif dan signifikan antara kepemilikan institusional terhadap struktur
modal.Nilai koefisien kepemilikan institusional sebesar -0,969 kemudian nilai
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 dengan demikian hipotesis 5 diterima.Artinya pada periode penelitian tahun 2009-2012 ditemukan adanya
pengaruh antara kepemilikan institusional pada perusahaan
real estate
dan
property
X
4
terhadap struktur modal di perusahaan
real estate
dan
property
Y. Hal ini memberikan gambaran bahwa semakin tinggi jumlah kepemilikan saham
institusi yang dimiliki oleh perusahaan, maka akan semakin rendahkebijakan
struktur modal yang akan di ambil suatu perusahaan. Demikian pula sebaliknya semakin rendah jumlah kepemilikan saham institusi yang dimiliki oleh
perusahaan, maka akan semakin tinggi kebijakan struktur modal yang akan di ambil suatu perusahaan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori agensi, dimana para pemegang saham berharap agar agen bertindak atas kepentingan mereka dan dapat melakukan
fungsinya dengan baik. Salah satu cara agar agen bertindak dengan baik sesuai fungsinya adalah dengan melakukan pengawasan. Pengawasan dapat dilakukan
dengan kepemilikan saham institusi yang berperan dalam memonitoring perilaku manajer, sehingga
managerial opportunism
lebih rendah yang akan mengurangi konflik agensi serta menurunkan biaya monitoring dan perusahaan akan lebih
berhati-hati dalam pengambilan keputusan.Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepemilikan institusional memiliki hubungan negatif terhadap struktur modal.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Werdiniarti 2007, dimana dalam penelitiannya di dapat hasil bahwa variabel
kepemilikan institusional berpengaruh signifikan dan negatif terhadap struktur modal.Namun hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
Mardinawati 2010, dimana penelitiannya menemukan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikanterhadap struktur modal.
4.2.6. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur