116
Untuk menjaga keteratuan, sebaiknya setelah digunakan botol disimpan kembali ke tempatnya secara benar. Botol berisi asam kuat
disimpan di bagian bawah. Botol yang kecil disimpan dibagian atas rak dan yang besar di bagian bawah.
LEMBAR TUGAS
1. Lakukan identifikasi bahan kimia dilaboratorium secara berkelompok
2. Diskusikan dalam kelompok sesuai fakta yang diperoleh dan buat
rangkuman kesimpulan dari diskusi anda 3.
Presentasikan hasil diskusi kelompok di dalam kelas
No. Nama Bahan Kimia Sifat Kode RS Penanganan
Penyimpanan
e. Membuat Larutan
Larutan merupakan salah satu unsur penting yang harus dipelajari. Setiap pekerjaan yang berkaitan dengan reaksi kimia biasanya selalu
menggunakan larutan. Agar laboran dapat bekerja dengan baik di laboratorium maka seorang laboran harus menguasai dengan baik cara
membuat larutan. Larutan terbagi menjadi beberapa konsentrasi. Konsentrasi yang paling sering digunakan adalah normalitas, molaritas dan
persen.
Larutan adalah campuran serba sama homogen antara 2 atau lebih zat yang komposisinya dapat diatur dan sifat masing-masing penyusunnya
masih tampak. Contoh: Apabila gula dicampurkan dengan air lalu diaduk maka gula akan larut sehingga diperoleh larutan gula.
Di unduh dari : Bukupaket.com
117
Dalam pembicaraan sehari-hari, larutan sering diartikan sebagai campuran berbentuk cair atau larutan dengan pelarut air. Sebenarnya larutan dapat
berbentuk gas atau padat.
Tabel 20. Bentuk Larutan Wujud
Terlarut Wujud
Pelarut Wujud
Pelarutan Contoh
Gas Gas
Gas Udara, gas alam
Cair Cair
Cair Asam sulfat, alkohol
Padat Padat
Padat Kuningan tembaga dan seng,
emas 22 karat emas murni dan perak atau logam lain
Gas Cair
Cair Minuman berkarbonasi
Padat Cair
Cair Air laut
Gas Padat
Padat Hidrogen dalam platina
Larutan adalah campuran serba sama homogen antara 2 atau lebih zat yang komposisinya dapat diatur dan sifat masing-masing penyusunnya
masih tampak. Contoh : Apabila gula dicampurkan dengan air lalu diaduk
maka gula akan larut sehingga diperoleh larutan gula.
Konsentrasi larutan adalah kadar zat larutan yang menyatakan susunan atau komposisi zat yang terdapat dalam larutan. Konsentrasi larutan :
Persen berat per berat bb yaitu jumlah gram zat terlarut dalam setiap 100 g larutan.
Persen volume per volume vv yaitu jumlah ml zat terlarut dalam setiap 100 mL larutan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
118
Persen berat per volume bv yaitu jumlah gram zat terlarut dalam setiap 100 mL larutan.
Konsentrasi Molaritas M yaitu jumlah mol zat terlarut dalam larutan dibagi oleh volume larutan yang dinyatakan dalam liter.
Konsentrasi Normalitas N yaitu jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam larutan dibagi oleh volume larutan yang dinyatakan dalam liter.
1 Pembuatan larutan dengan konsentrasi persen, molaritas dan
normalitas.
Zat kimia di laboratorium pada umumnya berupa zat padat. Larutan dibuat dengan mencampurkan zat terlarut dan pelarut dalam jumlah
tertentu. Padatan Timbang Gram
a Konsentrasi Persen bv
Konsentrasi n zat X sebanyak v L atau mL:
Di unduh dari : Bukupaket.com
119
Contoh Asam borat 2 sebanyak 100 mL Maka asam borat ditimbang sebanyak :
b Konsentrasi Molaritas M
Konsentrasi Molaritas zat X sebanyak v L:
Contoh NaOH 1 M sebanyak 100 mL Maka NaOH ditimbang sebanyak :
= 40 x 1 x 0,1 = 4 gram
c Konsentrasi Normalitas N
Konsentrasi Normalitas zat X sebanyak v L:
Contoh NaOH 1 M sebanyak 100 mL Maka NaOH ditimbang sebanyak :
= 401 x 1 x 0,1 = 4 gram
Di unduh dari : Bukupaket.com
120
LEMBAR TUGAS
Buatlah larutan sesuai SOP : 1.
Konsentrasi berat berat 2.
Konsentrasi berat volume 3.
Konsentrasi volume volume
2 Pengenceran larutan pekat
Pengenceran menyebabkan volume dan kenormalan N atau kemolaran M berubah tetapi jumlah mol zat terlarut tidak berubah.
Larutan yang mengandung sedikit zat terlarut disebut larutan encer dilute Larutan yang mengandung banyak zat terlarut disebut larutan
pekat concentrated
V1 = Volume larutan encer yang akan dibuat, mL atau L
N1 = Konsentrasi larutan encer yang dibuat, dalam konsentasi , M atau N
V2 = Volume larutan yang dicari larutan pekat yang akan diencerkan, mL atau L
N2 = Konsentrasi larutan stok larutan pekat yang akan diencerkan, dalam konsentrasi , M atau N
Catatan: N pada pengenceran larutan pekat tidak selalu dalam konsentrasi normalitas. N dapat juga berarti konsentrasi
molaritas dan persen.
Di unduh dari : Bukupaket.com
121
Contoh :
Larutan HCl 0,01 N sebanyak 100 mL dari HCl 0,1 N
100 mL x 0,01 N = V2 x 0,1 N V2 = 10 mL
Larutan asam pekat biasanya berasap mudah menguap dan sangat korosif. Karena itu pembuatan larutan pekat harus dilakukan dalam
lemari asam dan dikerjakan dengan hati-hati dengan mengikuti aturan keselamatan.
Berbahaya menambahkan air ke dalam asam pekat karena massa jenis asam pekat lebih besar daripada air dan pencampuran air dan asam
pekat bersifat eksoterm. Banyak kalor yang akan dibebaskan sehingga penambahan air secara mendadak akan memercikan asam pekat
tersebut.
Tabel 21. Jenis pereaksi dan konsentrasinya
Pereaksi Rapatan
gmL massa
Molaritas M Normalitas
N H
2
SO
4
1,84 96
18 36
HCl 1,18
36 12
12 H
3
PO
4
1,7 85
15 45
HNO
3
1,42 70
16 16
CH
3
COOH 1,05
100 17,5
17,5 NH
3
0,90 28
15 15
Bahan yang berupa zat padat yang berukuran relatif besar, sebelum dilarutkan harus diubah menjadi bentuk yang lebih kecil seperti tepung
atau pasta. Untuk maksud tersebut maka bahan dapat digilas atau digerus
dengan menggunakan
mortar atau
digiling dengan
menggunakan blender. Untuk bahan yang kering digunakan blender kering dan untuk bahan yang basah digunakan mortar.
Di unduh dari : Bukupaket.com
122
Kadang-kadang untuk melarutkan harus digunakan pemanasan dan pengadukan terutama untuk bahan yang sukar larut. Pemanasan dapat
dilakukan dengan menggunakan lampu bunsen atau spritus dan pengaduaan dapat menggunakan gelas pengaduk. Alat yang lebih
moderen dapat digunakan yaitu dengan pemanasan hotplate yang
dilengkapi dengan magnetik stirer.
LEMBAR TUGAS
Lakukan pengenceran larutan pekat sesuai SOP : 1.
Konsentrasi 2.
Konsentrasi molaritas M 3.
Konsentrasi normalitas N
3 Standarisasi Larutan
Standardisasi adalah suatu usaha untuk menentukan konsentrasi yang tepat suatu larutan baku. Penentuan konsentrasi larutan baku dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu : Metoda langsung, sejumlah tepat zat padat murni secara kuantitatif
dilarutkan di dalam suatu pelarut, sehingga diperoleh volume total secara tepat dengan menggunakan labu ukur
Metoda tidak langsung, konsentrasi yang tepat dari larutan yang dibuat dengan melarutkansejumlah kurang lebih zat padat di dalam
suatupelarut diketahui dengan proses standardisasi
Larutan baku dibagi atas : Larutan baku primer yaitu larutan baku yang konsentrasinya dapat
langsung diketahui dari berat bahan yang sangat murni yang dilarutkan dan volume larutannya diketahui. Contoh : larutan asam
Di unduh dari : Bukupaket.com
123
oksalat, larutan kalium iodat, larutan boraks, larutan natrium klorida dan larutan seng.
Larutan baku sekunder yaitu larutan baku yang konsentrasinya tidak diketahui dengan pasti karena bahan yang digunakan untuk
membuat larutan tersebut memiliki kemurnian yang rendah. Contoh : larutan NaOH, larutan natrium tiosulfat, larutan perak nitrat dan
larutan natrium EDTA.
Syarat larutan standar primer : Zat harus mudah diperoleh, mudah dimurnikan, murni dikeringkan,
mudah dipertahankan dalam keadaan murni Zat harus tidak berubah dalam udara selama penimbangan
Zat harus dapat diuji terhadap zat pengotor dengan uji kualitatif
lainnya Zat mempunyai berat ekivalen yang tinggi Zat mudah larut
Reaksi harus stoikiometri dan cepat
a Menstandarisasi larutan Natrium tiosulfat dengan larutan
Kalium iodat
Cara kerja : Buat kalium iodat 0,1 N sebanyak 25 mL
Timbang dengan teliti x gram kalium iodatmasukan ke dalam
erlenmeyer Tambahkan aquadest sebanyak 25 mL
Tambahkan 5 mL H2SO4 2 N dan kalium iodida20 Titrasi cepat-cepat dengan larutan natriumtiosulfat 0,1 N sampai
larutan berwarna kuning Tambahkan 5 mL larutan amilum 1
Titrasi dilanjutkan hingga perubahan warna daribiru menjadi
tidak berwarna
Di unduh dari : Bukupaket.com
124
LEMBAR TUGAS
Lakukan Standarisasi larutan hasil pengenceran larutan pekat dengan cara tetrimetri sesuai SOP.
f. Kerja Aseptis