225
Pengambilan sampel yang representatif dan terstandardisasi mutlak diperlukan, sehingga didapatkan hasil analisa yang berarti dan signifikan
secara statistik. Sebaik atau seakurat apapun suatu analisa, akan menjadi sia- sia jika pengambilan sampel dilakukan dengan tidak benar. Sampel yang
representatif adalah sampel yang sebisa mungkin mencerminkan dan menggambarkan komposisi dari suatu bagian atau batch partai tertentu.
Harus dipastikan bahwa terambil jumlah yang cukup pada saat pengambilan sampel dan dihindari segala bentuk kesalahan yang dapat menyebabkan
sampel menjadi bias.
a. Populasi dan Contoh
Contoh adalah bagian dari suatu lot populasi yang dapat mewakili sifat dan karakter populasi tersebut. Kesimpulan dari populasi yang mendekati
kebenaran diawali dengan pengambilan sampel yang benar. Idealnya semua bahan dijadikan sampel yang harus diuji. Namun cara demikian
tidak mungkin dilakukan karena membutuhkan banyak waktu, biaya, peralatan, tenaga dan tidak ada bahan atau produk pangan yang tersisa
untuk dijual. Pengambilan sampel yang mewakili adalah kemampuan untuk mendapatkan sejumlah sampel yang mewakili populasi lot atau batch
dengan kondisi sampel tersebut dalam keadaan sesuai untuk pengujian atau pengolahan lebih lanjut. Contoh adalah bagian populasi yang diambil
untuk menggambarkan populasi. Sedangkan Populasi adalah sejumlah barang yang menjadi perhatian.
Gambar 62. Grafik normal Populasi dan contoh
Di unduh dari : Bukupaket.com
226
1 Populasi
Berdasarkan keseragaman, populasi dibedakan menjadi tiga yaitu populasi yang seragam homogen, populasi yang beragam heterogen
dan populasi berkelas. Jenis populasi tersebut digambaran sebagai berikut. Berdasarkan distribusinya populasi terbagi menjadi tiga jenis
yaitu distribusi normal, menceng skewed atau ganda
Gambar 63. Berbagai grafik populasi
Data populasi perlu diketahui oleh petugas pengambil contoh. Beberapa informasi populasi yang perlu diketahi diantaranya adalah latar
belakang populasi seperti asal populasi, deskripsi populasi dan status kepemilikan. Perlu pula diketahi apakah populasi mempunyai data
atribut atau data variabel.
2 Contoh 2
Petugas pengambil contoh harus memahami karakteristik dari contoh yang diambilnya. Contoh atau atau cuplikan specimen harus mewakili
populasi. Apabila pengambilan contoh dilakukan dengan benar baik dari
Di unduh dari : Bukupaket.com
227
teknik maupun metode yang digunakan maka akan mewakili populasi begitu pula sebaliknya. Namun pengambilan sampel perlu diperhatikan
dari segi biaya. Jika sampel terlalu sedikit maka tidak mewakili poulasi sebaliknya jika sampel banyak maka akan mewakili populasi namun
masalahnya biaya pengambilan sampel dan pengujian sampel akan mahal. Petugas pengambil contoh harus menentukan berapa cantoh
yang diambil sehingga tidak terlalu mahal namun tetap mewakili populasi. Contoh yang diambil dari populasi dapat dibedakan menjadi
tiga jenis yaitu contoh benar, contoh bias dan contoh palsu.
Gambar 64. Grafik populasi dan berbagai grafik contoh
Di unduh dari : Bukupaket.com
228
LEMBAR TUGAS
a. Timbanglah 1 jenis produk kemasan sachet botol dalam ukuran yang
sama dengan ketelitian miligram sejumlah 30 kemasan b.
Hitung rata-rata beratnya c.
Kelompokkan data hasil penimbangan yang lebih rendah dari rata-rata dan yang lebih tinggi dari rata-rata
No kemasan
Berat mg Nilai
tengah Dibawah
nilai tengah
Diatas nilai
tengah 1
2 dst
d. Gambarlah grafik kartesius dari data tersebut
e. Diskusikan dalam kelompok anda sebaran data di bawah dan diatas rata-rata
f. Tanyakan kepada guru tentang sebaran data pada distribusi normal
g. Presentasikan di depan kelas hasil pengamatan dan kesimpulan diskusi
kelompok
Di unduh dari : Bukupaket.com
229
3 Jenis-jenis Sampling
Banyak metode sampling yang dapat digunakan untuk menentukan mutu, beberapa diantaranya yang banyak digunakan adalah :
a Pemeriksaan 100 persen
Pelaksanaan sampling dengan menggunakan metode pemeriksaan 100 persen membutuhkan waktu, tenaga dan biaya besar, namun
tidak selalu diimbangi dengan 100 persen keberhasilan.
b Samping berdasarkan teori statistik
Pelaksanaan sampling berdasarkan teori statistik membutuhkan biaya lebih rendah dibandingkan metode pemeriksaan 100 persen.
Metode sampling
ini menggunakan
teori statistik
dalam pelaksanaannya, sehingga dapat memperkecil terjadinya resiko.
Metode sampling berdasarkan teori statistik memposisikan produser sebagai penanggungjawab produk. Denagn demikian,
produser harus mempertahankan mutu produk agar selalu baik. Bila tidak, akan timbul permasalahan dan kerugian yang diakibatkan
penolakan produk oleh konsumen.
c Sampling tidak berdasarkan teori statistik
Metode sampling yang tidak berdasarkan teori statistik umumnya tidak direkomendasi karena tidak memiliki dasar yang logis dalam
pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak suatu produk. Hal ini dikarenakan tidak terdeteksinya resiko dari
sampling, menghasilkan fluktuasi mutu yang tinggi, dan keluar dari batas mutu yang dipersyaratkan
b. Prinsip dasar sampling