Klasifikasi dan Macam-macam Media Pembelajaran

20 penelitian Zuhriyal Fahmi adalah iringan fruity loops, sedangkan media yang digunakan pada penelitian ini menggunakan media MIDI. Subjek penelitian dalam penelitian Zuhriyal Fahmi adalah siswa SMP N 5 Sleman, sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Berdasarkan analisis penelitian Zuhriyal Fahmi menunjukkan siswa pada kelas yang diuji coba mengalami peningkatan dalam keterampilan bernyanyi. Peningkatan ini rata-rata dari prasiklus sebesar 60,00 ke siklus I sebesar 70,22 yaitu 10,22 atau 17,03. Peningkatan nilai rata-rata dari prasiklus sebesar 60,00 ke siklus II sebesar 78,48 yaitu sebesar 18,48 atau 30,8. Adapun perbedaan dengan Imam Wahyudi terletak pada metode dan subjek penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian Imam Wahyudi adalah iringan metode eksperimen, sedangkan metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian dalam penelitian Imam Wahyudi adalah siswa SMP N 1 Wonosari, sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Imam Wahyudi menunjukkan hasil perhitungan uji-t yang dilakukan pada skor postest antara kelompok ekperimen dan kelompok kontrol menunjukkan bahwa skor t hitung sebesar 2,611 dengan df 46 dan sig. 2-tailed sebesar 0,01. Sig. 2-tailed lebih kecil dari taraf signifikansi 5 0,010,05. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok yang menggunakan iringan MIDI dan kelompok yang tanpa menggunakan 21 media iringan MIDI dalam proses pembelajaran rekorder sopran pada siswa SMP Negeri 1 Wonosari Tahun 20122013. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Zuhriyal Fahmi dan Imam Wahyudi. Penelitian yang akan dilakukan ini merupakan penyempurnaan dari penelitian sebelumnya. Penelitian ini mampu menjawab permasalahan yang ada di SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta.

C. Kerangka Pikir

Keterampilan bermain rekorder sopran diperlukan latihan yang sungguh- sungguh agar dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Siswa dapat dikatakan terampil dalam bermain rekorder sopran apabila mencangkup kriteria penilaian sebagai berikut: Pada saat memainkan rekorder sopran sikap badan siswa sudah baik dan benar, tegap dan tidak membungkuk, sehingga ketika memainkan alat musik rekorder sopran posisi badan membentuk sudut antara 40 sampai 60 derajat. Posisi jari ketika menutup lubang suara tertutup rapat, sehingga nada atau melodi yang dihasilkan tidak melengking. Siswa sudah dapat mengendalikan kekuatan meniup rekorder sopran. Sehingga siswa paham apabila meniup pada nada rendah, kekuatan meniupnya tidak sekuat apabila meniup pada nada tinggi. Salah satu cara untuk mendukung pembelajaran rekorder sopran agar siswa dapat meraih hasil belajar yang meningkat adalah dengan media dalam proses pembelajarannya.