Validitas Penelitian METODE PENELITIAN

37 Pada kondisi awal, hasil kemampuan bermain rekorder siswa di kelas VIII B SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta belum memenui keriteria ketuntasan minimal, yaitu 75 dan belum dapat dikatakan masuk dalam kategori baik yaitu 71- 85. Hal ini dapat dilihat dari pengambilan hasil nilai praktik yang telah dilakukan pada tabel penilaian berikut ini : Tabel 3. Nilai Keterampilan Bermain Rekorder Sopran Pra Tindakan No. Siswa Aspek yang Dinilai Jumlah Persentase Keterangan Pernafasan Tone Melodi Tempo 1 A 3 4 3 3 13 65 Baik 2 B 4 3 3 3 13 65 Baik 3 C 4 4 4 4 16 80 Sangat Baik 4 D 4 4 3 4 15 75 Sangat Baik 5 E 3 3 3 2 11 55 Cukup 6 F 3 3 3 3 12 60 Cukup 7 G 4 2 3 3 12 60 Cukup 8 H 3 3 3 3 12 60 Cukup 9 I 3 3 3 3 12 60 Cukup 10 J 3 4 2 3 12 60 Cukup 11 K 3 4 3 2 12 60 Cukup 12 L 3 4 3 2 12 60 Cukup 13 M 5 4 5 4 18 90 Sangat Baik 14 N 3 4 3 2 12 60 Cukup 15 O 4 3 3 2 12 60 Cukup 16 P 4 3 3 3 13 65 Baik 17 Q 3 3 3 3 12 60 Cukup 18 R 4 2 3 3 12 60 Cukup 19 S 4 3 3 3 13 65 Baik 20 T 3 3 3 2 11 55 Cukup 21 U 4 3 3 3 13 65 Baik 22 V 4 4 3 4 15 75 Baik 23 W 5 5 4 4 18 90 Sangat Baik 24 X 3 4 3 2 12 60 Cukup 25 Y 4 3 3 3 13 65 Baik 26 Z 4 3 4 2 13 65 Baik 27 AA 4 3 2 3 12 60 Cukup 28 AB 4 3 3 2 12 60 Cukup 29 AC 3 3 3 3 12 60 Cukup 38 30 AD 4 3 3 3 13 65 Baik 31 AE 4 3 3 3 13 65 Baik 32 AF 4 3 4 3 14 70 Baik 33 AG 4 3 3 3 13 65 Baik 34 AH 4 4 4 4 16 80 Baik Jumlah Skor 125 113 107 99 Rata-rata 3,68 3,32 3,15 2,91 Persentase 73,53 66,47 62,94 58,24 Keterangan A = pernafasan B = tone C = melodi D = tempo Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa nilai rata-rata belum mencapai kriteria baik. Hal tersebut dikarenakan hampir sebagian siswa kelas VIII B mendapatkan nilai kurang atau di bawah kriteria. Siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM berjumlah 6 orang, sedangkan siswa yang belum mencapai nilai KKM berjumlah 28 orang. Oleh karena itu, peneliti dan kolaborator bersepakat untuk mengadakan siklus I yang terdiri dari tiga pertemuan. Tiap pertemuan menekankan keterampilan bermain rekorder sopran siswa. Aspek yang dinilai pada keterampilan bermain rekoder sopran dalam penelitian ini adalah pernafasan, tone, melodi, dan tempo.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Peneliti dan guru berkolaborasi merencanakan tindakan siklus I sebanyak 3 kali pertemuan. Tahap tindakan disusun menggunakan model siklus Kemmis dan Taggart. Model penelitian tersebut adalah penelitian tindakan 39 kelas yang terdiri dari empat langkah pokok yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun rincian kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1 Perencanaan

Perencanaan siklus I diawali dengan mengidentifikasi masalah. Masalah diidentifikasi dari wawancara yang dilakukan dengan guru dan siswa, serta observasi. Subjek penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah kelas VIII B. Kegiatan saat perencanaan meliputi beberapa hal yaitu: 1 Menentukan materi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran bermain rekorder sopran; 2 Membuat perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP; 3 Menyiapkan rekorder sopran; 4 Menyiapkan partitur not angka lagu “Bagimu Negeri”; 5 Membuat iringan MIDI menggunakan software sibelius; 6 Mempersiapkan alat yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu berupa laptop dan speaker. 2 Pelaksanaan Pengambilan data tindakan siklus 1 dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan, yaitu pada tanggal 2, 14, dan 16 April 2015. Berikut penjelasan dari masing-masing pelaksanaan pada pertemuan satu, pertemuan dua, dan pertemuan tiga: 1 Pertemuan pertama Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 2 April 2015 pada pukul 07.00 – 08.00 WIB. Pada awal