Tokoh dan Penokohan Analisis Cerkak “Lintang Alit”

57 ketoprak yang tokoh utamanya bernama Lintang Alit, dan untuk mengenangnya maka Mono menjadikan nama Lintang Alit sebagai nama samarannya. Dari uraian-uraian di atas dapat diketahui bahwa cerkak “Lintang Alit” beralur lurus. Urutan peristiwa tersusun secara kronologis. Mulai dari tahap awal, tahap tengah, dan tahap akhir. Urutan peristiwa-peristiwa tersebut saling berkait sehingga ceritanya runtut.

4.3.3 Tokoh dan Penokohan

Tokoh utama dalam cerkak ini adalah Irul. Irul merupakan tokoh paling tinggi frekuensi kemunculannya. Di dalam satuan cerita juga dipaparkan kemunculan Irul yang lebih banyak dari tokoh yang lain. Irul mempunyai watak yang mudah terpancing oleh hal-hal yang berkaitan dengan rumah tangganya, akan tetapi ia tidak mudah marah. Ia berusaha mencari penjelasan terlebih dahulu sebelum bertindak. Hal ini dapat ditemukan pada kutipan berikut. Meh bae Irul ngamuk, nanging sajake pikirane isih waras. Dheweke isih bisa nyimpen sakabehing rasa pangrasane, supaya bojone ora ngreti apa kang dirasakake wektu iku. Irul isih terus golek bukti kang gumathok. Yen pancen kabukten Tini wani tumindak sedheng karo wong liya mesthi arep dipegat. Panjebar Semangat, No. 47 Tahun 2005 Hampir saja Irul mengamuk, tapi ia merasa pikirannya masih jernih. Ia masih bisa menyimpan semua perasaan marahnya, supaya istrinya tidak tahu apa yang dirasakan waktu itu. Irul masih terus mencari bukti yang tepat. Kalau memang terbukti Tini berani berselingkuh pasti akan dicerai. Kutipan di atas menunjukkan bahwa Irul marah, tetapi Irul tetap merahasiakan perasaannya dan mencari bukti apa benar istrinya berselingkuh. Irul 58 mempunyai watak yang tidak mudah menuduh, ia berusaha mencari kebenarannya terlebih dahulu. Kesabaran Irul juga terlihat ketika ia bertemu Mono. Ia tetap menahan kemarahannya dan mendengarkan penjelasan Mono. Hal ini dapat ditemukan pada kutipan berikut. Senajan atine wis banget kemrungsung, nanging Irul isih bisa ngampet sakabehing rasa pangarsane. Dheweke nyoba nanggapi kancane sing tangkepe katon grapyak sumanak marang dheweke. Kanggo ngrampungake perkara kuwi, ora kena grusa- grusu…Panjebar Semangat, No. 47 Tahun 2005 Walaupun hatinya panas, tetapi Irul masih bisa menahan semua rasa marahnya. Ia mencoba menanggapi temannya yang kelihatan bersahabat dengannya. Untuk menyelesaikan masalah itu, tidak boleh sembarangan bertindak… Kutipan di atas menunjukkan bahwa Irul mempunyai watak yang tidak mudah marah, menyelesaikan masalah dengan pikiran yang jernih dan tidak gegabah. Ia mencari bukti terlebih dahulu untuk mencari kebenarannya. Watak Irul yang menunjukkan bahwa ia sangat menjaga keutuhan rumah tangganya. Pelukisan watak seperti yang ditunjukkan pada kutipan-kutipan diatas merupakan pelukisan watak tokoh secara tidak langsung yang dilukiskan oleh pengarang disebut juga dengan teknik dramatik.

4.3.4 Latar