8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Hakikat Cerkak
Cerkak pada dasarnya adalah cerita yang dimaksudkan untuk memesona pembaca. Permasalahan atau kejadian dalam cerkak biasanya berkaitan dengan
moral. Kejadian-kejadian di dalam cerkak tidak perlu mirip dengan realitas yang ada. Menurut Stanton 2007:81 sebagian besar pengarang modern beranggapan
bahwa cerita adalah eksplorasi pengalaman tertentu. Sebagian besar pengalaman yang disajikan di dalam cerkak terdiri atas berbagai reaksi terhadap kejadian
nyata. Cerkak bukan ditentukan oleh banyaknya halaman untuk mewujudkan cerita
tersebut atau sedikitnya tokoh yang terdapat di dalam cerita itu, melainkan lebih disebabkan oleh ruang lingkup permasalahan yang ingin disampaikan oleh bentuk
karya sastra tersebut Suharianto 2005:28. Cerkak hanya dilengkapi dengan detail-detail terbatas sehingga tidak dapat mengulik perkembangan karakter dari
tiap tokohnya, hubungan-hubungan mereka, keadaan sosial, atau kejadian yang
berlangsung Stanton 2007:79.
Pengarang menulis cerkak hanya mengambil sari ceritanya saja. Kejadian- kejadian yang disampaikan perlu dibatasi, yakni dibatasi pada kejadian-kejadian
yang benar-benar dianggap penting untuk membentuk kesatuan cerita. Dengan pembatasan ini maka masalah akan tergambar jauh lebih tajam dan dalam,
sehingga sekali membacanya kita tidak mudah lupa. Kalau ada sebuah cerkak
9
yang menggambarkan watak pelit seorang tokoh misalnya pengarang menceritakan secara ringkas, cermat, memilih adegan yang penting saja, sehingga
sifat kepelitan muncul lebih jelas dan tajam. Itulah sebabnya, sifat selektif itu sangat penting dalam cerkak. Cerkak harus memiliki kepaduan atau kebulatan
makna. untuk mencapai kebulatan makna maka tokoh yang digambarkan harus diperhatikan agar tidak mengurangi kebulatan cerita dan biasanya berpusat pada
tokoh utama dari awal hingga akhir. Cerkak harus berbentuk padat, jumlah kata dalam cerkak lebih sedikit.
Dalam cerkak, pengarang menciptakan karakter-karekter tokoh dan tindakan- tindakannya secara bersamaan. Umumnya, pembacaan cerkak membutuhkan
waktu yang singkat karena cerita yang terbatas. Cerkak hanya menggambarkan sebagian kecil dari kehidupan tokoh ada di dalam cerita. Kehidupan tokohnya
dikemas dengan singkat, akan tetapi tidak mengabaikan nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh pengarang.
2.2 Cerkak dalam Kerangka Teori Struktural