Sudut Pandang Gaya Bahasa Tema

35

4.1.4 Sudut Pandang

Pengarang dalam bercerita menggunakan sudut pandang persona ketiga. Dalam hal ini, pelaku utama cerita adalah orang lain. Hal ini dapat ditemukan pada kutipan berikut. Ing kantor desa, Lurah Darman sajak ora penak atine. Dheweke mung tansah katon-katonen wewayangan Sendhuk…Panjebar Semangat, No. 13 Tahun 2004 Di kantor desa, Lurah Darman perasaannya tidak enak. Ia hanya kelihatan terbayang-bayang wajah Sendhuk… Kutipan di atas menunjukkan bahwa pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga. Pengarang menampilkan tokoh cerita dengan menyebut nama yaitu Lurah darman dan Sendhuk. Selain itu pengarang melukiskan apa yang dilihat, didengar, dialami, dipikir, dan rasakan oleh tokoh cerita terbatas hanya pada tokohnya saja. Dengan demikian pengarang berada di luar cerita.

4.1.5 Gaya Bahasa

Cerkak ini menggunakan bahasa ngoko. Kalimat-kalimatnya pendek- pendek. Secara umum, kata-kata yang digunakan bermakna denotatif. Tetapi terdapat kalimat yang merupakan pengiasan atau menyerupai. Hal ini dapat ditemukan pada kutipan berikut. Lurah Darman ora wani kumecap krungu kandhane Warok Tunggul. Dheweke bingung lan wedi campur dadi siji, praupane abang mbrabak, sajak ngrumangsani yen salah…Panjebar Semangat, No. 13 Tahun 2004 Lurah Darman tidak berani berbicara mendengar kata-kata yang dilontarkan Pak Tunggul. Ia bingung dan takut campur jadi satu, wajahnya merah, merasa kalau dirinya salah… 36 Kutipan di atas menunjukkan adanya kata-kata yang merupakan pengiasan atau menyerupai. Ditunjukkan dengan praupane abang mbrabak yang berarti wajahnya merah menyerupai brabak. Jadi di dalam cerkak “Sendhuk” terdapat kata-kata dominan yang bermakna denotatif atau bermakna sesungguhnya dan juga terdapat kata-kata yang bermakna konotatif yaitu praupane abang mbrabak yang berarti kiasan.

4.1.6 Tema

Berdasarkan keterkaitan antarunsur cerita dapat ditentukan tema yang terkandung di dalam cerkak “Sendhuk” yaitu harta dan jabatan bukan segalanya untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Hal ini dapat ditemukan pada kutipan berikut. Rumangsa marem atine Lurah Darman krungu wangsulane Warok Tunggul sing kaya ngono mau. Dheweke mesthikake yen Sendhuk mesthi bakal ora kabotan dadi sisihane. Jaman saiki apa sing digoleki wong wadon yen ora bandha donya? Ngono batine Lurah Darman…Panjebar Semangat, No. 13 Tahun 2004 Lurah Darman merasa puas dengan jawaban Pak Tunggul itu. Ia yakin kalau Sendhuk pasti mau menjadi istrinya. Zaman sekarang apa yang dicari wanita kalu bukan harta? Begitu pikir Lurah Darman… Kutipan di atas dapat disimpulkan tema cerkak ini adalah bahwa tidak semuanya yang ada di dunia ini biasa didapatkan dengan harta dan jabatan. Setiap keinginan yang ingin diraih harus sesuai kemampuan. Kesombongan akan mencelakakan diri seseorang itu. 37

4.1.7 Nilai Moral