Tokoh dan Penokohan Analisis Cerkak “Dhuwit Rongatus Seket”

45 tahap awal, tahap tengah, dan tahap akhir. Urutan peristiwa-peristiwa tersebut saling berkait sehingga ceritanya runtut.

4.2.3 Tokoh dan Penokohan

Tokoh utama dalam cerkak ini adalah Sunar. Tokoh Sunar merupakan tokoh paling tinggi frekuensi kemunculannya. Di dalam satuan cerita juga dipaparkan kemunculan Sunar yang lebih banyak dari tokoh yang lain. Sunar adalah orang kaya yang mendapatkan sesuatu dengan mudah, hingga ia mempunyai kegemaran yang tidak biasa yaitu mengumpulkan uang Rp 250,00. Ia menganggap uang receh dapat menghasikan suara yang indah yaitu crik, crik, crik. Pada akhirnya ia menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang Rp 250,00 itu. Hal ini dapat ditemukan pada kutipan berikut ini. Wong sugih kaya Sunar kuwi uripe mesthi mubra-mubru, prasasat alabur madu, sakabehing kekarepane mesthi bakal keturutan…Panjebar Semangat, No. 17 Tahun 2005 Orang kaya seperti Sunar itu hidupnya mesti boros, semua keinginannya pasti dapat terpenuhi semua… Kutipan di atas menunjukkan bahwa Sunar adalah orang kaya di mana biasanya orang kaya dapat memenuhi semua kebutuhannya. Jadi apapun keinginannya dapat terpenuhi. Sunar pun mempunyai kegemaran baru yaitu mengumpulkan uang Rp 250,00. Uang receh itu dianggap bisa menghasilakan suara yang indah yaitu crik, crik, crik satuan cerita 2. Penokohan Sunar yang licik adalah setelah ia mengenalkan kegemarannya di kantor. Hingga akhinya, ia berjanji mencarikan meja di kantornya kepada 46 orang-orang yang memberinya uang Rp 250,00. Hal ini dapat ditemukan pada kutipan berikut. Tambah dina tumindake Sunar malah saya kurang ajar. Tuntutane wong-wong sing padha demonstrasi kapan bae babar pisan ora digatekake. Malah saiki dheweke nyaguhi sawijining wong sing arep titip dhuwit rongatus seket, dikon nggolekake panggonan ing meja kantore. Panjebar Semangat, No. 17 Tahun 2005 Semakin hari sikap Sunar semakin kurang ajar. Tuntutan orang-orang yang berdemonstrasi kapan saja tidak dihiraukan. Sekarang ia malah menyanggupi orang yang menitipkan uang Rp 250,00, disuruh mencarikan tempat di meja kantornya. Kutipan tersebut menunjukkan bahwa Sunar adalah melakukan berbagai cara untuk mewujudkan keinginannya. Ia tidak menyadari bahwa kegemarannya memainkan uang receh sangat menganggu orang lain. Sikapnya semakin hari semakin kurang ajar karena ia menyanggupi permintaan orang yang memberinya uang Rp 250,00 untuk dicarikan tempat di meja kantornya. Hal ini sama dengan KKN. Pelukisan watak seperti yang ditunjukkan pada kutipan-kutipan wacana diatas merupakan pelukisan watak tokoh secara langsung yang dilukiskan oleh pengarang disebut juga dengan teknik analitik.

4.2.4 Latar