42
4. Lagu penutup berbahasa Arab.
7. Sesaji
Tarian Dolalak selain memiliki fungsi nya
sebagai penyebaran
agama Islam, tarian Dolalak juga merupakan
hiburan yang ditonton masyarakat dari berbagai
kalangan. Dari hasil wawancara
Saya dengan bu Untari, tarian itu harus memiliki
“ruh”.
Ruh yang
dimaksud harus memiliki sesuatu agar menarik
ditonton. Ruh dalam tarian Dolalak dengan
adanya keadaan trance atau kesurupan.
Trance dalam tarian Dolalak
mengundang indang, indang adalah
arwah para leluhur. Yang pertama kali mencetus-
kan Dolalak memanggil Indang adalah mbah
Amad. Melihat fenomena kuda
lumping yang disukai masyarakat mbah Amad
pun melakukan hal yang sama dengan tarian Dola-
lak. Meskipun seharus- nya tidak layak untuk
Fenomena trance dalam sebuah
perunjukan tari
Dolalak sudah merupakan hiburan
tersendiri bagi
masyarakat yang menonton. Maka, tidak jarang sekarang
keadaan trance
bukan menjadi
roh dalam
pementasan namun hanya sebagai hiburan semata.
Terkadang, ada
yang memanggil roh tak dikenal
bukan roh leluhur, dan terkadang ada yang berpura
– pura dalam keadaan trance.
Adanya pergeseran makna dalam sebuah kebudayaan,
dalam kaitannya masuknya budaya Hindu kejawen
dengan masuknya Islam di Kota Purworejo.
43
dipertunjukan dalam pe- mentasan tarian Dolalak,
mengingat fungsinya da- lam menyebarkan
sya’riat Islam hanya menjadi fungsi menjadi
fungsi hiburan semata. Dalam pementasan tarian
Dolalak sesaji ini diguna- kan untuk makanan roh
agar tidak terjadi ganggu- an selama pertunjukan
Dolalak. Sesaji biasanya berupa buah-buahan, nasi
dan sayuran, jenang abang-putih bubur nasi
berwarna merah dan putih, serta palawija.,
masing-masing bentuk sesaji dilengkapi dengan
air putih atau air kelapa muda, bunga, dan tidak
ketinggalan adalah keme- nyan.
Tabel 3 Perkembangan Dan Pergeseran Tari Dolalak
44
5.2 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian telah diketahui pergeseran dari perkembangan tari
Dolalak versi awal 1915 dan Dolalak dalam perkembangannya. Peneliti akan menganalisis tabel 5.1 dengan semiotika Roland Barthes.
Mitologi Roland Barthes
1. Signifier Penanda
2. Signified Petanda
3. Denotative Sign Tanda Denotatif
4. Connotative Signifier
Penanda Konotatif
5. Connotative Signified
Petanda Konotatif
6. Connotative Sign Tanda Konotatif
Sumber: Sobur, Semiotika Komunikasi, 2009
Dalam peta tanda Barthes digambarkan bahwa tanda denotatif terdiri dari atas penanda dan petanda. Namun pada saat bersamaan tanda denotatif juga menanda
konotatif. Didalam semiologi, makna denotasi dan konotasi memegang peranan yang sangat penting jika dibandingkan dengan peranannya dalam ilmu lingustik. Makna
denotasi bersifat langsung, dan dapat disebut sebagai gambaran dari suatu petanda. Sedangkan makna konotatif adalah makna tersirat. Makna konotatif dari beberapa
tanda akan menjadi semacam mitos atau petunjuk mitos yang menekankan makna- makna tersebut. Mekanisme suatu mitos adalah cara penggambaran biasa yang
terikat pada objek dan penerapannya sehingga makna-makna ideologisnya menjadi tampak alami untuk dapat diterima dengan akal sehat.
M I
T O
S
45
Berikut pembahasan dalam penelitian ini akan terbagi menjadi dua kategori yaitu analisis awal Dolalak dan Dolalak Dalam perkembangannya:
A. Analisis Semiotika Simbol Yang Terkandung Dalam Tari Dolalak Versi Awal Tahun 1915-1980.
1. Penari Dolalak Pria