c Ha : Harga berkontribusi secara parsial terhadap keputusan pembelian. Ho : Harga tidak berkontribusi secara parsial terhadap keputusan
pembelian. Kaidah pengujian signifikansi:
a Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak signifikan.
b Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima signifikan.
4. UJI Signifikansi Pengaruh Tidak Langsung
Untuk mengetahui signifikansi pengaruh indirect effect maka
digunakan rumus z-statistik yang dikembangkan oleh Sobel sebagai berikut :
� = �
√ � + �
+ �
Di mana : a, b dan c adalah nilai koefisien jalur
s
a
dan s
b
adalah standar error untuk a dan b Dalam hal ini, dasar pengambilan keputusan adalah dengan membandingkan
ttabel dengan z hitung. Data di atas diketahui dk derajat kebebasan = 100 - 4 = 96 d
engan taraf kepercayaan α = 0,05 maka t-tabel sebesar 1,664. Kriteria penilaian :
a. Jika nilai z hitung t tabel maka indirect efet signifikan. Artinya adanya pengaruh inderect effect dari variabel eksogen terhadap variabel endogen
melalui variabel moderating intervening secara signifikan atau nyata. b. Jika nilai z hitung t tabel maka indirect efect tidak signifikan. Artinya
tidak adanya pengaruh inderect effect dari variabel eksogen terhadap variabel endogen melalui variabel moderating intervening.
21
21
Kadir, Statistika Terapan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2015, h. 247.
67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kota Medan
Kota Medan merupakan kota metropolitan ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Sebagai kota Metropolitan, kota Medan menjadi tempat
yang strategis sebab berada di jalur pelayaran Selat Malaka. Kota ini menjadi pintu gerbang kegiatan ekonomi domestik dan mancanegara melalui Selat
Malaka. Selain itu, kota ini juga berbatasan dengan kabupaten Deli Serdang dan juga beberapa daerah kaya sumber daya alam yang mempengaruhi
kemampuan kota Medan dalam hal ekonomi sehingga memiliki hubungan kerjasama yang saling memperkuat dengan daerah sekitarnya.
Secara administratif, Kota Medan terdiri atas 151 kelurahan dan 21 kecamatan. Kecamatan yang memiliki potensi besar bagi kota Medan ialah
kecamatan Medan Petisah karena kecamatan ini terletak di pusat kota Medan. Dasar pembentukan kecamatan Medan Petisah adalah peraturan pemerintah
No. 50 Tahun 1991 tentang pembentukan beberapa kecamatan di Sumatera Utara termasuk 8 delapan kecamatan pemekaran di kotamadya Medan
Tingkat II Medan. Adapun kantor camat Medan Petisah diresmikan pada tanggal 2 September 1992 oleh Gubernur Sumatera Utara Raja Inal Siregar,
dimana wilayah kecamatan Medan Petisah yang dulunya adalah merupakan bagian dari kecamatan Medan Baru dan kecamatan Medan Barat.
1
Sebagai kecamatan yang terletak di inti kota Medan, di kecamatan Medan Petisah terdapat sarana-sarana pemerintahan, yaitu kantor Walikota
Medan, kantor DPRD kota Medan, Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara, Pengadilan Negeri Medan, Kantor Kejaksaan, Kantor Komando Distrik Militer
0210 BS, Perkantoran Pemerintah Kota Medan, Perhotelan, Lapangan Benteng, Stadion Kebun Bunga, Pusat perdaganganperbelanjaan seperti
Medan Fair Plaza, Medan Plaza, Pasar Petisah, Palladium Mall, Showroom mobil di Jl Nibung raya, Perbankan, Pusat Kerajinan rotan seputaran Jl. Gatot
1
Muhammad Yunus, Ekspose Kecamatan Medan Petisah, Medan, 2012, h. 3