37 menekankan penyediaan informasi yang sistematis berdasarkan
program dan pelaksanaannya. Informasi dipandang sebagai suatu nilai yang paling berharga ketika suatu program akan dilaksanakan.
Menurut Patton Robinson, 2002: 1 CIPP adalah: “Programme evaluation is the systematic collection of
information abut the activities, characteristics, and outcome of programmes for use by specific people to reduce uncertainties,
improve effectiveness, and make decisions with regard to what those programmes are doing and affecting”.
Berdasarkan pemaparan mengenai Model CIPP di atas, maka dapat didefinisikan bahwa Model CIPP merupakan model evaluasi
yang mengevaluasi suatu pelaksanaan program dilihat dari empat aspek yaitu aspek konteks, masukan, proses, dan keluaran. Informasi
yang diperoleh dalam model ini merupakan data yang sangat berharga. Data tersebut digunakan untuk mengevaluasi dan mengurangi
kegagalan. Keempat kata dalam CIPP merupakan sasaran evaluasi dari
proses sebuah program kegiatan. Evaluasi model CIPP dapat diterapkan di bidang pendidikan, dalam penelitian ini menggunakan
model evaluasi CIPP mengkaji sistem manajemen mutu berbasis ISO 9001:2008 dengan pada aspek pembelajaran.
b. Penerapan Model Evaluasi CIPP dalam Sistem Manajemen Mutu Berstandar ISO 9001:2008
Menurut Olds dan Miller dikutip dari Kuo-Hung Tseng 2010:3 menyatakan bahwa untuk melakukan evaluasi dengan CIPP,
maka langkah-langkah yang dibutuhkan untuk perencanaan penilaian
38 adalah sebagai berikut: a mengidentifikasi keserasian tujuan dari
program yang dilaksanakan dengan tujuan dari institusi dan badan akreditasi sekolah yang ditunjuk, b mengembangkan objektivitas
program dan kriteria performa pada tiap-tiap tujuan, c menentukan program kurikuler dan kegiatan ko-kulikuler, d menentukan metode
yang terbaik untuk menilai dan mengevaluasi tiap-tiap hasil dan mengumpulkannya, dan e melaporkan hasil kepada instansi yang
ditunjuk sebagai pertanggung jawaban dan memberikan perbaikan terhadap program tersebut.
Penerapansistem manajemen mutu berstandar ISO 9001:2008 pada aspek pembelajaran dengan evaluasi CIPP ditiap aspek, sebagai
berikut: 1 Evaluasi Konteks Pembelajaran
Evaluasi konteks
merupakan penggambaran
dan spesifikasi tentang lingkungan program, kebutuhan yang belum
terpenuhi, karakteristik individu yang dilayani dan tujuan program Eko Putro, 2009: 182. Menurut Stufflebeam Wirawan,
2010: 92 evaluasi konteks untuk menjawab pertanyaan apa yang perlu dilakukan. Berdasarkan penjelasan tersebut, evaluasi
konteks digunakan untuk mengidentifikasi dan menilai kebutuhan yang mendasari disusunnya suatu program.
Evaluasi konteks pembelajaran bermanfaat untuk
membantu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang
39 akan dicapai oleh program dan merumuskan tujuan program.
Keseluruhan data dan informasi yang diperoleh dalam evaluasi konteks dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
dan pengembangan pada aspek pembelajaran. Evaluasi konteks sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001:2008 pada
aspekpembelajarandalam penelitian ini adalah bagaimana
kesesuaian pembelajaran berfokus kepada siswa. 2 Evaluasi Input Pembelajaran
Evaluasi input
membantu mengatur
keputusan, menetukan sumber-sumber yang ada, alternatifapa yang diambil,
dan strategi untuk mencapai tujuan, bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya Eko Putro, 2009: 182. Menurut Stufflebeam
Suharsimi Arikunto, 2007: 30 pertanyaan yang berkenaan dengan masukan mengarah pada pemecahan masalah yang
mendorongdiselenggarakannya program yang bersangkutan. Evaluasi masukan sistem manajemen mutu berstandar ISO
9001:2008 pada aspekpembelajaran dalam penelitian ini,meliputi: guru, siswa, sarana dan prasarana, kurikulum, silabus, penerapan
RPP, buku administrasi guru dan buku saku tata tertib siswa. 3 Evaluasi Proses Pembelajaran
Evaluasi proses
digunakan untuk
memprediksi rancangan prosedur selama tahap implementasi menyediakan
informasi untuk keputusan program dan sebagai rekaman atau