Teknik Analisa Data METODE PENELITIAN

60 Negeri 3 Yogyakarta ditinjau dari aspek context, diperoleh dari angket, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data berasal guru, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, dan siswa. Data hasil penelitian yang diperoleh dari angket adalah harga rata-rata mean, standar deviasi, modus, median, dan kategori penerapan beserta diagramnya. Setelah diolah data perolehan hasil angket adalah harga rata-rata mean sebesar 9,6516, nilai tengah median sebesar 9, nilai paling banyak diperoleh mode sebesar 9. Data tersebut memiliki standard deviation penyimpangan baku sebesar 1,40482, nilai minimum sebesar 7, dan nilai maksimum sebesar 12. Penentuan kategori didasarkan pada rerata ideal Mi dan standar deviasi ideal Sdi. Rerata ideal Mi untuk penerapan prinsip sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001:2008 pada aspek pembelajaran ditinjau aspek context adalah sebesar 8. Standar deviasi Sdi untuk penerapan prinsip sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001:2008 pada aspek pembelajaran ditinjau aspek context adalah sebesar 1,33. Hasil penentuan kategori penerapan prinsip sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001:2008 di SMK Negeri 3 Yogyakarta pada aspek pembelajaran ditinjau aspek context dapat dilihat pada Tabel 11 berikut. Tabel 11. Kategori Penerapan Prinsip SMM ditinjau Aspek Context No Interval Kategori Frekuensi Persentase 1 X 6,66 Tidak Sesuai 2 8,00 X 6,66 Kurang Sesuai 42 19 61 No Interval Kategori Frekuensi Persentase 3 9,33 X 8,00 Sesuai 80 36,20 4 X ≥ 9,33 Sangat Sesuai 99 44,80 Jumlah 221 100 Penyebaran skor berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa 0 responden dalam kategori tidak sesuai 0, 42 responden dalam kategori kurang sesuai 19, 80 responden dalam kategori sesuai 36,20, dan 99 responden dalam kategori sangat sesuai 44,80. Penyebaran skor dari Tabel 11 dapat dilihat pada Gambar 3 berikut. Gambar 3. Gafik Penerapan Prinsip SMM Ditinjau Aspek Context Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan penerapan prinsip sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001:2008 di SMK Negeri 3 Yogyakarta pada aspek pembelajaran ditinjau dari aspek context termasuk dalam kategori sangat sesuai sebesar 44,80 dan kategori sesuai sebesar 36,20, sehingga total kesesuaian penerapan prinsip sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001:2008 di SMK Negeri 3 Yogyakarta pada aspek pembelajaran ditinjau dari aspek context sebesar 81. Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara dan dokumentasi, penerapan prinsip sistem manajemen mutu berstandar [0] [19] [36,20] [44,80] 10 20 30 40 50 Tidak Sesuai Kurang Sesuai Sesuai Sangat Sesuai Penerapan Prinsip SMM Ditinjau Aspek Context 62 ISO 9001:2008 di SMK Negeri 3 Yogyakarta pada aspek pembelajaran ditinjau dari aspek context sebagai berikut. Pelaksanaan pembelajaran berfokus kepada siswa dilakukan dengan siswa sebagai obyek dari proses pembelajaran dan guru sebagai fasilitatornya. Sebagaimana Bapak Heru Widada selaku wakil kepala sekolah bagian kurikulum 19 Juni 2013 menyatakan berikut. “pembelajaran di SMK Negeri 3 Yogyakarta yang dimaksud dengan pembelajaran berfokus kepada siswa adalah siswa sebagai obyek belajar kemudian guru sebagai fasilitator, jadi bahan belajar atau sumber belajar dari modul atau media lain yang menunjang kegiatan belajar, sehingga siswa sebagai obyek belajar bisa lebih fokus bisa dengan pembelajaran disekolah”. Berdasarkan penyataan di atas dijelaskan bahwa sumber belajar yang menunjang kegiatan pembelajaran difasilitasi oleh guru. Siswa sebagai obyek belajar diharapkan bisa lebih fokus dengan pembelajaran disekolah. Guru dalam melaksanakan pembelajaran supaya berjalan dengan lancar maka guru menyusun RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Guru dalam menyusun RPP disesuaikan dengan silabus SMK Negeri 3 Yogyakarta. RPP tersebut meliputi bagaimana guru menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Hal ini sebagaimana Ibu Betty selaku kepala program keahlian gambar bangunan 19 Juni 2013 menyatakan sebagai berikut. “semua pembelajaran sudah ditentukan di ketentuan silabus, misalnya bagi saya materi gambar teknik dasar itu seperti mengenal proyeksi, mengenal garis sudah di patrok jingkrongkan di sana kita tinggal menyampaikan mendampingi dan mengevaluasi”.