8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Hakikat Motorik Kasar
1. Pengertian Kemampuan Motorik Kasar
Sebelum  masuk  dalam  pengertian  motorik  kasar  dalam  tulian  ini  akan dibahas tentang pengertian motorik terlebih dahulu. Kemampuan motorik berasal
dari bahasa Inggris yaitu
motor abilty
. Gerak motorik merupakan suatu aktivitas yang    sangat  penting  bagi  manusia,  karena  dengan  gerak  motor  manusia  dapat
meraih sesuatu yang menjadi harapannya. Kemampuan  motorik  merupakan  hasil  gerak  individu  dalam  melakukan
gerak, baik  gerak  yang bukan gerak olahraga maupun gerak dalam olahraga atau kematangan penampilan keterampilan motorik. Kemampuan motorik mempunyai
pengertian  yang  sama  dengan    kemampuan  gerak  dasar  yang  merupakan gambaran umum dari kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas. Aktivitas
tersebut dapat membantu berkembangnya pertumbuhan anak. Berkembangnya  kemampuan  motorik  ditentukan  oleh  dua  faktor  yaitu
faktor pertumbuhan dan faktor perkembangan Sukintaka, 2001: 47. Kemampuan motorik  merupakan  perkembangan  unsur  kematangan  dan  pengendalian  gerak
tubuh,  keterampilan  motorik  dan  kontrol  motorik.  Keterampilan  anak  tidak  akan berkembang  tanpa  adanya  kematangan  control  motorik.  Kontrol  motorik  tidak
akan optimal tanpa kebugaran tubuh.  Kebugaran  tubuh  tidak akan tercapai  tanpa latihan fisik.  Aspek-aspek  yang perlu dikembangkan untuk  anak adalah  motorik,
kognitif, emosi, sosial, moralitas dan kepribadian.
9
Perkembangan  motorik  adalah  perkembangan  pengendalian  gerak jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot terkoordinasi Menurut
Elizabeth  B  Hurlock  1998:  151,  sedangkan  menurut  Kirkendall,  1980:  213 kemampuan  motorik  adalah  kualitas  umum  yang  ditingkatkan  melalui  latihan-
latihan.  Kemampuan  motorik  merupakan  faktor  fisik  yang  dapat  dikembangkan melalui belajar gerak.
Ketika belajar gerak diperlukan adanya ketelitian terhadap teknik gerakan yang benar,  yaitu dimulai  dari awal  sampai akhir gerakan, sehingga kemampuan
tersebut  akan  memberikan  sumbangan  terhadap  keberhasilan  tugas-tugas selanjutnya. Keterampilan motorik merupakan kemampuan yang penting di dalam
kehidupan  sehari-hari  maupun  di  dalam  pendidikan  jasmani,  agar  siswa  terampil mampu  dalam  melakukan  aktivitas  fisik.  Rusli  Lutan  1988:  96,  mengatakan
bahwa  “kemampuan  motorik  adalah  kapasitas  seseorang  yang  berkaitan  dengan pelaksanaan  dan  peragaan  suatu  keterampilan  yang  relatif  melekat  setelah  masa
kanak- kanak”. Sukadiyanto 1997: 70 mengatakan bahwa “kemampuan motorik
adalah suatu kemampuan seseorang dalam menampilkan keterampilan gerak yang lebih  luas  serta  diperjelas  bahwa  kemampuan  motorik  suatu  kemampuan  umum
yang berkaitan dengan penampilan berbaga i keterampilan atau tugas gerak”.
Gallahue  Samsudin,  2008:  10  berpendapat  bahwa  motorik  adalah terjemahan dari kata
“motor” yang berarti suatu dasar biologi atau mekanika yang menyebabkan  terjadinya  suatu  gerak.  Muhibbin  Samsudin,  2008:  10  juga
menyebu t  motorik  dengan  istilah  “motor”  yang  diartikan  sebagai  istilah  yang
10
menunjukan  pada  hal,  keadaan,  dan  kegiatan  yang  melibatkan  otot-otot  juga gerakannya, demikian pula kelenjar-kelenjar juga pengeluaran cairan atau getah
Aspek-aspek  yang  perlu  dikembangkan  untuk  anak  di  sekolah  adalah motorik, kognitif, emosi, sosial, moralitas dan kepribadian. Sukintaka 2001: 47
menyatakan  bahwa  Kemampuan  Motorik  adalah  kualitas  hasil  gerak  individu dalam  melakukan  gerak,  baik  gerak  yang  bukan  gerak  olahraga  maupun  gerak
dalam olahraga atau kematangan penampilan keterampilan motorik. Kualitas hasil gerak  merupakan  kemampuan
ability
gerak  seseorang  dalam  melakukan  tugas gerak.
Dengan  demikian  bisa  ditarik  kesimpulan  bahwa  kemampuan  motorik adalah kemampuan gerak dasar atau kualitas hasil gerak  yang berasal dari dalam
maupun luar diri anak untuk mengacu pada keterampilan gerak rendah yang dapat ditingkatkan  melalui  latihan.  Dan  merupakan  perubahan  gerak  dasar  dari  sejak
bayi hingga dewasa yang melibatkan beberapa komponen-komponen gerak dalam melakukan suatu aktivitas gerak olahraga maupun aktivitas sehari-hari.
Seseorang  yang  memiliki  kemampuan  motorik  yang  tinggi  diduga  akan lebih  baik  dan  berhasil  dalam  melakukan  berbagai  tugas  keterampilan
dibandingkan seseorang yang memiliki kemampuan motorik rendah. Kemampuan motorik  yang  dimiliki  seseorang  berbeda-beda  dan  tergantung  pada  banyaknya
pengalaman  gerak  yang  dikuasainya.  Prinsip  kemampuan  motorik  adalah  suatu perubahan baik fisik maupun psikis sesuai dengan masa pertumbuhannya.
11
Perkembangan kemampuan motorik dibagi menjadi 2, yakni: a.  Motorik Halus
Motorik  halus  atau  gerak  halus  secara  khusus  dikontrol  oleh  otot-otot kecil. Gerakkan yang lebih banyak menggunakan tangan dipertimbangkan sebagai
gerak halus. Sebab otot-otot yang ukurannya lebih kecil ada pada jari-jari tangan dan  lengan,  sehingga  akan  menghasilkan  gerakan  pada  jari-jari  kaki  dan  jari-jari
tangan. Untuk itu gerak halus bisa berupa aktivitas seperti, menggambar, menulis, menggenggam  dan  memainkan  alat  musik.  Kemampuan  motorik  mempunyai
pengertian yang sama dengan kemampuan dasar. b. Motorik Kasar
Peningkatan  kemampuan  motorik  kasar  anak  secara  alamiah  akan  diikuti dengan peningkatan atau bertambahnya umur anak hingga dewasa. Istilah motorik
kasar  dan  motorik  halus  secara  umum  di  gunakan  untuk  mengkategorikan  tipe- tipe gerak. Perkembangan motorik kasar anak berkembang dari gerakan sederhana
ke gerakan terorganisasi. Pendapat  Cratty  yang  dikutip  oleh  Rusli  Lutan  1988:  97,  menyatakan
bahwa motorik kasar memiliki ukuran besar otot yang terlibat, jumlah tenaga yang dikerahkan  atau  lebarnya  ruang  yang  dipakai  untuk  melaksanakan  gerakannya.
Otot  tersebut  ukurannya  relatif    besar,  contohnya  pada  otot  paha  dan  pada  otot betis.  Otot-otot  tersebut  berintegrasi  untuk  menghasilkan  gerak  seperti  berjalan,
berlari,  dan  loncat.  Motorik  kasar  memacu  kemampuan  anak  saat  beraktivitas dengan  menggunakan  otot-otot  besarnya,  seperti  lokomotor,  nonlokomotor,  dan
manipulatif.
12
Motorik  kasar  adalah  ketrampilan  yang  meliputi  aktivitas  otot  besar seperti  menggerakan  lengan  dan  berjalan  Santrock  :  2008:  210.  Dalam  hal  ini
meliputi  otot  lengan  pada  tangan  dan  otor  tungai  pada  kaki.  Motorik  kasar melibatan  otot-otot  besar  yang  menghasilan  gerakan  berjalan,  berlari,  melompat,
menangkap  bola,  melempar  bola,  dan  memantulan  bola.  Payne  2012:  11  juga berpendapat  bahwa  motorik  kasar  merupakan  gerakan  yang  dikontrol  oleh  otot-
otot besar misal terletak pada bagian atas kaki. Kemampuan  motorik  kasar  adalah  sesuatu  kemampuan  yang  diperoleh
dari ketrampilan gerak umum yang mendasari tingkat penampilan yang baik atau tingkat  kemampuan  gerak
motor  ability
akan  mencerminkan  tingkat  gerak seseorang  dalam  mempelajari  suatu  gerakan  secara  kualitas  dan  kuantitas  yang
baik  yang  melibatkan  otot-otot  besar.  Dari  motorik  kasar  tersebut  akan menghasilan  gerakan  dasar  yang  berkembang  sejalan  dengan  pertumbuhan  dan
tingkat kematangan pada anak. Gerakan ini pada dasarnya berkembang menyertai gerakan  reflek  yang  telah  dimiliki  dan  disempurnakan  melalui  proses  berlatih
yang  dilakukan  secara  berulang-ulang. Amung  Ma’mun  dan  Yudha  M.  Saputra
2000: 20-21 menyatakan kemampuan gerak dasar dibagi menjadi tiga kategori: 1
Kemampuan Lokomotor Kemampuan  lokomotor  digunakan  untuk  memindahkan  tubuh  dari  satu
tempat  ke  tempat  lain  atau  untuk  mengangkat  tubuh  ke  atas  seperti,  lompat  dan loncat.  Kemampuan  gerak  lainnya  adalah  berjalan,  berlari,
skipping,
melompat, meluncur, dan lari seperti  kuda berlari
gallop.
13
2  Kemampuan Nonlokomotor Kemampuan  nonlokomotor  dilakukan  di  tempat,  tanpa  ada  ruang  gerak
yang  memadai.  Kemampuan  non  lokomotor  terdiri  dari  menekuk  dan  meregang, mendorong  dan  menarik,  mengangkat  dan  menurunkan,  melipat  dan  memutar,
melingkar, melambungkan dan lain-lain. 3  Kemampuan Manipulatif
Kemampuan  manipulatif  dikembangkan  ketika  anak  sedang  menguasai bermacam-macam objek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan mata-
tangan dan mata-kaki tetapi bagian lain dari tubuh juga ikut  terlibat. Manipulasi obyek  jauh  lebih  unggul  daripada  koordinasi  mata-kaki  dan  tangan-mata,  yang
mana cukup penting untuk item: berjalan gerakan langkah dalam ruang. Bentuk- bentuk latihan manipulatif terdiri dari:
a Gerakan mendorong melempar, memukul, menendang.
b Gerakan  menerima  menangkap  obyek  adalah  kemampuan  penting  yang
dapat  diajarkan dengan  menggunakan bola  yang terbuat  dari bantalan karet bola
medicine
atau macam bola yang lain. c
Gerakan memantul-matulkan bola atau mengiring bola.
2. Unsur-unsur Kemampuan Motorik Kasar