39
3 Mengurangi Waktu bermain. Waktu bermain tidak haru 2X 45 Menit
4 Menyesuaikan  Tingkat  kesulitan  dengan  karakter  anak.  Tidak  harus
membuat formasi pertandingan 5
Menyederhanakan alat permainan. Alat permainan sepak bola tidak harus dengan bola khusus sepak bola dan mistar gawang tidak harus dari besi
6 Menyederhanakan  aturan.  Peraturan  yang  diberlakukan  dalam  bermain
sepak bola anak usia dini tidak terlalu ketat.
E. Kerangka Berpikir
Dalam  standar  kompetensi  kurikulum  Taman  Kanak-kanak  tercantum bahwa  tujuan  pendidikan  di  Taman  Kanak-kanak  adalah  membantu
mengembangkan  berbagai  potensi  anak  baik  psikis  dan  fisik.  Masa  5  tahun pertama  pertumbuhan  dan  perkembangan  anak  sering  disebut  sebagai  masa
keemasan,  karena  pada  masa  itu  keadaan  fisik  maupun  segala  kemampuan  anak sedang berkembang cepat.
Salah  satu  kemampuan  pada  anak  TK  yang  berkembang  dengan  pesat adalah  kemampuan  fisik  atau  motoriknya.  Proses  tumbuh  kembang  kemampuan
motorik  anak  berhubungan  dengan  proses  tumbuh  kembang  kemampuan  gerak anak.  Perkembangan  kemampuan  motorik  anak  akan  dapat  terlihat  secara  jelas
melalui  berbagai  gerakan  dan  permainan  yang  dapat  mereka  lakukan.  Gerakan tubuh  yang  menggunakan  otot-otot  besar,  atau  sebagian  besar,  atau  seluruh
anggota  tubuh  yang  dipengaruhi  oleh  kematangan  anak  itu  sendiri  adalah termasuk kedalam domain perkembangan kemampuan motorik kasar.
40
Tingkat  pencapaian  perkembangan  anak  usia  4-5  tahun  dalam perkembangan  motorik  kasar,  diantaranya  dapat  diamati  dari  kemampuan  anak
menendang  bola  dengan  terarah  yang  dikemas  dalam  permainan  bola  sepak. Kemampuan  menendang  bola  dengan  terarah  merupakan  salah  satu  kegiatan
pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Kemampuan ini  penting  karena  akan  membantu  dan  merangsang  anak  dalam  meningkatkan
kemampuan  mengelola,  mengontrol  gerakan  tubuh,  dan  koordinasi,  serta meningkatkan
ketrampilan gerakan
tubuh sehingga
dapat menunjang
pertumbuhan jasmani yang kuat sehat dan terampil. Kemampuan motorik kasar anak kelompok A di TK Masyithoh Am-Almin
Saman masih kurang, hal ini terbukti dari hasil pengamatan dalam proses kegiatan pembelajaran  kegiatan  menendang  bola  yang  telah  dilakukan  anak  kelompok  A
memperoleh hasil dari 20 anak  di  kelas  A, hanya  7  anak  35 bisa menendang bola  dengan  terarah,  selebihnya  sebanyak  13  anak  65  tidak  bisa  menendang
bola  dengan  terarah.  Belum  optimalnya  kemampuan  anak  kelas  A  dalam menendang
bola dengan
terarah, kemungkinan
disebabkan kurang
berkembangnya kemampuan motorik kasar, dan kegiatan pengembangan motorik kasar  yang  masih  terbatas  atau  tidak  dikemas  dalam  bentuk  permainan  variatif
sehingga  anak  kurang  bersemangat  dan  kurang  tertarik  dan  ragu  untuk menggerakkan tubuhnya.
Proses  pembelajaran  untuk  mengembangkan  kemampuan  anak  dalam menendang  bola  dengan  terarah  yang  masih  rendah  perlu  ditingkatkan  dengan
pembelajaran  melalui  kegiatan  bermain  bola  dengan  intensitas  yang  perlu
41
ditingkatkan,  sehingga  kemampuan  anak  dapat  meningkat  secara  optimal. Pemilihan  metode  yang  tepat  dan  media  pembelajaran    yang  menarik  bagi  anak
dan harus sesuai dengan materi yang digunakan.  Metode yang digunakan dalam kegiatan  bermain  sepak  bola,  sedangkan  media  pembelajarannya  menggunakan
bola kaki. Dengan  kegiatan  pembelajaran  melalui  kegiatan  bermain  dengan  sepak
bola,  diharapkan  mampu  meningkatkan  kemampuan  motorik  kasar  anak kelompok A TK Masyithoh Al-Amin Saman Tahun Ajaran 20152016.
F. Hipotesis