43
yang dihadapi Suharsimi Arikunto, 2006:4. Kemmis dan Mc. Taggart 1988 dalam Herawati 2009:1 menyebutkan PTK adalah studi yang dilakukan untuk
memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas.
B. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah anak kelompok A TK Masyithoh Al-Amin Saman Bangunharjo Sewon Bantul. Jumlah anak dalam
kelompok A adalah 20 anak, terdiri dari 15 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Mereka berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda dan kemampuan
yang berbeda-beda pula.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Masyithoh Al-Amin Saman Bangunharjo Sewon Bantul. Kelompok yang akan digunakan untuk penelitian ini
adalah kelompok A. Sedangkan waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan oktober 2015
D. Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan setiap siklusnya terdiri dari perencanaan
planning
, tindakan
action
, pengamatan
observation
, serta refleksi
reflection
. Penelitian akan berlanjut ke siklus berikutnya jika dalam siklus sebelumnya belum sesuai dengan indikator keberhasilan dalam
penelitian ini.
44
Adapun penjelasan untuk masing-masing tahap siklus dapat dilihat pada bagan berikut:
Pra Tindakan Keterangan:
1. Perencanaan I
2. Tindakan dan
Observasi I 3.
Refleksi I 4.
Perencanaan II 5.
Tindakan dan Observasi II
6. Refleksi II
Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart yang Dimodifikasi Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2010:20
1. Pra tindakan
Sebelum melaksanakan tindakan ada tahap pra tindakan. Dalam tahap pra tindakan ini, peneliti mengambil data tentang kemampuan motorik kasar anak.
Data tersebut akan dibandingkan dengan data yang diperoleh pada siklus I dan Siklus II
2. Perencanaan
Tahap ini akan dijelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap perencanaan ini, peneliti
menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapat perhatian khusus untuk diteliti,
45
kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.
3. Pelaksanaan tindakan
Tahap kedua dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan rancangan tindakan, dalam proses belajar mengajar. Rencana tindakan tersebut dituangkan guru dalam
administrasi kelas, yaitu dalam rencana kegiatan Harian RKH. Perlu diperhatikan pada tahap kedua ini, guru yang sekaligus peneliti harus
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya.
4. Pengamatan
Tahap yang ketiga yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas yang sekaligus berperan sebagai peneliti. Pengamatan ini dilakukan saat
pelaksanaan tindakan berlangsung. Jadi waktu antara tindakan dan pengamatan berlangsung bersamaan.
5. Refleksi
Tahap keempat adalah refleksi. Kegiatan refleksi ini dilakukan setelah tahap 2 1 sampai tahap 3 selesai. Refleksi ini bertujuan mengevaluasi apakah rencana dan
pelaksanaan tindakan berhasil, menganalisis faktor apa saja yang menghambat tercapainya keberhasilan atau hal yang perlu ditingkatkan pada siklus berikutnya.
Tahap refleksi memperoleh suatu kesimpulan yang digunakan untuk memperbaiki siklus berikutnya sehingga, penelitian semakin dekat dengan keberhasilan.
Berdasarkan prosedur penelitian diatas, maka tindakan penelitian kelas untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak akan dimulai dari
46
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan dilanjutkan dengan refleksi. Refleksi kemudian dilakukan dan mendapatkan data mengenai kemampuan Motorik kasar
anak, dan apabila hasilnya belum maksimal maka untuk memaksimalkan peningkatan kemampuan motorik kasar anak tersebut dilakukan tindakan pada
siklus selanjutnya.
E. Rencana Tindakan
Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas, peneliti melakukan observasi kemampuan motorik kasar awal. Dari observasi tersebut dapat diketahui
seberapa tingkat kemampuan motori awal anak yang akan dibandingkan dengan kemampuan motorik kasar anak ketika dilaksanakan penelitian pada siklus I
maupan siklus II.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam rentang siklus yang disesuaikan dengan tingkat keberhasilan dari tindakan yang dilakukan. Setiap
siklus terdiri dari 3 langkah. Secara rinci langkah-langkah dalam setiap siklus akan diuraikan sebagai berikut :
1. Perencanaan
Dalam tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan dilakukan. Dalam tahap menyususn
rancangan ini, peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapat perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen
pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.
47
Pada tahap ini peneliti merancang tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian, di antaranya:
a. Mengidentifikasi masalah yang ada di dalam kelas yang akan menjadi topik
yang perlu perhatian khusus dan merupakan topik dalam penelitian ini. b.
Membuat Rencana Kegiatan Harian Satu RKH digunakan untuk satu kali tindakan. Tindakan yang akan
dilakukan meliputi: 1
Pemanasan Kegiatan pemanasan ini dilakukan dengan lari keliling lapangan dan senam
ringan yaitu menggerakkan beberapa anggota tubuh dengan gerakan tertentu dan berulang secara bergantian. Kegiatan pemanasan juga dapat diselingi
dengan bernyanyi dan bertepuk. Kegiatan pemanasan ini bertujuan untuk merenggangkan otot-otot dalam tubuh anak agar siap melakukan aktivitas
fisik dalam bermain sepak bola. 2
Melakukan kegiatan bermain sepak bola Anak diajak untuk terlibat dalam kegiatan bermain sepak bola setelah
kegiatan pemanasan selesai. Masing-masing anak akan mendapat giliran bermain atau terlibat dalam permainan tersebut sesuai dengan ketentuan
dalam permainan. 3
Pendinginan sekaligus evaluasi permainan Kegiatan pendinginan ini dilakukan setelah kegiatan bermain selesai.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan duduk bersama sambil bertepuk dan
48
bernyanyi. Selanjutnya dapat dilanjutkan dengan evaluasi yang berupa tanya jawab mengenai siapa yang senang dan bisa bermain sepak bola.
c. Merencanakan waktu pelaksanaan
Tindakan ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2015. Kegiatan ini dilakukan 3 kali dalam satu minggu.
d. Merencanakan Metode
Metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah metode demonstrasi dan metode praktek langsung. Metode demonstrasi digunakan untuk
memberikan contoh atau urutan kegiatan yang akan dilakukan anak dalam permainan. Sedangkan metode praktek langsung digunakan untuk mengetahui
bagaimana aktivitas anak dalam bermain sepak bola tersebut serta sejauh mana kemampuan motorik kasar anak.
e. Menyiapkan Alat
Alat yang digunakan dalam kegiatan bermain sepak bola adalah bola plastik. f.
Menyiapkan lembar pedoman serta lembar observasi yang akan digunakan untuk melakukan pengamatan kemampuan motorik kasar anak.
g. Menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan selama proses
berlangsung. a.
Mengevaluasi kegiatan, agar dapat mengetahui keadaan anak dan kesulitan dalam kegiatan pengembangan motorik.
h. Materi yang ditekankan pada penelitian ini meliputi kegiatan, yaitu “ Bermain
sepak bola
49
2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Guru melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian RKH, dimana dalam RKH meliputi 3 kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan akhir. Kegiatan permainan ini ini dilakukan pada kegiatan awal dan menggunakan alat penilaian observasi.
Pelaksanaan tindakan ini dilakukan selama pembelajaran berlangsung dengan dibantu guru untuk mengamati unsur koordinasi, kecepatan, kekuatan, kelincahan,
dan keseimbangan anak ketika bermain sepak bola. Untuk selanjutnya hasil dari kegiatan anak diamati dan dicatat sebagai hasil pengamatan untuk dievaluasi dan
direfleksi bersama kolaborator, sehingga dapat menentukan, merencanakan pertemuan berikutnya kearah peningkatan. Observasi dilakukan sebelum kegiatan,
saat kegiatan berlangsung dan setelah selesai kegiatan. Observasi ini dilakukan oleh peneliti bersama kolaborator yang sebelumnya sudah sepakat persepsinya
terhadap kegiatan pembelajarannya menggunakan lembar observasi. 3.
Refleksi Pada tahap refleksi data-data yang sudah diperoleh dari observasi baik
sebelum maupun setelah kegiatan tersebut kemudian dicatat, dikumpulkan dan dianalisis serta didiskusikan bersama kolaborator. Setiap akhir pertemuan dalam
setiap siklus peneliti dan kolaborator menganalisis apa pelaksanaan tindakan sudah sesuai perencanaan, apakah format observasi perlu ditambah dan
sebagainya, sehingga hasil analisis tadi dapat digunakan untuk menentukan langkah selanjutnya. Tujuan dari diskusi tersebut adalah untuk mengevaluasi hasil
tindakan, masalah yang muncul dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan
50
yang dilakukan. Setelah selesai berdiskusi peneliti mencari jalan keluarnya agar dibuat rencana perbaikan pada tahap kegiatan selanjutnya.
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data