Faktor pendukung dalam berkomunikasi Faktor Penghambat dalam menjalin berkomunikasi

55 menyampaikan perkembangan anak di sekolah maupun dirumah. Mayoritas menyatakan saling memberikan informasi tentang anak di sekolah dan dirumah. Setelah pertemuan guru dengan orangtua banyak tanggapan dari keduanya yaitu baik, karena saling memberi tahu tentang anak dan membantu program sekolah agar berjalan dengan maksimal. Untuk lebih lengkapnya, berikut pernyataan-pernyataan kepala sekolah, guru, dan orangtua: “Alhamdulilllah. Saya senang karena dengan adanya pertemuan walimurid. Perencanaan program sekolah berjalan dengan lancar dan bagus tidak ada kendala. CW-1 “Ya menindak lanjuti”. CW-2-01 “Ya di observasi lagi dan di prospek”. CW-2-02 “Yo, kita ambil sikap ya senang bisa bermusyawarah sama wali murid sama orangtua” CW-2-03 “Yo plong to yo. Yo puas karena apa yang kita inginkan sudah tersampaikan”.CW-2-04 “Ya bisa saling tukar pendapat biar ketemu kesepakatan”. CW-3-07 “Ya lebih jelas semuanya, lebih transparan”. CW-3-08 “Ya saling merespon, harusnya begitu demi kemajuan”. CW-3-13 Berdasarkan hasil di atas, maka dapat di simpulkan bahwa hasil yang diperoleh dari berkomunikasi antara guru dengan orangtua ternyata banyak, antara lain: program sekolah berjalan dengan lancar, adanya informasi tentang anak di sekolah dan dirumah, komunikasi semakin lancar, adanya rasa kekeluargaan, dan adanya saling tukar pendapat.

e. Faktor pendukung dalam berkomunikasi

Terwujudnya hubungan komunikasi yang baik terdapat faktor pendukung. Faktor pendukung bisa dari pihak guru dan pihak orangtua atau dari keduanya. Orangtua menyatakan selama ini menjalin hubungan yang baik karena adanya saling 56 terbuka, saling menjaga hubungan, dan tetap berkomunikasi secara langsung maupun dengan media perantara. Kepala sekolah, guru kelompok A, serta guru pendamping kelompok A memiliki pernyataan yang sama yaitu saling terbuka dan menggunakan HandPhone. Berikut beberapa pernyataan yang lainnya: “Ada. Kalo kita melaporkan ke wali murid kalo anaknya punya masalah ini ini. Terus walimurid nya mendukung “iya bu ini anaknya memang kaya gin i” minta tolong anaknya di arahkan dan dibilangin gimana-gimana supaya anaknya jadi baik”. CW-2-03 “Ya ada.Karena adanya komunikasi yang terbuka. Segala sesuatu bisa di komunikasikan dan kami bisa ditemui kapan saja dan dimana saja.Ya berkaitan dengan sekolah dan anak. Kami tidak me mbuat jarak gitu lo”. CW-2-04 “Ya misalnya pas rapat ya guru tu terbuka dan selalu pada intinya”.CW3- 01 “Kedua belah pihak ya saling bersikap baik”. CW-3-02 Berdasarkan hasil data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung di dalam komunikasi antara sekolah dengan orangtua yaitu: adanya keterbukaan, saling menjaga hubungan, berkomunikasi langsung, dan berkomunikasi dengan media perantara.

f. Faktor Penghambat dalam menjalin berkomunikasi

Suatu hubungan tidak selalu mulus. Selalu akan ada hal-hal yang membuat hubungan menjadi retak atau tidak baik. Hal-hal itu disebut dengan faktor penghambat. Faktor penghambat bisa dari guru dan dari orangtua. Namun, di TK Minomartani Ngaglik Sleman khususnya orangtua menyatakan bahwa selama ini hubungan komunikasi terjalin dengan baik tanpa ada hambatan. Namun, bukan berarti pihak guru juga menyatakan demikian. Ada dua guru dari kelompok A, guru pendamping A, dan B2 menyatakan bahwa ada faktor penghambatnya. Berikut pernyataannya: 57 “Ya kalau ada pertemuan kadang ya ada alasan yang tidak hadir. Ini ada dua yang momong.Yang satu lewat momongnya dan yang satu lewat SMS ”. CW-2-01 “Ada kadang-kadang ada sebagian anak yang ditungguin sama pembantunya. Jadi kalau ketemu sama orangtuanya langsung agak susah”. CW-2-02 “Kendala sih ada, tapi kendala itu ya biasa. Misalnya, ada wongwalimurid yang rempong, informasi ini jadi informasi itu. Jadi, sebetulnya dia ga tau apa-apa tapi karena dikompor- kompori jadi dia nganu”. CW-2-04 “Kalau kendala ya kadang pas pertemuan saya tidak datang”. CW-3-17 Berdasarkan hasil di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat di dalam komunikasi ialah orangtua yang tidak hadir di pertemuan, guru kesulitan bertemu dengan orangtua murid dikarenakan anak di tunggu oleh pembantu dan neneknya, dan adanya orangtua yang ribet atau bermasalah seperti mudah terpengaruh.

g. Solusi Mengatasi Hambatan