37 dilakukan
karena, jika
memanfaatkan alat
yang bukan
manusia dan
mempersiapkannya terlebih dahulu sebagai yang lazim digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap
kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan Lexy J. Moeleong, 2009: 4.
B. Seting Penelitian
Lokasi penelitian adalah di mana kegiatan penelitian dilakukan. Lokasi penelitian di TK Minomartani I Ngaglik Sleman pada bulan Mei 2015
– Juni 2015.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian pada kegiatan penelitian di TK Minomartani I Ngaglik Sleman meliputi kepala sekolah, guru dan orangtua, sedangkan objek penelitian
adalah proses hubungan komunikasi yang terjalin antara guru dengan orangtua. Subjek penelitian berjumlah 1 kepala sekolah, 4 guru, dan 18 orangtua.
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono 2010: 193-194 dari segi cara atau teknik untuk pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview wawancara, kuesioner angket,
dan observasi. Senada dengan pendapat sebelumnya, menurut Sukardi 2011: 75 ada empat media untuk mengumpulkan data dalam proses penelitian. Keempat metode
pengumpul data tersebut di antaranya adalah kuesioner, observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Dari pendapat di atas, peneliti mengambil metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi.Wawancara dan observasi dilakukan pada
kepala sekolah, guru, dan orangtua.
38
E. Instrumen Peneltian
Dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrumen penelitian. Definisi
instrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode. Variasi jenis instrumen yaitu tes, anget, check-list, pedoman wawancara, pedoman
observasi dan pedoman dokumentasi Suharsimi Arikunto, 2013: 192. Peneliti menggunakan metode wawancara dan observasi, sehingga instrumennya adalah
pedoman wawancara dan pedoman observasi. Sebelum proses pelaksanaan, peneliti membuat kisi-kisi instrumen
penelitian. Di dalam observasi hanya mencatat berbagai keterlibatan orangtua saat ada kegiatan program di sekolah dan melihat komunikasi yang terjalin antara guru dengan
orangtua. Panduan wawancara digunakan untuk mendapatkan data guna memadukan hasil observasi. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data tentang sejauh mana
hubungan orangtua dengan sekolah maupun sebaliknya. Sedangkan observasi hanya mengamati proses pelaksanaan komunikasi.
Dokumentasi diambil untuk dijadikan bukti bahwa peneliti melakukan penelitian. Kisi-kisi wawancara mencakup dari bentuk hubungan komunikasi yang terjalin oleh
orangtua dengan guru. Selain melakukan wawancara dengan orangtua, peneliti juga melakukan
wawancara dengan guru dan kepala sekolah agar mendapatkan hasil yang akurat.Berikut Tabel 1 berisikan kisi-kisi wawancara dengan orangtua, guru dan
kepala sekolah yang terdapat di halaman selanjutnya.
39
Tabel 1. Kisi-kisi Wawancara dengan orangtua, guru dan kepala sekolah No
Komponen Aspek yang ditanyakan
1 Bentuk Hubungan
Komunikasi Hubungan komunikasi
Bentuk-bentuk komunikasi Teknik komunikasi
Proses komunikasipelaksanaan Hasil dari komunikasi yang dijalin
Manfaat yang diperoleh dengan berkomunikasi kepada orangtua
Faktor pendukung dalam berkomunikasi Faktor penghambat dalam berkomunikasi
Solusi mengatasi hambatan dalam berkomunikasi
Peneliti melakukan observasi untuk melihat proses pelaksanaan hubungan komunikasi guru dengan orangtua pada Tabel 2. Berikut kisi-kisi observasinya:
Tabel 2. Kisi-kisi Observasi No
Komponen Aspek yang di amati
1 Proses Pelaksanaan
Komunikasi -
Waktu terjadinya komunikasi a.
Saat mengantar anak b.
Saat menjemput anak c.
Saat pertemuanrapat d.
Saat pengajian e.
Saat kegiatan lainnya -
Tempat terjadinya komunikasi a.
Diluar kelas b.
Di dalam kelas -
Bentuk komunikasi -
Teknik komunikasi
Setelah membuat kisi-kisi kemudian menyusun panduan wawancara untuk orangtua, guru dan kepala sekolah pada Tabel 3 di halaman lampiran serta panduan
observasi pada Tabel 4 di halaman lampiran.
F. Teknik Analisis Data