52 “Iya selalu kalau ketemu walimurid”. CW-2-04
Sekolah juga menggunakan teknik resmi seperti pertemuan dengan orangtua, pertemuan dengan orangtua secara pribadi, kunjungan kerumah, dan
laporan berkala seperti catatan. Seperti hasil wawancara berikut ini: “Kita juga menggunakan teknik komunikasi yang resmi, seperti konferensi
orangtua pernah dilakukan. Pertemuan dengan orangtua secara pribadi kadang sekali tempo kalau memang perlu ya dilakukan. Kunjungan ke
rumah ya pernah kalau ada yang sakit”. CW-2-01 “Teknik yang resmi konferensi orangtua ya ada tiga bulan sekali, pengajian
enam bulan sekali. Pertemuan dengan orangtua secara pribadi ya selalu kalo anaknya ada masalah selalu guru bilang ke orangtua. Kunjungan ke
rumah ya menjenguk anak yang sakit. Laporan berkala ya setiap semester sekali pas raportan.
” CW-2-04
Berdasarkan hasil data penelitian diatas mengenai teknik komunikasi yang digunakan yaitu jika dilihat teknik tertulis berupa surat, raport, buku penghubung,
selembar kertas program sekolah. Teknik lisan yang sama dengan teknik komunikasi resmi berupa kunjungan sekolah ke rumah, panggilan orangtua ke sekolah, dan
pertemuan sekolah dengan guru rapat dan pengajian. Teknik penugasan mengadakan pentas senidan melihat hasil karya anak. Teknik komunikasi tidak resmi, guru dan
orangtua selalu saling menyapa dan menegur.
c. Proses KomunikasiPelaksanaan
Suatu hubungan yang baik selalu melalui sebuah proses. Proses komunikasi yang sedang terjadi akan terlihat sejauh mana guru dengan orangtua terjalin. Di dalam
proses komunikasi atau pelaksanaanya terdiri banyaknya pertemuan, partisipasi orangtua dalam acara yang diadakan, dan keterlibatan orangtua dalam program-
program sekolah. Hasil observasi juga terlihat orangtua berpartisipasi dalam acara
53 pengajian dan membantu pelaksanaan acaranya, misalnya menyiapkan alat,
menyiapkan karpet dan menyiapkan makanan kecil untuk para orangtua lainnya. Di TK Minomartani Ngaglik Sleman para guru dan orangtua selama ini
dalam satu tahun bisa terjadi pertemuan atau rapat lebih dari tiga kali. Berikut pernyataan-pernyataan tentang proses komunikasipelaksanaanya:
“tiga bulan sekali. Ada rapat walimurid. Pertemuan untuk mengadakan pentas dan pengajian”.CW-1
“Pengajian enam bulan sekali, pertemuan rapat tiga bulan sekali”. CW-2-04
“Berapa kali ya, ya banyak mbak apalagi pas akhir tahun ajaran”. CW-3-08
“Banyak e mbak, rapat rutin terus kalau ada acara atau event-event mbak atau kartini po pentas seni kemarin”. CW-3-15
Para guru juga menyatakan bahwa orangtua memang dilibatkan di dalam
program sekolah agar hasilnya lebih maksimal. Orangtua pun keseluruhannya menyatakan bahwa juga ikut terlibat di dalam program sekolah. Sehingga orangtua
pun berpartisipasi untuk datang ke pertemuan, kegiatan program sekolah,dan pengajian. Untuk mengetahui proses komunikasipelaksanaannya berikut pernyataan-
pernyataan kepala sekolah, guru, dan orangtua: “Iya kalau ada program pawai pakai andong, orangtua nanti ada
panggilan”. CW-1 “Iya itu pas ulangtahun TK, hari kartini”. CW-2-02
Berdasarkan hasil data penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa selama ini guru selalu melibatkan orangtua di dalam program sekolah. Orangtua pun
bersedia untuk terlibat di program sekolah dan berpartisipasi untuk hadir. Pertemuan guru dengan sekolah dilakukan tiga bulan sekali dan pengajian diadakan enam bulan
sekali.
54
d. Hasil yang diperoleh