Perencanaan Pembelajaran Tahfiz Al Quran

69 Quran, guru kelompok dua sering kali harus memberikan peringatan dan teguran kepada anak sebelum maupun selama kegiatan pembelajaran. Selain itu, guru memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengkondisikan anak- anak kelompok dua selama kegiatan pembelajaran. Pengelompokkan dalam pembelajaran ini dilakukan dengan tujuan anak dapat menyesuaikan jumlah hafalan dengan kemampuan anak CL lampiran halaman 125. Pembelajaran secara kelompok dilakukan setiap hari senin-kamis. Pembelajaran kelompok difokuskan pada kegiatan menambah hafalan baru. Pada hari jumat pembelajaran tidak dilakukan secara kelompok, melainkan di gabung menjadi satu diampu oleh salah satu guru tahfiz secara bergantian. Pembelajaran pada hari jumat adalah kegiatan tasmi memperdengarkan hafalan surat yang pernah dihafal anak. Pada kegiatan tasmi anak tidak menambah hafalan baru CL 5 lampiran halaman 134 dan CL 12 lampiran halaman 147. Hasil belajar anak dinilai oleh guru melalui kegiatan pengamatan terhadap proses belajar anak. Hasil belajar dilakukan harian dan setiap semester.Secara lebih rinci pelaksanaan pembelajaran tahfiz Al Quran dijabarkan sebagai berikut.

a. Perencanaan Pembelajaran Tahfiz Al Quran

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, perencanaan pembelajaran disusun oleh guru kelompok dua.Berdasarkan wawancara dengan guru kelompok satu dan guru kelompok dua, perencanaan prosedur pembelajaran tidak dilakukan secara rinci. Guru mendiskusikan 70 dan mengkomunikasikan perencanaan pembelajaran secara lisan di dalam rapat rutin setiap bulan. Rapat rutin membahas evaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan dan rencana yang akan dilaksanakan berikutnya. Perencanaan yang dibuat oleh guru dalam kegiatan rapat rutin tidak didokumentasikan oleh guru CW 1 lampiran halaman 152 dan CW 2 lampiran halaman 158. Kendala yang dialami oleh kepala sekolah dalam merencanakan pembelajaran adalah gaya mengajar yang berbeda dari setiap guru tahfiz Al Quran, sehingga kepala sekolah hanya menyusun surat yang akan dihafal CW 1 lampiran halaman 152. Observasi dokumen RKH sebagai penguat pernyataan kepala sekolah dilakukan dengan melihat komponen dalam perencanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi diperoleh hasil RKH hanya mencantumkan dua nama surat yang menjadi materi pembelajaran. RKH tidak memuat langkah-langkah pembelajaran tahfiz Al Quran. Dokumen RKH memiliki kolom tujuan, kegiatan pembelajaran, alatsumber belajar, dan penilaian perkembangan alat, hasil, analisa penilaian, dan tindak lanjut, namun hanya ada satu kolom yang diisi oleh guru yakni kolom kegiatan pembelajaran. Kolom kegiatan pembelajaran untuk pembelajaran tahfiz Al Quran diisi dengan mencantumkan dua nama surat yang akan menjadi materi dalam pembelajaran, misalnya surat Al Balad dan Al Fajr CD 1 lampiran halaman 167 . 71 Berdasarkan wawancara dengan guru kelompok satu dan guru kelompok dua diperoleh hasil terhadap komponen perencanaan pembelajaran tahfiz Al Quran sebagai berikut: 1 Tujuan yang dirumuskan oleh guru adalah anak dapat menghafal Al Quran Juz 30. Materi yang dipilih oleh guru adalah surat dalam Al Quran Juz 30. 2 Materi untuk kelompok B difokuskan pada surat Al Fajr —An Naba dua belas surat. 3 Sumber belajar yang digunakan oleh guru adalah Al Quran. 4 Skenario kegiatan pembelajaran direncanakan guru berdasarkan kebiasaan guru selama mengajar. 5 Penilaian hasil belajar guru rencanakan akan dilaksanakan melalui pengamatan terhadap proses belajar anak CW 1 lampiran halaman 152 dan CW 2 lampiran halaman 158.

b. Kegiatan Pembelajaran Tahfiz Al Quran