Modul Pembelajaran Al-Quran Berbasis Adobe Flash untuk Anak Usia Dini Dengan Metode Tilawati.

(1)

TUGAS AKHIR

Disusun Oleh : RIZAL FIRMANSYAH

NPM : 0735010041

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


(2)

untuk Anak Usia Dini Dengan Metode Tilawati

Disusun Oleh : RIZAL FIRMANSYAH

NPM. 0735010041

Telah disetujui untuk mengetahui Ujian Negara Lisan Gelombang VI Tahun Akademik 2012/2013

Pembimbing I,

Moh. Irwan Afandi, S.T, M.Sc NPT. 376070702201

Pembimbing II,

Priza Pandunata, S.Kom, M.Sc NPT. 283010640212

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom NPT. 279030440197


(3)

untuk Anak Usia Dini Dengan Metode Tilawati

Disusun Oleh : RIZAL FIRMANSYAH

NPM. 0735010041

Telah dipertahankan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Pada Tanggal 19 Juli 2012 Tim Pembimbing,

1

Moh. Irwan Afandi, S.T, M.Sc NPT. 376070702201

2

Priza Pandunata, S.Kom, M.Sc NPT. 283010640212

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran Jawa Timur

Ir. Sutiyono,M.T. NIP. 196007131987031001

Tim Penguji, 1

Dr. Ronny, S.Kom, M.Kom, M.H. NIDN. 0930097101

2

Moh. Irwan Afandi, S.T, M.Sc NPT. 376070702201

3

Priza Pandunata, S.Kom, M.Sc NPT. 283010640212


(4)

KETERANGAN REVISI

Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa mahasiswaberikut: Nama : RIZAL FIRMANSYAH

NPM : 0735010041

Jurusan : SISTEM INFORMASI

Telah mengerjakan revisi pra rencana (design)/ skripsi ujian lisan gelombang IV, TahunAjaran 2012/2013 dengan judul:

“Modul Pembelajaran Al-Quran Berbasis Adobe Flash untuk Anak Usia Dini Dengan Metode Tilawati”

Surabaya,02 Agustus 2012 Dosen Penguji yang memeriksa revisi

1) Dr. Ronny,S.Kom,M.Kom, M.H. NIDN. 0930097101

{ }

2) Moh. Irwan Afandi,S.T,M.Sc

NPT. 376070702201

{ }

3) PrizaPandunata,S.Kom,M.Sc

NPT. 283010640212

{ }

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I

Moh. Irwan Afandi,S.T,M.Sc NPT. 376070702201

Dosen Pembimbing II

PrizaPandunata,S.Kom,M.Sc NPT. 283010640212


(5)

iii

Seiring dengan kemajuan teknologi, kebutuhan akan pendidikan dalam pengembangan Informasi Teknologi telah menjadi suatu kebutuhan bagi lapisan masyarakat. Termasuk diantaranya “Modul Pembelajaran Al-Quran Berbasis Adobe Flash untuk Anak Usia Dini Dengan Metode Tilawati” yang bergerak di bidang tutorial, dimana membutuhkan suatu aplikasi yang dapat digunakan sebagai media informasi untuk pendidikan dengan TPA dan TPQ yang lain.

Dalam Tugas Akhir ini, bertujuan untuk merancang dan membuat suatu tutorial pendidikan yang digunakan untuk berlangsungnya proses kurikulum dari Taman Pendidikan Al-QUR’AN secara modern, cepat dan efektif, sehingga akan bermanfaat bagi para siswa – siswi dalam meningkatkan kemampuan dan kualitas membaca Al-Qur’an dengan benar dan berirama nada rost standart nasional. Hal tersebut telah memberikan kemampuan bakat dan minatnya siswa – siswi dengan mandiri.

Dengan pembuatan aplikasi ini, dapat memperoleh kesimpulan bahwa dengan program ini siswa – siswi dapat mengetahui tata ajar baca Al- Qur’an dengan Metode Tilawati berbasis Adobe Flash yang sesuai dengan nada rost standar nasional. Serta dengan aplikasi ini juga dapat memudahkan Metode Tilawati dalam mengimplementasikan dan menerapkan siswa – siswi di TPA secara cepat, efektif, praktis dan interaktif.

Kata kunci : Modul Pembelajaran Al-Quran Berbasis Adobe Flash untuk Anak Usia Dini Dengan Metode Tilawati


(6)

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul “ Modul Pembelajaran Al-Quran Berbasis Adobe Flash untuk Anak Usia Dini Dengan Metode Tilawati ” dengan baik meskipun penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini kurang sempurna.

Tugas Akhir ini merupakan mata kuliah yang wajib di tempuh di Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya Jawa Timur. Dengan selesainya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kedua Orang Tua kami yang telah membesarkan, mendidik, serta memberikan kasih sayang yang berlimpah hingga penulis bisa sampai pada jenjang pendidikan ini.

2. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur. Bapak Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom selaku Ketua Jurusan Sistem Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur.

3. Bp. Moh. Irwan Afandi, ST, MSc sebagai dosen pembimbing pertama dan Bp. Priza Pandunata, S.Kom sebagai dosen pembimbing kedua yang telah memberikan petunjuk, masukan, bimbingan, dorongan serta kritik yang bermanfaat bagi penulis sejak awal hingga terselesainya laporan Tugas Akhir ini.


(7)

5. Ibu Hj. Aniek Dijah selaku guru pembimbing Tugas Akhir di TPQ Barokah Sruni yang telah membantu kami dan para pengajar TPQ Al-Barokah Sruni yang tidak bisa sebutkan satu persatu yang sudah memberikan dukungan, kerendahan hati, memberikan peluang kepada penulis dan membantu penulis mendapatkan segala informasi tentang dinas sehingga penulis dapat menyelesaikan program Tugas Akhir ini. Tidak lupa mengucapkan terimakasih atas kesabarannya menunggu hasil program Tugas Akhir ini.

6. Terima kasih kepada teman – teman Sistem Informasi :

Buat teman-teman semuanya terima kasih udah kasih dukungan terus buat menyelesaikan Tugas Akhir yang sudah sharing tentang masalah program dan semua teman – teman yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang selalu mendukung dan memberikan semangat pada penulis”

Penyusun sebagai manusia biasa pasti mempunyai keterbatasan dan banyak sekali kekurangan, terutama dalam pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dalam memperbaiki penulisan laporan ini.

Surabaya, 30 Mei 2011


(8)

vi

LEMBAR REVISI... ii

ABSTRAKSI... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR TABEL... xi

BAB I : Pendahuluan... 1

1.1Latar Belakang... 1

1.2Perumusan Masalah... 3

1.3Batasan Masalah... 4

1.4Tujuan Penelitian... 4

1.5Manfaat... 5

1.6 Metodologi Penelitian... 5

1.7 Sistematika Penulisan... 7

DAFTAR PUSTAKA... 8

LAMPIRAN... 8

BAB II : Dasar Teori... 9

2.1Pembelajaran Berbantuan Komputer / Computer Aided Instruction (CAI). 9

2.1.1 Pengertian Pembelajaran Berbantuan komputer... 9

2.1.2 Sejarah Perkembangan Computer Aided Instruction... 11

2.1.3 Model-Model Computer Aided Instruction... 12

2.1.4 Perencanaan Computer Aided Instruction (CAI)... 13

2.1.5Kelebihan dan Kekurangan Computer Aided Instruction (CAI)... 14

2.1.5.1 Kelebihan Computer Aided Instruction (CAI)... 14

2.1.5.2 Kekurangan Computer Aided Instruction (CAI)... 16

2.2 Macromedia Flash... 17

2.2.1 Manfaat Menggunakan Macromedia Flash... 18

2.2.2 Area Kerja Macromedia Flash... 19

2.2.3 Action Script……… 26

2.2.4 Animasi dalam Flash……… 29

2.2.5 Macam-macam Animasi……….. 29

2.2.5.1 Animasi Sel (Cell Animation)……… 29

2.2.5.2 Animasi Frame (Frame Animation)……….. 29

2.2.5.3 Animasi Sprite (Sprite Animation)……… 29

2.2.5.4 Animasi Lintasan (Path Animation)……….. 30

2.2.5.5 Animasi Spline (Spline Animation)………... 30

2.2.5.6 Animasi Vektor (Vecktor Animation)……… 30


(9)

vii

2.3.2 Metode Iqro’………. 33

2.3.3 Metode Qiro’aty……… 34

2.3.4 Metode Tartil………. 38

2.3.5 Metode Yanbu’a……… 39

2.3.6 Metode Tilawati... 40

BAB III : Perancangan Sistem... 43

3.1 Analisis Sistem... 43

3.2 Perancangan Sistem... 44

3.2.1 Perangkat Keras... 44

3.2.2 Perangkat Lunak... 44

3.3 Susunan Aplikasi... 45

3.3.1 Menu Diskripsi... 47

3.3.2 Menu Video Motivasi... 48

3.3.3 Menu Tilawati... 49

3.3.4 Menu Level Jilid dalam Tilawati………. 50

3.4 Pembuatan Aplikasi... 51

3.4.1 Sprite... 51

3.4.2 Background... 54

3.4.3 Suara... 55

3.5 Overview Aplikasi... 56

3.5.1 Intro Aplikasi... 56

3.5.2 Menu Utama... 57

3.5.3 Menu Diskripsi Tilawati ... 57

3.5.4 Menu Video Motivasi... 58

3.5.5 Menu Tilawati... 59

3.5.6 Sub Menu Materi Tilawati... 59

3.5.7 Menu Macam Jilid Metode Tilawati... 60

BAB IV : Implementasi... 61

4.1Pembuatan Aplikasi Tilawati Al-Qur’an…... 61

4.1.1 Membuat Project pada Adobe Flash CS 3 profesional………... 62

4.1.2 Membuat Intro dalam program ……….. 62

4.2 Teknik Pembuatan Penulisan Arabic ……… 68

4.3 Button……… 72

4.4 Aplikasi Tilawati……… 73

4.4.1 Kembali ke Intro... 74

4.4.2 Aplikasi Deskripsi Tilawati…. ……….. 74

4.4.3 Aplikasi Video... 75

4.4.4 Aplikasi Video Movie………...……….. 76


(10)

viii

5.1 Skenario Uji Coba……….. 79

5.2 Pelaksanaan Uji Coba………. 79

5.2.1 Uji Coba pada tampilan Intro……….. 80

5.2.2 Uji Coba pada Menu Utama (Home menu)………. 80

5.2.3 Uji Coba Deskripsi Metode Tilawati……… . 81

5.2.4 Uji Coba Tampilan Tentang Saya……….. 82

5.2.5 Uji Coba Menu Video……… 82

5.2.6 Uji coba pada tampilan video movie……….. 83

5.2.7 Uji coba pada tampilan menu tilawati……… 83

5.2.8 Uji coba pada tampilan materi tilawati………... 84

5.2.9 Uji Coba pada tampilan highlight pada tilawati………. 84

5.2.10 Uji coba pada tampilan macam jilid Metode Tilawati……… 85

5.2.11 Uji coba pada tampilan Logo Sponsorship………. 85

5.3 Kuisioner……… 86

5.4 Hasil Kuisioner……….. 86

BAB V : Penutup... 87

6.1 Kesimpulan... 88

6.2 Saran... 88


(11)

ix

Gambar 2.3 Menu Bar pada aplikasi Adobe FlashCS 3…….……….... 21

Gambar 2.4 Tool Bar pada aplikasi Adobe FlashCS 3……….…….. 23

Gambar 2.5 Layer pada Aplikasi Adobe Flash CS 3………... 23

Gambar 2.6 Panel pada aplikasi Adobe Flash………. 24

Gambar 2.7 Properties pada Aplikasi Adobe Flash CS 3……… 25

Gambar 2.8 Library pada Aplikasi Adobe Flash CS 3……… 25

Gambar 2.9 Document Properties pada aplikasi Adobe Flash CS3……..……. 26

Gambar 2.10 ActionScript pada aplikasi Adobe Flash CS3……… 28

Gambar 3.1 Flowchart susunan aplikasi Menu Utama……… 46

Gambar 3.2 Flowchart Susunan aplikasi Menu Deskripsi……… 47

Gambar 3.3 Flowchart Susunan aplikasi Menu Video Motivation……….. 48

Gambar 3.4 Flowchart susunan aplikasi pada Menu Tilawati……….. 49

Gambar 3.5 Flowchart susunan aplikasi pada Menu Jilid Tilawati……….. 50

Gambar 3.6 Overview Intro………. 56

Gambar 3.7 Overview Home Menu……… 57

Gambar 3.8 Overview Deskripsi Tilawati………... 58

Gambar 3.9 Overview Menu Video……… 58

Gambar 3.10 Overview Menu Tilawati………... 59

Gambar 3.11 Overview Materi Tilawati………. 60

Gambar 3.12 Overview Macam Jilid Tilawati………... 60

Gambar 4.1 Home Project Adobe Flash……… 62

Gambar 4.2 Merubah ukuran dimensi dokumen ……….. 62

Gambar 4.3 Intro pertama ……… 63

Gambar 4.4 Menggunakan Fungsi Convert to Simbol ………..… 64

Gambar 4.5 Menggunakan Fungsi Insert Keyframe……….…... 64

Gambar 4.6 Menggunakan Fungsi Create Motion Tween………. 65

Gambar 4.7 Fungsi Animasi dengan Motion Tween ……… 66

Gambar 4.8 Fungsi Animasi Adobe Flash……… 66

Gambar 4.9 Memasukkan Logo Sponsorship Aplikasi………. 67

Gambar 4.10 Animasi Cahaya melalui “create shape tween”………... 68

Gambar 4.11 Membuat Penulisan Arabic……….. 69

Gambar 4.12 Picture dalam aplikasi Adobe Flash………. 69

Gambar 4.13 Animasi Highlight dalam huruf dan Angka Arabic ……… 70

Gambar 4.14 Bentuk Variatif dalam Adobe Flash ……… 70

Gambar 4.15 Tampilan Sub materi Metode Tilawati ……….. 71

Gambar 4.16 Membuat Keseluruhan Objek Mask………. 71

Gambar 4.17 Action Script2.0 pada halaman jilid 4………. 72

Gambar 4.18 Action Script 2.0 pada halaman scane 1……… 73


(12)

x

Gambar 4.23 Aplikasi Video Movie Motivasi………. 76

Gambar 4.24 Aplikasi Menu Tilawati……….. 76

Gambar 4.25 Aplikasi Materi Metode Tilawati………... 77

Gambar 4.26 Aplikasi Macam Jilid Tilawati……… 78

Gambar 5.1 Tampilan Intro………. 80

Gambar 5.2 Menu Utama (Home Menu)………. 80

Gambar 5.3 Tampilan Deskripsi Metode Tilawati………... 81

Gambar 5.4 Tampilan Deskripsi Pengembangan Aplikasi Tilawati……… 82

Gambar 5.5 Tampilan Video Metode Tilawati……… 82

Gambar 5.6 Tampilan Video Movie Metode Tilawati………. 83

Gambar 5.7 Tampilan Menu Tilawati……….. 83

Gambar 5.8 Tampilan Sub Menu Materi Tilawati………... 84

Gambar 5.9 Tampilan Menu Tilawati (highlight)……… 84

Gambar 5.10 Tampilan Macam Jilid Tilawati………. 85

Gambar 5.11 Tampilan Logo Sponsorship……….. 85


(13)

xi

Tabel 3.1 Elemen – elemen Aplikasi………...……… 54

Tabel 3.2 Background Aplikasi……… 55

Tabel 5.1 Kuesioner Uji Coba Aplikasi ……… 86


(14)

1 1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini sangat pesat. Salah satu bidang yang telah mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi kepada siswa, yang berisi tentang informasi-informasi pendidikan dan memiliki unsur-unsur yang mendidik sebagai sumber informasi. Media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi. Dengan melihat data tahun 90 – an dimana semakin hari, umat islam yang tidak bisa membaca Al-Qur’an semakin banyak dan belum lagi yang belum faham akan makna serta kandungan Al-Qur’an, maka para aktifis yang sudah lama didalam TPA atau TPQ terdorong untuk membuat suatu metode pembelajaran Al-Qur’an yang diharapkan dapat mudah dipelajari (Drs. H. Hasan Sadzili.dkk.2004).

Salah satu metode tata cara ajar pembelajaran Al-Qur’an yang sangat dominan dalam perkembangan zaman sekarang ini yaitu dibina sejak dini. Bertujuan untuk melestarikan tingkat kefahaman dalam keagamaan terutama Agama Islam. Dalam penganalisaan para ulama’ Islam di Indonesia telah menghimbau bahwa pokok permasalahan disini adalah sistem pendidikan Al-Qur’an yang tidak dimulai dari sejak dini. Oleh karena itulah, Sebagai efektifitas pembelajaran Al-Qur’an dalam mengembangkan tata ajar bacaan, maka di pembinaan Al Qur’an dimulai dari usia anak 4 - 12 tahun. Salah satu upaya para ulama’ dalam pelestarian dan pengembangan Pembelajaran Al Qur’an. Maka Metode Tilawati dibuat sarana jalan alternatif dari selain Qur’an Karim. Adapun kelebihan Metode Tilawati Al-Qur’an yaitu : Menggunakan metode CBSA ( cara belajar santri aktif ). Jadi bukanlah guru yang aktif dalam pembelajaran metode ini melainkan santri yang aktif membaca, Eja langsung, dimana santri tidak perlu mengeja huruf dan tanda satu persatu, Variatif, disusun menjadi beberapa jilid buku dengan desain cover yang menarik dan


(15)

warna yang berbeda Modul, yaitu santri yang sudah mengkhatamkan jilidnya kemudian dapat melanjutkan jilid selanjutnya, Menggunakan Teknik Klasikal, dimana ustad memberi contoh dan santri mengikutinya bersama – sama, ataupun menggunakan teknik privat atau individual yaitu santri membaca secara perorangan didepan uztadz atau uztadzah dengan menggunakan kartu drill, Melagukan bacaan (mulai jilid 1 -5) dengan menggunakan Irama Rost Standar Nasional, Pengenalan huruf – huruf hijaiyah asli serta angka – angka arab dimulai dari satu sampai seribu, Menggunakan khot standar dengan tinta warna merah ( untuk materi baru ) dan tinta warna hitam ( untuk materi lalu ), Pengenalan terhadap baca’an-baca’an dan istilah – istilahnya, Pengenalan huruf – huruf sambung dalam jilid pertama, Pengenalan terhadap huruf – huruf awal surat ( fawatihussuwar ) yang muqhotto’ah pada jilid 3 sampai dengan jilid 5. Dan diberikan secara konstan (terus menerus), Setelah mengkhatamkan tilawati (jilid 6) maka bisa dilanjutkan dengan Al – Qur’an Juz 1 bukan Juz Amma’.

Dalam upaya ikut menjaga memberdayakan pembacaan Al-Qur’an, suatu media pembelajaran tentang Metode Tilawati Al-Qur’an dapat dihadirkan dengan memanfaatkan teknologi komputer yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan rasa cinta terhadap Agama Islam.

Terciptanya Metode Tilawati Al-Qur’an ini oleh tim penyusun buku yaitu Drs. H. Hasan Sadzili, Drs. H.M Thohir Al Aly, M.Ag, KH. Masrur Masyhud, Drs. H. Ali Muaffa. Didalamnya berisi Metode yang sangat bergantung pada tata cara membaca dari audio suara. Akan tetapi dalam Metode Tilawati mempunyai kekurangan yaitu bagi ustadz dan ustadzah yang akan menggunakan metode ini harus mengikuti pelatihan atau harus bisa membaca secara tartil, dengan pendakatan irama lagu rost yang digunakan dalam Metode Tilawati ini. Jika diterapkan pada anak – anak khususnya usia pra sekolah dikhawatirkan irama tersebut tidak dapat terjaga secara intensif, pada huruf-huruf yang pelafalannya agak sulit tidak dibolehkan menggunakan pendekatan, jadi sejak awal santri harus bisa melafadkan huruf dengan baik, benar dan fasih, untuk materi baca’an mad (panjang) hanya disajikan atau dikupas pada satu jilid saja.


(16)

Dikarenakan Metode Tilawati terdapat kekurangan. Maka terdapat juga kurangnya efektif dan intraktif dalam mengimplementasikan pembelajaran tersebut di media masyarakat, Sehingga membutuhkan sebuah aplikasi untuk mengurangi kekurangan tersebut. Sebagai pendukung kekurangan Metode Tilawati yang bertujuan untuk memudahkan pengenalan dan kelancaran dalam pembelajaran Tilawati ini. Maka dibuat aplikasi program yang berbeda, yaitu dengan perubahan yang lebih interaktif serta interface yang lebih menarik dari program Metode Tilawati Al-Qur’an, ditujukan agar pengguna terutama siswa anak usia dini dari 4 - 12 tahun bisa lebih mudah, mengerti, dan memiliki keinginan untuk mempelajari serta memahami Metode Tilawati Al-Qur’an dan mau mengimplementasikannya. Pada Metode Tilawati dikembangkan dengan aplikasi menu materi pengenalan yang disertakan suara disetiap materi Metode Tilawati Al-Qur’an.

Aplikasi Metode Tilawati ini akan dibangun menggunakan Adobe Flash CS 3 Profesional dikarenakan dengan menggunakan Action Script bisa menciptakan animasi dan motion graphic yang bagus, menghibur dan interaktif kepada anak – anak atau masyarakat sekitar. Aplikasi ini juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengajaran dan pembelajaran Metode Tilawati Al-Qur’an ataupun digunakan secara mandiri oleh Pengguna.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam Tugas Akhir ini, yaitu:

Bagaimana membuat aplikasi Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) dengan tema Metode Tilawati Al-Qur’an Pelajaran Tata Cara Ajar baca’an Al-Qur’an dengan Metode Tilawati berbasis Adobe Flash?


(17)

1.3 Batasan Masalah

Adapun Batasan permasalahan dari aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi ini dibuat menggunakan Adobe Flash CS 3 Profesional yang mana terdapat Action Script sebagai pendukungnya.

2. Metode Tilawati al-Qur’an berbasis Adobe Flash CS 3 Profesional penggunaan modul pembelajaran ini hanya pada jilid 1.

3. Dalam Metode Tilawati Basis Adobe Flash CS 3 Profesional ditampilkan berupa aplikasi desktop dengan berupa materi Metode Tilawati Al-Qur’an yang disertai dengan beberapa tampilan animasi multimedia.

4. Program ini digunakan oleh siswa-siswi yang berusia dini dari 4 - 6 tahun. 5. Hasil program ini akan diujicoba oleh TPQ AL-BAROKAH di Sidoarjo.

1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan aplikasi adalah :

1. Mengembangkan Modul Pembelajaran Al-Quran Berbasis Adobe Flash untuk Anak Usia Dini Dengan Metode Tilawati.

2. Program Adobe Flash akan lebih inovasi dalam mempelajari cara membaca dan menghafal Al-Qur’an dengan Metode Tilawati al-Qur’an. 3. Untuk mendeskripsikan Aplikasi Metode Tilawati Pada Siswa.

4. Mengembangkan tingkat kemampuan membaca Al-Quran siswa Usia 4 - 6 tahun di TPQ Al- Barokah Sidoarjo setelah diterapkannya Metode Tilawati berbasis Adobe Flash.

5. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat Aplikasi Metode Tilawati Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al Quran Pada Siswa Usia 4 - 6 tahun Di TPQ Al- Barokah Sidoarjo.


(18)

1.5 Manfaat

1. Bagi Siswa

Agar siswa memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, baik makhraj dan bacaan sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

2. Bagi Guru

Diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran membaca Al-Qur’an yang sederhana, mudah, praktis, menarik dan cepat tetapi mampu meningkatkan prestasi siswa dalam penangkapan daya akal siswa - siswi di usia dini.

3. Bagi Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi alternatif untuk melaksanakan proses pembelajaran yang bisa diterapkan oleh para pendidik di TPQ, dan diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan kemampuan siswa, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

4. Bagi Pengetahuan

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi dalam upaya peningkatan pembelajaran baca Al-Qur’an, serta menjadi pembanding metode - metode pembelajaran baca Al-Qur’an yang telah diterapkan.

1.6 Metodologi Penelitian

Untuk dapat mencapai keinginan dalam pembuatan aplikasi pembelajaran ini, maka perlu dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Studi Literatur.

Mengumpulkan referensi yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi secara lengkap baik dari internet maupun sumber-sumber yang lainnya mengenai pembuatan aplikasi yang menggunakan Adobe Flash, serta


(19)

mencari contoh – contoh aplikasi apa saja yang sudah dibuat menggunakan Adobe Flash sebagai tambahan referensi Tugas Akhir ini.

2. Analisis dan Perancangan Aplikasi

Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap sistem yang akan dibangun menggunakan Adobe Flash untuk membuat aplikasi.

3. Pembuatan Aplikasi

Pada tahan ini sistem yang telah dirancang kemudian diimplementasikan kedalam bahasa pemrograman yakni bahasa pemrograman Action Script.

4. Uji Coba dan Evaluasi

Pada tahap ini setelah aplikasi selesai dibuat maka dilakukan pengujian aplikasi untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut telah bekerja dengan benar sesuai dengan konsep yang diajukan.

5. Pembuatan Kesimpulan.

Pada tahap ini dalam bagian akhir pembuatan Tugas Akhir. Dibuat kesimpulan dan saran dari hasil pembuatan aplikasi yang diperoleh sesuai dengan dasar teori yang mendukung dalam pembuatan aplikasi tersebut yang telah dikerjakan secar keseluruhan.

6. Penyusunan Penelitian.

Pada tahap ini merupakan tahap terakhir dari pengerjaan Tugas Akhir. Buku ini disusun sebagai laporan dari seluruh proses pengerjaan Tugas Akhir. Dari penyusunan buku ini diharapkan dapat memudahkan pembaca yang ingin menyempurnakan dan mengembangkan aplikasi lebih lanjut.


(20)

1.7 Sistematika Penulisan

Secara garis besar penulisan laporan Tugas Akhir ini terdiri dari keenam bab. Adapun sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan permasalahan yang ada beserta solusi yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Penjelasan tersebut akan dibagi-bagi menjadibeberapa sub bab yaitu latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dari pembuatan tugas akhir, manfaat yang diperoleh, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori-teori dasar yang dipakai untuk menyelesaikan permasalahan, yaitu teori-teori yang berkaitan dengan sistem Metode Tilawati Al-Qur’an dan konsep – konsep dari Adobe Flash.

BAB III : PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang gambaran umum dan perancangan dari aplikasi pembelajaran yang dibuat. Perancangan aplikasi pembelajaran yang dibuat meliputi Metode Tilawati Al-Qur’an beserta tata ajar pembacaan Al-Al-Qur’an.

BAB IV : IMPLEMENTASI

Bab ini membahas tentang implementasi dari apliksai yang dibuat secara keseluruhan serta melakukan pengujian dan evaluasi terhadap aplikasi yang dibuat untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang diharapkan.


(21)

BAB V : UJI COBA DAN EVALUASI

Bab ini menjelaskan tentang pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat sesuai dengan konsep yang sebenarnya.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran yang ada pada bab ini didapatkan dari evaluasi pada bab empat. Kesimpulan akan menjelaskan dari hasil evaluasi aplikasi, sedangkan saran akan menjelaskan saran / masukan untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber – sumber literatur yang digunakan dalam pembuatan laporan ini.

LAMPIRAN

Pada bagian ini berisi tentang keseluruhan konfigurasi pada pembuatan Metode Tilawati dengan Pemrograman Aplikasi berbasis Adobe Flash CS 3 Profesional .


(22)

9 BAB II DASAR TEORI

2.1 Pembelajaran Berbantuan Komputer / Computer Aided Instruction (CAI) Perkembangan teknologi khususnya dibidang Teknologi Informasi yang semakin pesat serta semakin ketatnya persaingan mengharuskan para pendidik harus lebih inovatif dalam pengoptimalan proses pembelajaran. Pembelajaran Berbantuan Komputer merupakan sarana yang baik digunakan dalam proses belajar mengajar karena dapat menjadikan pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien (Sigit, dkk, 2008). Untuk itulah diperlukan Sistem Pembelajaran Berbantuan Komputer.

Pada saat ini para pendidik sudah mulai mendapatkan akses untuk menggunakan berbagai macam teknologi guna meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar. Komputer sebagai salah satu produk teknologi dinilai tepat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran. Berbagai macam pendekatan instruksional yang dikemas dalam bentuk program pembelajaran Berbantuan Komputer atau CAI (Computer Aided Instruction) seperti : Drill dan Practice, simulasi, tutorial dan permainan bisa diperoleh lewat komputer. Dalam dua puluh lima tahun terakhir ini perkembangan CAI terutama dinegara maju sangatlah pesat. Banyak penelitian eksperimen tentang CAI telah dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas berbagai program CAI.

2.1.1 Pengertian Pembelajaran Berbantuan Komputer

Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK/CAI) terkait langsung dengan pemanfaatan komputer dalam kegiatan pembelajaran didalam dan diluar kelas, baik secara individu maupun secara kelompok. CAI dapat diartikan sebagai bentuk pembelajaran yang menempatkan komputer dalam peran guru, dimana siswa berinteraksi secara langsung dengan komputer dan kontrol sepenuhnya ditangan siswa sehingga memungkinkan siswa sesuai kemampuan dan memilih materi pembelajaran sesuai kebutuhannya (Wihardjo, 2007).


(23)

Dengan demikian maka Computer Aided Instruction (CAI) dalam proses pembelajaran sebagai alat bantu bagi guru dalam menyampaikan materi ajar kepada peserta didik. Guru maupun siswa dapat berperan central dalam mengoperasikan komputer tersebut, ini berarti bahwa penggunaan CAI perlu direncanakan secara matang, baik menyangkut bahan ajar, waktu yang diperlukan, kompetensi yang akan dicapai atau sarana pendukung lainnya. Sehingga peserta didik dapat berinteraksi aktif secara langsung dengan komputer yang disediakan, hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan yang ditampilkan oleh komputer ataupun menyanpaikan pertanyaan untuk memperoleh penjelasan yang lebih mendalam dari komputer, sehingga terjadi interaksi dialog yang komunikatif timbal balik antara peserta didik dengan komputer. Dalam merancang dan memilih CAI yang baik dan efektif perlu dipikirkan tujuan pemanfaatannya, keterkaitan dengan kurikulum, maupun kompetensi yang akan dicapai ( Rusman, 2007).

Salah satu aspek yang memainkan peranan penting dalam kesuksesan implementasi Computer Aided Instruction adalah tersedia materi ajar yang dirancang sesuai dengan kebutuhan. Dengan tersedianya materi ajar tersebut pada berbagai topik dan juga tingkatan akan sangat membantu guru dalam proses belajar mengajar. Bentuk bantuan tersebut dapat berupa penelususran topik dengan cepat, kelengkapan sumber belajar, penyimpanan yang kompak serta dapat mengvisualisasikan penjelasan secara interaktif (Surjono,1996).

Jadi dapat disimpulkan bahwa CAI adalah salah satu metode pembelajaran yang digunakan untuk membantu pengajar dalam mengajarkan materi secara interaktif dalam sebuah program tutorial dengan menggunakan suatu aplikasi komputer. Dalam menyampaikan pembelajaran, perangkat lunak CAI dapat mengontrol berbagai proses, seperti penyajian materi kepada pemakai untuk dibaca dan dipelajari, memberikan petunjuk dan pelatihan mengenai materi yang dipelajari, memberikan pertanyaan dan masalah pertanyaan dan masalah untuk dijawab serta memberikan penilain dari hasil belajar kepada pemakai. Pemakai dapat berinteraksi melalui alat-alat input seperti keyboard atau penekanan tombol dengan menggunakan mouse yang hasilnya dapat ditampilkan melalui layar monitor dan printer.


(24)

2.1.2 Sejarah Perkembangan Computer Aided Instruction

Pada pertengahan tahun 1950 sampai awal tahun 1960, kolaborasi antara Universitas Stanford di California dan perusahaan Internasional Business

Machines (IBM) memperkenalkan CAI pada sekolah dasar. Pada saat itu,

program CAI merupakan presentasi linier dari informasi dengan menambahkan sesi latihan dan praktek. Sistem CAI mula-mula ini terkendala oleh kurangnya modal untuk memperoleh, merawat, ataupun menggunakan komputer yang tersedia pada masa itu.

Universitas Illinois bersama dengan Control Data Corporation menciptakan suatu sistem CAI mula-mula yang diberi nama Programmed

Logic for Automatic Teaching Operation (PLATO) yang digunakan oleh para

pelajar dengan tingkatan yang lebih tinggi. Sistem ini terdiri dari sebuah komputer mainframe yang dapat mendukung lebih dari 100 terminal untuk digunakan oleh masing-masing murid. Di tahun 1985, lebih dari 100 sistem PLATO beroperasi di Amerika. Sejak tahun 1978 hingga 1985, pengguna masuk ke dalam sistem PLATO selama 40 juta jam. PLATO juga memperkenalkan suatu sistem komunikasi antar siswa yang juga merupakan tahap awal ditemukannya mode e-mail (pesan yang disampaikan secara elektronik dari komputer yang satu ke komputer yang lain). Sistem

Time-Shared Interactive Computer-Controlled Information Televition (TICCIT)

adalah proyek CAI yang dikembangkan oleh perusahaan Mitre dan Universitis Brigham Young di Utah. Berdasarkan teknologi komputer dan televisi, TICCIT telah digunakan diawal tahun 1970 untuk mengajar matematika dan bahasa inggris tahap awal.

Dengan tersedianya komputer personal yang lebih murah dan kuat di tahun 1980, penggunaan CAI berkembang dengan pesat. Tahun 1980, hanya 5 % dari Sekolah Dasar dan 20 % dari Sekolah Menengah di Amerika yang menggunakan komputer untuk membantu proses pembelajaran. Tetapi 3 tahun kemudian, kedua angka tersebut berlipat ganda dengan pesat, dan diakhir Dekade, hampir semua sekolah di Amerika dan juga di negara maju lainnya telah dilengkapi dengan komputer sebagai alat bantu pembelajaran.


(25)

Kini perkembangan CAI merambah sampai ke Internet. Dengan menyambungkan milyaran komputer, siswa dapat mengakses bermilyaran informasi yang tentu saja dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk meneliti suatu bidang pembelajaran.

2.1.3 Model-Model Computer Aided Instruction

Ditinjau dari peran apa yang diperankan program komputer, menurut Merril (Rusman, 2007) secara spesifik menyatakan bahwa CAI merupakan pengguna komputer untuk membantu dalam aktifitas pembelajaran. Pada umumnya digunakan dengan mengacu penerapan tutor, misalnya Member Drill and Practice, Tutorial, Simulation, and Games. Definisi ini selaras dengan Merril (Rusman,2007), yang menyatakan bahwa semua aplikasi komputer dalam pendidikan dapat diklasifikasikan sebagai tutor atau tool.

Menurut Budiarjo (1991), model CAI bisa dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :

a. Tutorial

Model ini memakai teori dan strategi pembelajaran dengan memberikan materi, pertanyaan, contoh, latihan dan kuis agar murid dapat menyelesaikan suatu masalah. Informasi atau mata pelajaran disajikan dalam modul-modul kecil lalu disusul dengan pertanyaan. Respon siswa dianalisis komputer ( dibandingkan dengan jawaban yang telah diintegrasikan oleh pembuat program ) umpan balik yang benar diberikan. Teknik mengajar, teknik evaluasi, alternatif pertanyaan dan jawabannya dipersiapkan dengan baik sehingga siswa merasa berinterkasi langsung dengan pengajar. Bentuk tutorial ini biasa dipakai dalam segala tingkat pendidikan.

b. Latih dan Praktek

Model ini merupakan salah satu bentuk CAI dimana metode pengaran dilakukan dengan memberikan pelatihan yang berulang-ulang. Pendekatan ini menekankan pembelajaran dengan menghafal tanpa meberikan kemampuan untuk memahaminya, dimana ingatan manusia


(26)

dilatih dengan memberikan latihan yang terus-menerus sehingga materi kan tertanam dalam otak. Bentuk ini cocok dipakai dalam tingkat pendidikan dasar.

c. Pemecahan Masalah

Pada model ini siswa dituntut untuk menganalisis masalah dan memecahkannya. Tujuannya agar siswa dapat memperoleh pengertian yang lebih mendalam mengenai masalah yang sangat kompleks.

d. Simulasi

Model ini digunakan untuk mengkaji permasalahan yang rumit, aspek penting dari objek dicatat oleh komputer, model dibuat semirip mungkin dengan model nyata dari permasalahan yang dipelajari oleh siswa sehingga siswa dapat mengkaji kaitan antara besaran objek yang penting, cara ini banyak digunakan di biologi, tranportasi, ekonomi dan ilmu komputer.

e. Model Permainan

Untuk dunia akademis, permainan seringkali dapat dimanfaatkan untuk menembah pengetahuan dengan cara yang santai karena didalam permainan terdapat unsur hiburan. Permainan dapat dilakukan berulangkali sehingga dapat melatih kecepatan respon dari pemakai. Metode ini dapat juga berupa simulasi yang mempunyai lawan dalam melakukan permainan.

2.1.4 Perencanaan Computer Aided Instruction (CAI)

Untuk merencanakan CAI perlu dilakukan observasi sebagai berikut :

a. Biaya untuk mengonversi instruksi dalam kelas menjadi format elektronik multimedia.

b. Migrasi semua kursus pada saat yang bersamaan atau dalam suatu bagian.


(27)

d. Memeriksa efektivitas dari proses Migrasi.

e. Isu-isu mengenai faktor manusia dalam penerimaan Migrasi ke CAI dan latihan terbaik untuk mengatasi faktor-faktor tersebut.

2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Computer Aided Instruction (CAI)

Kelebihan dan Kekurangan Computer Aided Instruction (CAI) adalah sebagai berikut :

2.1.5.1 Kelebihan Computer Aided Instruction (CAI)

Kelebihan dalam penerapan CAI (sugilar, 1996) diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan Interaksi

Interaksi disini adalah aktifitas pertukaran informasi antara komputer dengan penggunanya dalam hal ini siswa. Ketika komputer ini menampilkan suatu pesan maka siswa harus meresponnya. Karena kerja komputer berdasarkan respon yang diberikan siswa, maka pelajaran dalam CAI terikat langsung oleh respon yang diberikan oleh siswa. Dengan CAI maka interaksi antara siswa dengan materi lebih banyak karena siswa langsung menyimak materi tanpa ada rasa takut, terlalu cepat dan sebagainya.

b. Individualisasi

Individualisasi diawali dengan pre-test, dimana pre-test ini digunakan untuk mengetahui bahwa siswa telah memiliki kemampuan prasarat yang dibutuhkan untuk kesuksesan belajar siswa selanjutnya. Individualisasi digunakan untuk membuat pelajaran lebih menarik, lebih relevan dan lebih efisien.


(28)

c. Efektifitas Biaya

Salah satu alasan kuat digunakannya CAI adalah masalah administrasi karena penggunaan pelayanan dalam CAI tidak membutuhkan kehadiran seorang guru, CAI dapat digunakan dimalam hari, hari-hari libur yang mana biasanya guru tidak bisa hadir. Dengan kata lain waktunya bisa kapan saja.

d. Motivasi

Banyak siswa yang menganggap bahwa CAI sangat menarik perhatian mereka, walaupun alasan ketertarikan mereka terhadap CAI sangat beragam. Beberapa siswa mengatakan bahwa belajar dengan mesin sangat berbeda dengan belajar dengan guru. Siswa lain mengatakan mereka menyukai CAI karena mereka tertarik pada komputer sehingga pembelajaran menjadi efisien atau dengan CAI maka proses pembelajaran dapat dikendalikan oleh tingkat kemampuan siswa.

e. Umpan Balik

Umpan balik lebih cepat diterima dalam penggunaan CAI dibandingkan media yang sulit atau tidak bisa menerima umpan balik, jawaban siswa bisa dievaluasi dengan cepat. Kemampuan komputer untuk mengevaluasi dan merespon lebih cepat dibandingkan kemampuan instruktur. Kemampuan ini membuat CAI efektif dan Efisien.

f. Keutuhan Pelajaran

Dengan CAI beberapa bentuk aktifitas seperti membaca, melihat video tape dapat ditampilkan dalam satu layar. Melalui CAI dapat meyakinkan bahwa topik-topik akan disajikan secara utuh. Hal ini berbeda sekali dengan kegiatan pembelajaran yang konvesional apabila guru menjelaskan suatu bagian topik terlalu lama maka topik yang lain mungkin tidak disampaikan karena waktunya sudah habis.


(29)

g. Kendali Peserta Belajar

Salah satu hal yang menarik dari siswa dan CAI adalah terjaminnya kewenangan penuh (otoritas) siswa dalam mengambil keputusan-keputusan penting selama proses instruksional untuk memperbesar hasil belajar individu. Jadi siswa dapat menentukan topik-topik apa saja yang disuka dan siswa bebas untuk memilih untuk memulai pelajaran.

2.1.5.2 Kekurangan Computer Aided Instruction (CAI)

Kekurangan dalam penerapan CAI diantaranya adalah sebagai berikut : a. Sangat bergantung pada kemampuan membaca dan keterampilan visual

siswa.

b. Membutuhkan tambahan keterampilan pengembangan diluar keterampilan yang dibutuhkan untuk pengembangan pembelajaran yang lama.

c. Tidak semua materi yang dapat diajarkan melalui CAI misalnya dalam hal kegiatan fisik seperti olahraga dan instrumen musik sulit disampaikan melalui CAI secara sempurna.

d. Memerlukan waktu pengembangan yang lama, membutuhkan investasi awal yang cukup besar untuk memulai mengimplementasikan CAI misalnya Design dan pembuatan program, membeli komputer dan sebagainya.

e. Kemungkinan siswa untuk belajar secara tidak sengaja (incidental learning) menjadi terbatas. Penggunaan CAI menuntut budaya self-learning dimana seseorang memotivasi diri sendiri agar mau belajar. f. Karena teknologi yang digunakan beragam, ada kemungkinan teknologi

tersebut tidak sejalan dengan yang sudah ada dan terjadi konflik teknologi sehingga CAI tidak berjalan baik.


(30)

2.2 Macromedia Flash

Dalam pengembangannya aplikasi Metode Tilawati Al-Qur’an ini akan dibuat dengan Tools Macromedia Flash CS 3 Profesional yang menggunakan Action Script sebagai Bahasa Pemrograman.

Multimedia adalah kombinasi dan teks foto, seni grafis, suara, animasi, dan elemen-elemen video yang dimanipulasi secara digital. Meskipun definisi multimedia sangat sederhana, cara untuk menjalankannya sangat kompleks. Multimedia secara khusus dibedakan menjadi dua bagian, yaitu : multimedia linier adalah multimedia yang tidak melibatkan user secara langsung dalam proses berjalannya seperti contoh film dan televisi. User hanya perlu duduk siam dan menonton sedangkan multimedia nonlinier adalah multimedia yang melibatkan user secara langsung di mana user diberikan kontrol navigasi agar dapat menjelajah ke dalam isi dari multimedia tersebut sesuai dengan keinginan (Vaughan, 2006).

Macromedia akhirnya berhasil menciptakan sebuah alat bantu yang berguna bagi para designer web. Dimulai pada tahun 1996 beberapa program pembantu mula tersedia dalam membantu untuk pembuatan gambar animasi dalam bentuk GIF yang digunakan oleh web designer. Saat ini pembuatan situs web biasanya banyak menggunakan aplikasi Flash. Dengan menggunakan Flash mereka membuat sebuah penyajian hasil produksi kepada para konsumen yang disertakan ke dalam sebuah CD-ROM. Kini

Macromedia Flash telah mampu mengubah wajah perancangan web dimana

selam ini didominasi oleh HTML dan Javascript. Flash MX kini mampu berkomunikasi dengan script-script server dan program menggunakan standar Variabel URL dan XML. Suara yang dihasilkan dapat diekspor menjadi MP3 dengan kualitas yang tinggi walaupun sangat interaktif namun hasil yang didapatkan tetap sebuah file yang ukurannya kecil dan cocok untuk file web. Macromedia Flash merupakan software yang populer sebagai solusi animasi dan multimedia untuk web dengan plug-in yang telah tersedia secara default dimayoritas browser. Metode animasi Flash ialah animasi vektor sehingga ukuran file menjadi relatif kecil dibandingkan metode sebelumnya.


(31)

2.2.1 Manfaat Menggunakan Macromedia Flash

Macromedia Flash dirancang untuk membuat animasi pada halaman web

bagi presentasi kompleks maupun sederhana bahkan membuat program yang dapat berjalan dengan sendirinya. Manfaat menggunakan Macromedia Flash adalah sebagai berikut :

a. Dari segi pemrograman, fitur pemrograman yang tidak terlalu rumit sehingga memungkinkan bagi seorang programer pemula sekalipun dapat membuat situs web yang sederhana tanpa melibatkan begitu banyak kode pemrograman.

b. Besarnya kapasitas file yang dihasilkan begitu kecil sehingga memungkinkan pembuatan animasi dan presentasi menjadi lebih portable (ringkas).

c. Pembuatan executable file apabila file ini dimainkan, tidak diperlukan lagi keterlibatannya seluruh program pembangunan dalam hal Macromedia Flash ini, selain manfaat tersebut diatas Macromedia Flash MX memiliki fasilitas-fasilitas sebagai berikut :

• Tersedianya fasilitas ekspor dan impor grafik dan suara dari Macromedia Flash

• Tersedianya Drawing Tools yang memungkinkan pemakai membuat animasi pada jendela Macromedia Flash.

• Tersedianya pustaka (library) yang dapat digunakan oleh pemakai.

• Tersedia pencampuran antara animasi dan suara, yang apabila dibuat dengan program lain membutuhkan prosedur yang lebih banyak.

• Untuk pemrograman tingkat lanjut, file yang dihasilkan oleh

Macromedia Flash dapat digunakan sebagai sub bagian


(32)

• Keterhubungannya dengan Macromedia Freehand maupun

Adobe Illustrator yang memungkinkan file hasil kedua

program diatas diekspor langsung ke Macromedia Flash.

• Dapat menampilkan macam-macam gambar teks dan animasi dengan tingkat detail yang sangat tinggi.

• Dapat menggabungkan suara dalam format MP3 dalam aplikasi kita, teknologi kompresi MP3 yang sangat bagus kita dapat membuat suatu animasi yang panjang dengan suara bermacam-macam tanpa takut ukuran file-nya yang membesar.

• Mempermudah dalam membuat suatu aplikasi multimedia yang berbasis web.

2.2.2 Area Kerja Macromedia Flash

Adobe Flash CS3 Professional, merupakan software yang dirancang untuk membuat animasi berbasis vector dengan hasil yang mempunyai ukuran yang kecil. Awalnya software ini memang diarahkan untuk membuat animasi atau aplikasi berbasis internet (online). Tetapi pada perkembangannya banyak digunakan untuk membuat animasi atau aplikasi yang bukan berbasis internet (offline). Dengan Actionscript 3.0 yang dibawanya, Adobe Flash CS3 Professional dapat digunakan untuk mengembangkan game atau bahan ajar seperti kuis atau simulasi. Contoh dari game atau bahan ajar dapat Anda lihat di www.e-dukasi.net atau pada Pesona Edukasi. Dari pengalaman penulis menjadi juri di Lomba Pengembangan Bahan Ajar Interaktif untuk SMA yang diadakan oleh Depdiknas, banyak karya bagus yang dibuat oleh peserta (guru) dengan menggunakan software Adobe Flash CS3 Professional. Penggunaan Adobe Flash CS3 Professional untuk animasi atau pembuatan bahan ajar interaktif tidaklah sulit, tool-tool yang tersedia cukup mudah digunakan, beberapa template dan component juga sudah disediakan dan siap digunakan. Dengan anggapan software Adobe Flash CS3 Professional telah terinstal


(33)

pada komputer yang digunakan, berikut ini langkah awal untuk mengenal penggunaan Adobe Flash CS3 Professional.

A. Cara Membuka

Untuk membuka program Adobe Flash CS3 Professional, Anda dapat melakukan salah satu cara berikut:

• Klik icon Adobe Flash CS3 Professional ada dekstop (Layar monitor).

• Klik Start Menu→ All Programs → Adobe Master Collection CS3→ Adobe Flash CS3 Professional.

• Beberapa saat akan muncul jendela dialog seperti berikut:

Gambar 2.1 Jendela Dialog

• Pilih Create New→Flash File (ActionScript 2.0) untuk memulai membuat file baru.


(34)

B. Mengenal Jendela Kerja

1. Mengenal Menu Dasar

Berikut merupakan tampilan standar jendela kerja Adobe Flash CS3 Professional, saat Anda memulai membuat file baru.

Gambar 2.2 Jendela Kerja Adobe Flash

Jendela kerja Flash 8 terdiri atas : Menubar

• Berisi kumpulan menu atau perintah-perintah yang digunakan dalam Adobe Flash CS3.


(35)

Toolbar

• Toolbar merupakan panel berisi berbagai macam tool. Tool-tool tersebut dikelompokkan menjadi empat kelompok: Tools; berisi tombol-tombol untuk membuat dan mengedit gambar, View; untuk mengatur tampilan lembar kerja, Colors; menentukan warna yang dipakai saat mengedit, Option; alat bantu lain untuk mengedit gambar.


(36)

Gambar 2.4 Toolbar pada aplikasi Adobe Flash CS3

Timeline Tool

• Timeline atau garis waktu merupakan komponen yang digunakan untuk mengatur atau mengontrol jalannya animasi. Timeline terdiri dari beberapa layer. Layer digunakan untuk menempatkan satu atau beberapa objek dalam stage agar dapat diolah dengan objek lain.Setiap layer terdiri dari frame-frame yang digunakan untuk mengatur kecepatan animasi. Semakin panjang frame dalam layer, maka semakin lama animasi akan berjalan.

Gambar 2.5 Layer pada aplikasi Adobe Flash CS3

Stage

Stage disebut juga layar atau panggung. Stage digunakan untuk memainkan objek-objek yang akan diberi animasi. Dalam stage kita dapat membuat gambar, teks, memberi warna dan lain-lain.


(37)

Panel

Beberapa panel penting dalam Adobe Flash CS3 Professional, diantaranya panel: Properties, Filters & Parameters, Actions, Library, Color dan Align & Info & Transform.

Gambar 2.6 Panel pada aplikasi Adobe Flash CS3

Properties

Panel Properties akan berubah tampilan dan fungsinya mengikuti bagian mana yang sedang diaktifkan. Misalnya Anda sedang mengaktifkan Line tool, maka yang muncul pada jendela properties adalah fungsi - fungsi untuk mengatur line / garis seperti besarnya garis, bentuk garis, dan warna garis.


(38)

Gambar 2.7 Properties pada aplikasi Adobe Flash CS3

Library

Panel Library mempunyai fungsi sebagai perpustakaan simbol / media yang digunakan dalam animasi yang sedang dibuat. Simbol merupakan kumpulan gambar baik movie, tombol (button), suara, dan gambar statis (graphic).

Gambar 2.8 Library pada aplikasi Adobe Flash CS3

2. Dokumen Properties

• Fungsi Dokumen Properties adalah untuk melakukan pengaturan ukuran layar, warna background, frame rate, dan dimensi dari animasi yang akan dibuat. Untuk memanggil


(39)

kotak dialog Dokumen Properties, pilih jendela Properties di bawah layar, kemudian pilih tombol Size.

Gambar 2.9 Dokumen Properties pada aplikasi Adobe Flash CS3

2.2.3 Action Script

Salah satu kelebihan Adobe Flash Cs3 dibanding perangkat lunak animasi yang lain yaitu adanya ActionScript. ActionScript adalah bahasa pemrograman Adobe Flash CS3 yang digunakan untuk membuat animasi atau interaksi. ActionScript mengizinkan untuk membuat intruksi berorientasi action (lakukan perintah) dan instruksi berorientasi logic (analisis masalah sebelum


(40)

melakukan perintah). Sama dengan bahasa pemrograman yang lain, ActionScript berisi banyak elemen yang berbeda serta strukturnya sendiri. Kita harus merangkainya dengan benar agar ActionScript dapat menjalankan dokumen sesuai dengan keinginan. Jika tidak merangkai semuanya dengan benar, maka hasil yang didapat akan berbeda atau file flash tidak akan bekerja sama sekali. ActionScript juga dapat diterapkan untuk action pada frame, tombol, movie clip, dan lain-lain. Action frame adalah action yang diterapkan pada frame untuk mengontrol navigasi movie, frame, atau objek lain. Salah satu fungsi ActionScript adalah memberikan sebuah konektivitas terhadap sebuah objek, yaitu dengan menuliskan perintah-perintah didalamnya. Tiga hal yang harus diperhatikan dalam ActionScript yaitu:

1. Event

Event merupakan peristiwa atau kejadian untuk mendapatkan aksi

sebuah objek. Event pada Adobe Flash Cs3 ada empat, yaitu: a. Mouse event

Event yang berkaitan dngan penggunaan mouse. b. Keyboard Event

Kejadian pada saat menekan tombol keyboard. c. Frame Event

Event yang diletakkan pada keyframe. d. Movie Clip Event

Event yang disertakan pada movie clip.

2. Target

Target adalah objek yang dikenai aksi atau perintah. Sebelum dikenai aksi atau perintah, sebuah objek harus dikonversi menjadi sebuah simbol dan memiliki nama instan. Penulisan nama target pada skrip harusmenggunakan tanda petik ganda (” ”).


(41)

3. Action Panel

Pemberian action merupakan lagkah terakhir dalam pembuatan interaksi antar objek. Action dibagi menjadi dua antara lain:

a. Action Frame adalah action yang diberikan pada keyframe.

Sebuah keyframe akan ditandai dengan huruf a bila pada keyframe tersebut terdapat sebuah action.

b. Action Objek adalah action yang diberikan pada sebuah objek, baik berupa tombol maupun movie clip. ActionScript diketikkan pada panel actions yang tersedia pada software. ActionScript hanya dapat dituliskan pada objek yang bertipe Movie Clip, keyframe, Button, dan objek components. ActionScript tidak dapat digunakan pada objek tulisan atau gambar lain yang bukan bertipe Movie Clip. Jadi bila ingin menggunakan ActionScript pada suatu objek, objek tersebut harus diubah menjadi Movie Clip terlebih dahulu. Untuk membuka panel Actions, klik tulisan

Action yang ada pada jendela panel. Berikut tampilan dari panel

ActionScript pada Adobe Flash CS 3.


(42)

2.2.4 Animasi dalam Flash

Kata animasi diambil dari kata ANIMATION; TO ANIMATE, dan apabila kita lihat dalam kamus bahasa Inggris - Indonesia artinya kurang lebih adalah hidup atau menghidupkan. Jadi kurang lebih definisinya adalah menghidupkan segala macam benda atau obyek mati seolah-olah terlihat hidup bila dinikmati. Arti kehidupan disini bukan berarti memberi nyawa yang merupakan hak Tuhan, akan tetapi karena animsai itu adalah ilusi sebuah kehidupan walaupun sekarang ini pengertian animasi telah melebar hingga memiliki pengertian segala sesuatu yang mempunyai elemen gerak namun sekali lagi elemen gerak animasi adalah ilusi.

2.2.5 Macam-macam Animasi

2.2.5.1 Animasi Sel (Cell Animation)

Kata ‘cell’ berasal dari ‘celluloid’ yang merupakan material yang digunakan untuk membuat film bergerak pada saat animasi awal Sekarang material film dibuat dari asetat (acetate) bukan celluloid.

2.2.5.2 Animasi Frame (Frame Animation)

Animasi Frame adalah bentuk animasi yang mempunyai gambar berseri ditepi halaman berurutan. Jika jempol membuka buku dengan cepat, maka gambar akan kelihatan bergerak.

2.2.5.3 Animasi Sprite (Sprite Animatiorn)

Animasi Sprite serupa dengan animasi tradisional, yaitu objek yang diletakkan dianimasikan pada bagian puncak grafik dengan latar belakang diam.


(43)

2.2.5.4 Animasi Lintasan (Path Animation)

Animasi lintasan adalah animasi dari objek yang bergerak sepanjang garis kurva yang telah ditentukan sebagai lintasan.

2.2.5.5 Animasi Spline (Spline Animation)

Spline adalah representasi matematis dari kurva. Objek bergerak biasanya tidak mengikuti garis lurus, misalnya bentuk kurva, program animasi komputer memungkinkan untuk membuat animasi spline dengan lintasan gerak berbentuk kurva.

2.2.5.6 Animasi Vektor (Vecktor Animation)

Animasi vektor serupa dengan animasi sprite.Animasi sprite menggunakan bitmap untuk sprite.Animasi vektor menjadikan objek bergerak dengan memfariasikan ketiga parameter ujung pangkal, arah, dan panjang pada segmen-segmen garis yang menentukan objek.

2.2.5.7 Animasi Karakter (Character Animation)

Animasi karakter merupakan sebuah cabang khusus animasi. Animasi karakter dapat dilihat dalam film kartun.Animasi ini berbeda dengan animasi lainnya, misalnya animasi logo yang melibatkan bentuk non organik dengan penggandaan yang banyak.Animasi karakter menghasilkan gerakan yang hierarkis.

2.2.5.8 Computational Animation

Animasi ini membutuhkan waktu singkat tanpa membuat boros memori komputer. Dengan computational animation, untuk menggerakkan objek dilayar cukup dengan memvariasikan koordinat x dan y.


(44)

2.2.5.9 Morphing

Morphing merupakan sebuah animasi yang dapat berubah dari satu bentuk yang lain dengan menampilkan serangkaian frame yang begitu halus saat bentuk pertama mengubah dirinya menjadi bentuk yang lain.

2.3 Materi Pembelajaran Metode-Metode bacaan Al-Qur’an 2.3.1. Metode Al-Barqy

Metode pembelajaran baca-tulis ini bernama Al-barqy yang berarti kilat, maksudnya belajar membaca dan menulis huruf Al-Qur’an dengan cepat dan tidak memakan waktu yang lama. Metode ini dapat dipakai secara klasik dalam kegiatan belajar mengajar didalam kelas dengan seorang guru, karena metode ini adalah metode semi SAS (Struktural Analitik Sintatik). Metode semi SAS adalah menggunakan struktur kata atau tidak mengikuti bunyi mati atau sukun .

Dengan menggunakan sistem empat lembaga, yaitu: a) A-DA-RA-JA

b) MA-HA-KA-YA c) KA-TA-WA-MA d) SA-MA-LA-BA

Metode empat kata lembaga ini mudah diserap oleh anak, sebab empat kata lembaga ini merupakan kata Indonesia yang mudah dimengerti dan dihafalkan oleh anak, sehingga metode ini dinamakan “metode anti lupa”, karena anak bisa mengingat sendiri tanpa bantuan orang lain bila sedang lupa. Metode Al-barqy dapat digunakan mengajar secara klasik dengan keadaan masyarakat yang majemuk yaitu didalamnya masyarakat santri atau priyayi bahkan ada pula masyarakat minus. Dengan mengajarkan pelajaran yang lebih mudah terlebih dahulu, kemudian yang sedang dan berakhir dengan pelajaran yang lebih sulit, serta ditambah dengan pelajaran ilmu tajwid sehingga nantinya anak tidak hanya membaca dan menulis Al-Qur’an saja akan tetapi dapat membaca Al-Qur’an sesuai dengan makhrajnya serta memahami dan mengerti tentang tajwidnya.


(45)

Secara teoritis, metode Al-Barqy apabila diterapkan pada anak kelas VI SD hanya memerlukan waktu 8 jam, bahkan bagi anak SLTA keatas hanya cukup 6 jam, sedangkan jika buku Al-Barqy diterapkan pada anak TK dengan cara bermain, maka dapat memicu kecerdasan. Adapun fase yang harus dilalui dalam metode Al-Barqy, antara lain:

1) Fase Analitik, yaitu guru memberikan contoh bacaan yang berupa kata-kata lembaga dan santri mengikutinya sampai hafal, dilanjutkan dengan pemenggalan kata lembaga dan terakhir evaluasi yaitu dengan cara guru menunjukkan huruf secara acak dan santri membacanya. 2) Fase Sistetik, yaitu satu huruf digabung dengan yang lain hingga

berupa suatu bacaan, misal: A-DA-RA-JA menjadi A-RA-JAA-A 3) Fase Penulisan, yaitu santri menebali tulisan yang berupa titik-titik.

4) Fase Pengenalan bunyi A-I-U, yaitu pengenalan pada tanda baca

fathah, kasroh, dhommah.

5) Fase Pemindahan, yaitu pengenalan terhadap bacaan atau bunyi arab yang sulit, maka didekatkan pada bunyi-bunyi Indonesia yang berdekatan.

6) Fase Pengenalan Mad, yaitu mengenalkan santri pada bacaan-bacaan

panjang.

7) Fase Pengenalan Tanda sukun, yaitu mengenalkan bacaan-bacaan yang bersukun.

8) Fase pengenalan tanda syaddah, yaitu mengenalkan bacaan-bacaan yang bersyaddah.

9) Fase pengenalan huruf asli, yaitu mengenalkan huruf asli (tanpa

harokat).

10) Fase pengenalan pada huruf yang tidak dibaca, yaitu mengenalkan

santri pada huruf yang tidak terdapat tanda saksi (harokat) atau tidak dibaca.

11) Fase pengenalan huruf yang musykil, yaitu mengenalkan huruf yang biasa dijumpai di Al-Qur’an.

12) Fase pengenalan menyambung, yaitu mengenalkan santri pada huruf-huruf yang disambung diawal, ditengah, dan diakhir.


(46)

13) Fase pengenalan tanda waqof, yaitu mengenalkan pada tanda-tanda baca seperti yang sering ditemukan di Al-Qur’an.

2.3.2 Metode Iqro’

Metode Iqro’ adalah cara cepat membaca Al-Qur’an yang terdiri dari 6 jilid, dilengkapi buku tajwid praktis dan dalam waktu relatif singkat. Metode ini dalam praktek pelaksanaannya tidak membutuhkan alat-alat yang bermacam-macam dan metode ini dapat ditekankan pada bacaan (mengeluarkan bacaan huruf atau suara huruf Al-Qur’an) dengan fasih dan benar sesuai dengan makhrojnya dan bacaannya. Metode Iqro’ secara praktis terbagi atas tiga bentuk, Diantaranya:

a) Privat

Bentuk ini sering disebut dengan metode drill, yaitu cara mengajar yang dilakukan oleh ustadz dengan jalan melatih ketrampilan baca pada anak didik terhadap bahan yang telah diberikan. Cara ini dilakukan dengan berhadapan langsung antara ustadz dengan anak didik. Cara ini terbagi dalam tiga teknis, Diantaranya:

a. Listening Skill: siswa berlatih untuk mendengarkan bunyi huruf yang ada dalam buku paket Iqro’ dari ustadz.

b. Oral Drill: siswa berlatih dengan lisannya untuk mengucapkan apa yang didengar dari ustadz.

c. Reading Drill: siswa berlatih untuk membaca huruf yang telah didengar dan diucapkan (M. Ch. Mu’min, 1991)

b) Klasikal

Yaitu cara mengajar yang dilakukan oleh ustadz, dengan membentuk klasikal dari anak satu kelas untuk mencapai suatu tujuan secara bersama-sama. Cara ini dimaksudkan untuk mendapatkan timbal balik antara individu agar saling mempercayai dan menumbuhkan rasa sosialisasi antar sesama teman.


(47)

c) Bentuk mandiri

Bentuk ini sering disebut dengan metode pekerjaan rumah yaitu cara mengajar yang dilakukan ustadz dengan jalan memberi tugas khusus pada anak didik untuk mengerjakan sesuatu diluar jam pelajaran. Pada bentuk seorang ustadz membaca, menggambar dan menulis dari lembaran-lembaran yang disediakan dari sekolah.

Adapun kelebihan Metode Iqro’ adalah sebagai berikut:

a. Anak didik mudah menerima yang telah diberikan oleh ustadz melalui buku-buku pelajaran (Iqro’).

b. Anak didik dapat membaca huruf Al-Qur’an dengan lancar dan sesuai dengan makhrojnya.

c. Anak didik dapat membaca Al-Qur’an dengan lancar sesuai dengan bacaan kalimatnya (tajwid).

Sedangkan kelemahan metode Iqro’ adalah sebagai berikut:

a. Anak didik hanya bisa membaca huruf Al-Qur’an dengan baik dan lancar b. Anak didik kurang dapat menulis Al-Qur’an terutama pada huruf atau kalimat yang pendek dari surat Al-Qur’an .

Bagi anak didik yang lemah berfikir maka lemah sekali menerima pelajaran yang diberikan oleh ustadz.

2.3.3 Metode Qira’aty

Al-Qur'an merupakan mukjizat terbesar yang diberikan Allah kepada Rosulullah SAW. Mempelajari Al-Qur'an serta mengamalkannya merupakan suatu kewajiban kita sebagai umat muslim. Pendekatan terbaik dalam mempelajari Al-Qur'an adalah Tallaqi dan Musyafahah yaitu berhadapan langsung antara guru dan murid, seperti yang dilakukan oleh Malaikat Jibril dengan Rosulullah SAW ketikapertama kali wahyu diturunkan. Metode Qiro’aty adalah suatu metode/cara cepat yang digunakan untuk bacaAl-Qur’an yang langsung memasukkan dan mempraktekkan bacaan dengan cara tartilsesuai dengan Qoidah ilmu tajwid. Metode Qiro’aty disusun oleh “H. Dahlan Salim Zarkasyi” pada


(48)

tahun 1986 bertepatan pada tanggal 1 Juli. Sebagaimana yang diucapkan oleh H. M. Nur Shodiq Achrom sebagai penyusun dalam bukunya “Sistem Qoidah Qiro’aty”, metode iniadalah cara cepat membaca Al-Qur’an yang lebih menekankan pada praktek baca Al-Qur’an sesuai dengan Qoidah ilmu tajwid. Sesuai dengan latar belakang atau sejarah awal adanya metode Qiro’aty ini, maka metode ini mempunyai suatu strategi serta prinsip dalam pembelajaran.

Seorang pengajar Qiraati harus melalui tahap-tahap yang antara lain pembinaan yang dilakukan disetiap koordinator masing-masing, tashih guru,pembekalan motodologi, sampai dengan PPL. Hal ini dimaksudkan agar guru Qiraati mengajar sesuai kaidah ilmu tajwid dan bil lisaanil 'aroby, karena prinsip Qiraati adalah "jangan wariskan yang salah karena yang benar itu mudah".

Strategi Pembelajaran

Agar proses dalam belajar mengajar sesuai dengan apa yang diharapkan maka harus menggunakan strategi mengajar, diantaranya:

1) Strategi secara umum

Individual atau Privat atau Sorogan

Santri bergiliran membaca satu persatu, satu atau dua halaman sesuai dengan kemampuannya.

Klasikal-individual

Sebagian waktu digunakan guru untuk menerangkan pokok-pokok pelajaran secara klasikal sekedar 2 atau 3 halaman, dan sebagian lagi untuk individual atau sorogan.

Klasikal-baca simak

Strategi ini digunakan untuk mengajarkan membaca dan menyimak bacaan Al-Qur’an orang lain. Dasar yang digunakan adalah firman Allah SWT di surat Al-A’rof ayat 204:


(49)

“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapatkan rahmat.”

Caranya:

a. Guru menerangkan pokok pelajaran mulai dari kelompok halaman terendah (secara klasikal), kemudian santri dites satu persatu dan disimak oleh santri lain.

b. Dilanjutkan kelompok halaman berikutnya. Guru menerangkan pokok pelajarannya, lalu santri dites satu persatu dan disimak oleh semua santri.

Demikian seterusnya.

Untuk sorogan dapat diterapkan pada kelas yang terdiri dari beberapa jilid, dalam satu kelas. Sedangkan untuk Klasikal-Individual dan Klasikal Baca Simak hanya bisa diterapkan untuk kelas yang terdiri dari satu jilid saja.

2) Strategi secara khusus

Agar kegiatan belajar mengajar Al-Qur’an dapat berjalan dengan baik sehingga tercapai keberhasilan yang maksimal maka perlu diperhatikan syarat-syaratsebagai berikut:

a. Guru harus menekan kelas dengan memberi pandangan menyeluruh terhadap semua santri sampai semuanya tenang, kemudian mengucapkan salam dan membaca do’a iftitah.

b. Pelaksanaan pelajaran selama satu jam ditambah 15 menit untuk variasi (do’a - do’a harian, bacaan sholat, do’a ikhtitam atau hafalan-hafalan lainnya).

c. Usahakan setiap anak mendapat kesempatan membaca satu persatu.


(50)

d. Wawasan dan kecakapan anak harus senantiasa dikembangkan dengan sarana dan prasarana yang ada.

e. Perhatian guru hendaknya menyeluruh, baik terhadap anak yang maju membaca maupun yang lainnya.

f. Penghayatan terhadap jiwa dan karakter anak sangat penting agar anak tertarikdan bersemangat untuk memperhatikan pelajaran. Jika ada yang diam terus dan tidak mau membaca maka guru harus tetap membujuknya dengan sedikit pujian. g. Motivasi berupa himbauan dan pujian sangat penting bagi anak,

terutama anak Pra TK. Anak jangan selalu dimarahi, diancam atau ditakut-takuti, tapi kadang kala perlu dipuji dengan kata-kata manis, didekati serta ucapan dan pendapatnya ditanggapi dengan baik.

h. Guru senantiasa menanti kritik yang sifatnya membangun demi meningkatkan mutu TKQ, jangan cepat merasa puas.

i. Jaga mutu pendidikan dengan melatih anak semaksimal mungkin. j. Idealnya untuk masing-masing kelas/jilid terdiri dari:

1) Pra Taman Kanak-kanak : 10 anak 2) Jilid I : 15 anak

3) Jilid II Al-Qur’an : 20 anak Masing-masing dengan seorang guru

k. Agar lebih mudah dalam mengajar, sebaiknya disediakan alat-alat peraga dan administrasi belajar mengajar didalam kelas, antara lain:

1) Buku Data Siswa. 2) Buku Absensi Siswa.

3) Kartu/Catatan Prestasi Siswa (dipegang siswa). 4) Catatan Prestasi Siswa (dipegang guru).


(51)

3) Prinsip Dasar Pembelajaran

Demi efektif dan efisien metode Qiro’aty, maka ustadz harus menggunakan prinsip-prinsip ang telah ditentukan, diantaranya: Prinsip yang harus dipegang oleh ustadz, yaitu:

Teliti dalam menyampaikan semua materi pelajaran

Waspada terhadap bacaan santri, yakni bisa mengkoordinasikan antara mata, telinga, lisan dan hati.

Tegas dalam arti disiplin dan bijaksana terhadap kemampuan santri.

Tidak boleh menuntun (Daktun).

Prinsip yang harus dipegang oleh santri, yaitu: CBSA : Cara Belajar Santri Aktif

LCTB : Lancar Cepat Tepat dan Benar.

Adapun buku Qiraati tidak dijual secara bebas, karena Qiraati tidak menjual buku tapi mentransfer ilmu, sehingga buku hanya bisa didapatkan pada koordinator amanah buku sesuai dengan wilayah amanahnya. Untuk menjadi guru Qiraati yang baik dan berhasil, maka KH. Dahlan Salim Zarkasy menurut wasiatnya adalah : guru harus sabar dan ikhlas, guru harus selalu istiqomah tadarus Al-Qur'an dan guru harus Istiqomah Sholat Tahajjud.

2.3.4 Metode Tartil

Metode tartil adalah suatu cara dalam pembelajaran baca-tulis dengan cepat, mudah bagi anak-anak dan orang dewasa. Dalam metode tersebut diharapkan bagi santri atau anak didik membaca Al-Qur’an dengan harmonisasi nada-nada. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

Tartili / membaca dengan harmonisasi nada-nada (QS. Al-Muzammil:4)


(52)

Artinya: Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan.

Metode tartil adalah merupakan suatu metode baca Al-Qur’an memperindah suara bacaan Al-Qur’an.Hal ini tentu saja sesuai dengan ma’raj-ma’rajnya agar makna yang terkandung didalamnya tidak rusak dan berpindah arti. Dalam Al-Qur’an ditegaskan Allah:

Artinya: Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan

perlahan lahan.(QS. Al-Muzammil:4)

2.3.5 Metode Yanbu’a

Metode Yanbu’a adalah suatu kitab Thoriqoah (metode) untuk mempelajari baca dan menulis serta menghafal Al-Qur’an dengan cepat, mudah dan benar bagi anak maupun orang dewasa, yang dirancang dengan rosm usmaniy dan menggunakan tanda-tanda waqof yang ada didalam Al-Qur’an Rosm Usmaniy, yang dipakai di Negara-negara Arab dan Negara Islam.

Juga diajarkan cara menulis dan membaca tulisan pegon (tulisan bahasa Indonesia / jawa yang ditulis dengan huruf Arab). Contoh-contoh huruf yang sudah dirangkai semuanya dari lafadz Al-Qur’an, kecuali beberapa lafadz. Timbulnya Yanbu’a adalah suatu usulan dan dorongan alumni pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an, agar para alumni selalu ada hubungan dengan pondok, disamping usulan dari masyarakat luas juga dari Lembaga Pendidikan Ma’arif serta Muslimat terutama dari cabang Kudus dan Jepara. Mestinya dari pihak pondok sudah menolak, karena menganggap cukup metode yang sudah ada, tapi karena desakan yang terus menerus dan memang dipandang perlu, terutama untukmenjalin keakraban antara alumni dengan pondok serta untuk menjaga dan memelihara keseragaman bacaan, maka dengan tawakkal dan memohon pertolongan kepada Allah tersusunlah kitab YANBU’A yang meliputi Thoriqoh.


(53)

Baca-Tulis dan Menghafal Al-Qur’an.

Tujuan metode Yanbu’a:

1) Ikut andil dalam mencerdaskan anak bangsa supaya bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar dan benar.

2) Nasyrul Ilmi (menyebarluaskan ilmu) khususnya ilmu Al-Qur’an. 3) Memasyarakatkan Al-Qur’an dengan Rosm Usmaniy.

4) Untuk membetulkan yang salah dan menyempurnakan yang benar. 5) Mengajak selalu mendarus Al-Qur’an dan Musyafahah Al-Qur’an

sampai khatam.

Karakteristik Metode Yanbu’a: 1) Sangat mudah

2) Mudah bagi pengajar 3) Mudah dipahami murid

4) Simple, cepat dan tidak begitu mudah.

2.3.6 Metode Tilawati

Dengan melihat data tahun 90 – an dimana semakin hari, umat islam yang tidak bisa membaca Al-Qur’an semakin banyak dan belum lagi yang belum faham akan makna serta kandungan Al-Qur’an, maka para aktifis yang sudah lama berkecipung dalam TPA atau TPQ terdorong untuk membuat suatu metode pembelajaran Al-Qur’an yang diharapkan dapat mudah dipelajari.

Kelebihan Metode Tilawati :

1. Dilihat dari struktur dan implementasinya

2. Menggunakan metode CBSA ( cara belajar santri aktif ). Jadi bukanlah guru yang aktif dalam pembelajaran metode ini melainkan santri yang aktif membaca.


(54)

3. Eja langsung, dimana santri tidak perlu mengeja huruf dan tanda satu persatu.

4. Variatif, disusun menjadi beberapa jilid buku dengan desain cover yang menarik dan warna yang berbeda.

5. Modul, yaitu santri yang sudah mengkhatamkan jilidnya kemudian dapat melanjutkan jilid selanjutnya.

6. Menggunakan Teknik Klasikal, dimana ustad memberi contoh dan santri mengikutinya bersama – sama, ataupun menggunakan teknik privat atau individual yaitu santri membaca secara perorangan didepan uztadz atau uztadzah dengan menggunakan kartu drill.

7. Melagukan bacaan (mulai jilid 1 -6) dengan menggunakan Irama Rose Standar Nasional.

8. Pengenalan huruf – huruf hijaiyah asli serta angka – angka arab dimulai dari satu sampai seribu.

9. Menggunakan khot standar dengan tinta warna merah ( untuk materi baru ) dan tinta warna hitam ( untuk materi lalu ).

10.Pengenalan terhadap baca’an-baca’an dan istilah –istilahnya. 11.Pengenalan huruf – huruf sambung dalam jilid pertama.

12.Pengenalan terhadap huruf – huruf awal surat ( fawatihussuwar ) yang muqhotto’ah pada jilid 3 sampai dengan jilid 6. Dan diberikan secara konstan (terus menerus).

13.Setelah mengkhatamkan tilawati (jilid 6) maka bisa dilanjutkan dengan Al – Qur’an Juz 1 bukan Juz Amma’.

Kekurangan Metode Tilawati:

1. Bagi ustadz dan ustadzah yang akan menggunakan metode ini harus mengikuti pelatihan atau harus bisa membaca secara tartil.

2. Dengan pendakatan irama lagu rost yang digunakan dalam Metode Tilawati ini. Jika diterapkan pada anak – anak khususnya usia pra sekolah dikhawatirkan irama tersebut tidak dapat terjaga secara intensif.


(55)

3. Pada huruf-huruf yang pelafalannya agak sulit tidak dibolehkan menggunakan pendekatan, jadi sejak awal santri harus bisa melafadkan huruf dengan baik, benar dan fasih.

4. Untuk materi baca’an mad (panjang) hanya disajikan atau dikupas pada satu jilid saja.


(56)

43 BAB III

PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses pembangunan aplikasi Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) dengan tema Metode Tilawati Al-Qur’an Pelajaran Tata Cara Ajar baca’an Al-Qur’an dengan Metode Tilawati berbasis Adobe Flash cs 3 profesional. Proses pembangunan sistem dalam sub-bab ini akan dibagi menjadi beberapa tahap antara lain : analisis sistem dan perancangan sistem.

3.1 Analisis Sistem

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang terdapat dalam bab sebelumnya dapat diketahui perancangan yang dilakukan adalah membuat aplikasi Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) dengan tema Metode Tilawati Al-Qur’an Pelajaran Tata Cara Ajar baca’an Al-Qur’an berbasis Adobe Flash cs 3 profesional yang interaktif.

Aplikasi Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) dengan tema Pelajaran Tata Cara Ajar baca’an Al-Qur’an dengan Metode Tilawati berbasis multimedia ini diterapkan dengan menjalankan program yang dibangun dengan menggunakan

Adobe Flash cs 3 profesional dan memilih materi yang diinginkan dengan

menjalankan tombol-tombol fungsi seperti pada menu utama terdiri dari Deskripsi nilai Tilawati, Video Motivasi, tata ajar baca Metode Tilawati Al-qur’an, dan tahap tingkatan para audiens dalam mempelajari Metode Tilawati jilid 1 – 6. Dimana pada menu tata ajar baca tilawati terdiri dari suara dari per-huruf sampai suara notasi irama nada bacanya yang sesuai dengan notasi pengembang pertama di Surabaya.


(57)

3.2 Perancangan Sistem

Pada sub-bab ini akan dijelaskan tentang perancangan pembuatan aplikasi Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) dengan tema Pelajaran Tata Cara Ajar baca’an Al-Qur’an dengan Metode Tilawati berbasis Adobe Flash CS 3 profesional, dari awal pembuatan sampai pada aplikasi, dimana didalamnya terdapat kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras, work flow diagram (flowchart) dan deskripsi aplikasi kebutuhan perangkat keras.

Dalam merancang suatu aplikasi maka kita perlu menentukan jenis-jenis atau spesifikasi perangkat keras yang akan kita gunakan. Hal ini merupakan langkah awal yang harus kita lakukan.

3.2.1 Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk membuat program pembelajaran dengan Metode Tilawati Qur’an Pelajaran Tata Cara Ajar baca’an Al-Qur’an berbasis Adobe Flash cs 3 profesional adalah sebagai berikut :

a. Processor minimal Intel Pentium 4 atau setaranya b. Memory minimum 1 GB.

c. Sisa ruang Hard disk Minimum 20 GB. d. Monitor SVGA dengan resolusi 1024 x 768 e. Suara Card

3.2.2 Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat program pembelajaran dengan Metode Tilawati Al-Qur’an Pelajaran Tata Cara Ajar baca’an Al-Qur’an berbasis Adobe Flash cs 3 profesional adalah sebagai berikut :

a. Sistem Operasi Windows 7

Sistem operasi yang digunakan untuk membuat program pembelajaran metode Tilawati Al-Qur’an berbasis Adobe Flash cs 3 profesional adalah Windows 7.


(58)

b. Adobe Flash cs 3 profesional

adalah software yang digunakan untuk membuat program pembelajaran metode Tilawati Al-Qur’an berbasis multimedia.

c. Flash Player 9

Flash player 9 adalah aplikasi sebuah software yang digunakan oleh pengguna untuk membuka aplikasi.

d. Font arabic (Saudi Arabia)

Font arabic (Saudi Arabia) adalah font yang digunakan untuk penulisan Arab Hijaiyah dalam aplikasi Adobe Flash cs 3 profesional. Penggunaan font ini tidak semudah font biasa, karena butuh Microsoft word dalam penekanan tombol pada keyboard sebagai pendukung aplikasi Metode Tilawati.

e. Cool Edit Pro

Cool Edit Pro adalah sebuah software yang berfungsi untuk merekam suara ke dalam komputer, kemudian suara tersebut dimasukkan ke dalam program pembelajaran Metode Tilawati dengan aplikasi Adobe Flash cs 3 profesional.

3.3 Susunan Aplikasi

Dalam perancangan sistem diperlukan susunan aplikasi yang sistematis dan terarah sehingga dapat terencana dengan baik.

Terdapat beberapa Metode cara ajar baca Tilawati yang harus dikuasai. Setelah pengguna menguasai metode tersebut, diakhir program ada highlight tata ajar baca dari Metode Tilawati tersebut.

Tahap – tahap yang akan dibahas dari awal sampai akhir adalah sebagai berikut : a. Menu pertama yang berisi tentang deskripsi latar belakang pengesahan

Metode Tilawati agar diterapkan ke seluruh kalangan agama islam dalam kelancaran membaca Al-Qur’an, dan juga tentang saya yang menjelaskan siapa penulis dan keluar yang berfungsi sebagai tombol untuk keluar dari aplikasi.


(59)

b. Cerita tentang perjalanan seorang murid yang dituntut belajar mencari suatu misteri tentang pelajaran Metode Tilawati.

c. Menu utama yang berisi : Deskripsi Metode Tilawati, Video Motivasi, Tata ajar Metode Tilawati jilid 1, dan macamnya beberapa jilid dalam tata ajar Metode Tilawati. Jika user masuk pada menu deskripsi akan terarah ke Deskripsi Tilawati, jika user masuk pada Video akan terarah pada video Motivasi tilawati, jika user masuk pada menu Tilawati maka terarah pada tata ajar Tilawati itu, jika user masuk pada macamnya jilid maka terarah pada tampilan jilid tingkatan Metode Tilawati.

Susunan aplikasi diatas dapat digambarkan ke dalam diagram seperti pada gambar berikut :


(60)

Flowchart diatas merupakan gambaran dari menu pertama yang menuju ke menu utama yang pada setiap menu memiliki fungsi masing-masing, yaitu :

3.3.1 Menu Deskripsi

Pada menu deskripsi terdapat 4 macam pengesahan, yaitu :

a. Kata Pengantar, pengguna dapat mengikuti kata pengantar pengesahan Metode Tilawati.

b. Departemen Agama, pengguna dapat mengikuti pengesahan Departemen Agama dalam Metode Tilawati.

c. Lembaga Pengembangan Metode Tilawati Al-Qur’an. Pengguna bisa mengetahui pengembangan ini sudah profesional dan religius.

d. Syarat Umum Pengajar, Pengguna bisa mengetahui syarat – syarat sebagai pengajar Tilawati yang profesional dan religius.

Susunan aplikasi diatas dapat digambarkan ke dalam diagram seperti pada gambar berikut:


(61)

3.3.2 Menu Video Motivasi

Pada menu terdapat 3 macam video motivasi pada setiap Tilawati, yaitu : 1. Video 1, Praktek Klasikal .T 1 dan 2 sebagai gambaran memotivasi

daya tarik pertama yang menarik bagi murid .

2. Video 2, Praktek Klasikal T. 3 Sebagai gambaran memotivasi daya tarik kedua yang menarik bagi murid.

3. Video 3, Praktek Baca Simak sebagai gambaran memotivasi daya tarik ke tiga yang menarik bagi murid.

Susunan aplikasi diatas dapat digambarkan ke dalam diagram seperti pada gambar berikut :


(62)

3.3.3 Menu Tilawati

Pada Menu Tilawati terdapat system interaktif yang harus diikuti dari audiens agar terlaksananya Metode Tilawati ini, dan ada tahap – tahap untuk memahami dari tata ajar baca per huruf hijaiyah dan irama notasi nada yang mempengaruhi kelancaran ucapan dalam membaca alqur’an lewat Metode Tilawati.

Susunan aplikasi diatas dapat digambarkan ke dalam diagram seperti pada gambar berikut :


(1)

5.2.8 Uji coba pada tampilan materi tilawati

Dalam Prosedur Metode Tilawati disini menyediakan aplikasi sesuai dengan Metode Tilawati dari suara lagu rost standart nasional, dan highlight huruf Arabic untuk mempermudah para santri mengikutinya. Serta terdapat beberapa tombol untuk mengarahkan user dalam memenuhi keinginannya.

Gambar 5.8 Tampilan Sub Menu Materi Tilawati 5.2.9 Uji coba pada tampilan Highlight materi tilawati

Dalam Prosedur Metode Tilawati untuk membuat para santri pro aktif dalam pembelajaran metode ini.highlight huruf Arabic untuk mempermudah para santri mengikutinya. Serta terdapat beberapa tombol untuk mengarahkan user dalam memenuhi keinginannya.


(2)

85

5.2.10 Uji coba pada tampilan macam jilid Metode Tilawati

Dalam Prosedur Metode Tilawati, macam Jilid Metode Tilawati dalam maksud dari materi tilawati 1 dibuat jilid satu sampai ke jilid 6 untuk mengetahui tingkatan kemahiran para santri dalam menguasai metode tersebut. Serta terdapat beberapa tombol untuk mengarahkan user dalam memenuhi keinginannya.

Gambar 5.10 Tampilan Macam Jilid Tilawati 5.2.11 Uji coba pada tampilan Logo Sponsorship

Dalam prosedur aplikasi ini, untuk memberikan legalitas dan membantu dalam kinerja aplikasi yang mempunyai hak cipta dari TPQ, maka aplikasi ini menampilkan logo “ TPQ AL-BAROKAH “ yang sebagai area studi kasus aplikasi ini.


(3)

5.3 Kuesioner

Dalam tahap ini penulis melibatkan 10 orang responden.Kuisioner yang dilakukan menggunakan skala interval, yaitu skala yang menentukan beberapa kategori penilaian. Kategori yang digunakan penulis yaitu : kurang baik ( 0 – 33 % ), cukup baik ( 34 – 66% ) dan baik ( 67 – 100% ). User diminta mengisi kuisioner untuk menilai aplikasi ini dari 2 aspek yang menyangkut aplikasi yang telah disiapkan oleh penulis sesuai dengan keempat kategori penilaian tersebut yaitu desain / interface dan penyimpanan materi. Form kuisioner yang harus diisi oleh user dapat dilihat pada lampiran Kuisioner Uji Aplikasi.

5.4 Hasil Kuisioner

Hasil penilaian kuisioner uji aplikasi yang telah diikuti oleh 10 user tersebut adalah sebagai berikut :

No Nama Desain/Interface Penyampaian Materi

Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang

1 Saiful Imaduddin Skm.M.kes

2 Intan Purnamasari, S. Psi

3 H. Choirul Anam

4 Hj. Aniek Dijah

5 H. Rifa’i S.ag

6 Moh Fauzan S.pd

7 Moh Azhar S.Hum

8 Hj. Widjawati

9 H. Mansyur

10 Uztadz Fariz Alkhan F.


(4)

87

Hasil penilaian kuisioner uji aplikasi yang telah diikuti oleh 11 Pengguna siswa-siswi TPQ AL-BAROKAH di Sidoarjo tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 5.2 Respon siswa

No Nama Umur

Tahun

Desain Interaktif Respon Siswa Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang

1 Aulia Nurul Azizah 5

2 Dhiza ismail 5

3 Maryam Nur Latifa 4

4 Romario Abdillah 6

5 Sangadi Achmad 4

6 Dafa Irawan 5

7 Riva Hermansyah 4

8 Deni Nasrulloh 4

9 Fauza Faza Abdulloh 5

10 Kenan Adriansyah 6


(5)

88 BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan uji coba dari aplikasi Multimedia Pembelajaran Metode Tilawati ini, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa :

1. Aplikasi Multimedia Tata ajar baca Metode Tilawati ini dibuat dengan menggunakan Adobe Flash CS 3 Profesional memakai bahasa pemrograman Action Script sebagai pendukung dalam pembuatan aplikasi ini.

2. Dalam aplikasi ini terdapat pembelajaran yang sangat efektif dan menarik dalam pembelajaran Metode Tilawati ini, jenis huruf Arabic dan angka angka Arabic-nya serta irama nada rost standar nasional Metode Tilawati.

6.2 Saran

Pada pembuatan aplikasi ini terdapat saran – saran yang terkait untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut. Saran – saran tersebut antara lain :

1. Aplikasi ini dapat dikembangkan lagi dari segi konten, dimana bisa ditambahkan konten dari beberapa jilid yang telah diterapkan dari Metode Tilawati.

2. Aplikasi ini bisa diperbanyak fitur – fitur atau pilihan menu berupa aturan penulisan Metode Tilawati agar pengguna bisa lebih banyak belajar tentang Metode Tilawati sampai ke baca’an Al-Qur’an dengan baik dan benar.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Andi Publisher,2008. Panduan Lengkap : Adobe Flash CS 3 Profesional. Madcoms

Malik, 2010. Tutorial Aplikasi Berbasis Adobe Flash CS 3 Profesional. Garuda Media, Malang

Vaughan, 2006. Panduan Lengkap Memakai Macromedia Flash Profesional 3. Elex Media Komputindo, Jakarta

Rusman, 2007, Model – model Computer Aided Instruction (CAI). Gramedia, Indonesia

Surjono,1996. Kesuksesan Computer Aided Instruction (CAI). Gramedia, Yogyakarta

Wihardjo,2007. Media Pembelajaran. PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta

Budiarjo (1991), Model – model Computer Aided Instuction. PT. Elex Media Komputindo, Semarang

Sigit, dkk,2008. Computer Aided Instruction (CAI). Madcoms, Indonesia

Sugilar, 1996, Kelebihan Computer Aided Instruction (CAI). PT. Grasindo, Indonesia

Drs.H.Hasan Sadzili.dkk,2004 Metode Tilawati Alqur’an. Nusa Media, Surabaya