85 kualitas guru sehingga kelas memiliki sistem management quality
control.
2. Kegiatan Pembelajaran Tahfiz Al Quran
Kegiatan pembelajaran tahfiz Al Quran kelompok B TK Mutiara Qurani terbagi ke dalam dua jenis kegiatan, yaitu kegiatan kelompok
dengan tujuan utama menambah materi dan kegiatan tasmi dengan tujuan mengulang kembali materi yang telah dipelajari anak. Berdasarkan
deskripsi hasil penelitian dan analisis data penelitian kegiatan pembelajaran tahfiz Al Quran dilaksanakan melalui tahap pembuka, inti,
dan penutup. Kegiatan pembelajaran tahfiz Al Quran dilaksanakan sebagai
kegiatan prapembelajaran sentra. Tahapan dalam kegiatan pembelajaran tahfiz Al Quran di kelompok B TK Mutiara Qurani tetap memperhatikan
pedoman pengelolaan kegiatan belajar sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 tentang
Standar Pendidikan Anak Usia Dini yakni pengelolaan kegiatan pembelajaran di TK meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu pembukaan, inti,
dan penutup. Ketiga tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kegiatan Pembuka
Tahap pertama kegiatan pembelajaran yakni kegiatan pembuka. Guru mengkondisikan anak agar siap belajar dengan meminta anak
duduk tenang dalam lingkaran, menanyakan kabar, meminta anak menyimpan mainan, berdoa meminta tambahan ilmu, bernyanyi ―mari
86 mengaji‖, dan menyiapkan Al Quran sebagai kelengkapan dalam
kegiatan pembelajaran. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan mengulang kembali materi yang telah dihafalkan pada pembelajaran
sebelumnya dan mengawali dengan membaca surat Al Fatihah. Guru mengawali kegiatan mengulang hafalan dengan menyebutkan nama
surat, selanjutnya anak melanjutkan bacaan surat yang disebutkan oleh guru.
Kegiatan guru dalam menyiapkan anak belajar sesuai dengan pendapat Jamil Suprihatiningrum 2014: 119 yang mengemukakan
kesiapan anak dalam pembuka meliputi kehadiran, kerapian, ketertiban, dan perlengkapan pelajaran. Guru memeriksa kehadiran anak dengan
menanyakan kabar satu per satu kepada anak. Guru merapikan posisi duduk anak, meminta anak menyimpan mainan, mengajak anak
bernyanyi dan berdoa bersama agar suasana kelas menjadi tertib. Guru juga menyiapkan Al Quran yang dijadikan sebagai sumber belajar.
Menyanyi pada kegiatan pembuka yang dilakukan oleh guru menurut Andi Prastowo 2014: 116 dapat menarik perhatian anak, sehingga anak
akan siap untuk belajar. Kegiatan setelah guru menyiapkan anak belajar dengan
memperhatikan kondisi anak dan menarik perhatian anak guru melakukan apersepsi untuk menghubungkan hafalan yang telah dimiliki
oleh anak dengan materi baru yang akan dihafal. Apersepsi ini dilaksanakan dengan mengulang ayat dari awal surat yang tengah dihafal
87 hingga ayat terakhir yang telah dihafal. Hal ini akan membantu anak
mengingat kembali hafalan yang telah dimiliki, selanjutnya akan dihubungkan dengan ayat berikutnya. Mengulang hafalan pada kegiatan
pembuka dapat menggali kemampuan anak dalam menghafal materi sebelumnya, sehingga guru dapat memutuskan pemberian materi pada
kegiatan pembelajaran, akan lebih baik untuk menambah hafalan, jumlah materi yang akan ditambahkan atau bahkan tidak menambah hafalan. Hal
ini sesuai dengan pendapat Andi Prastowo 2014: 116 kegiatan apersepsi dilaksanakan untuk menggali pengalaman siswa terhadap temamateri
pembelajaran yang akan diberikan. Guru tidak melakukan pengecekan kehadiran siswa di dalam
kelas ketika melaksanakan kegiatan pembuka, terutama pengecekan menggunakan daftar kehadiran. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Tim
Yayasan Muntasa Islami 2012: 64;66 hendaknya guru membiasakan diri mengecek absensi anak dengan seksama menggunakan daftar
kontrol. Pengecekan kehadiran anak dalam kegiatan pembelajaran dapat membantu guru mengetahui keadaan anak dan sebagai bahan melakukan
tindak lanjut.
b. Kegiatan Inti