Analisis data Tata Cara Penelitian

Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95 , kemudian dilanjutkan dengan uji Scheffe untuk mengetahui perbedaan masing-masing kelompok jika nilai p 0,05 menunjukkan perbedaan bermakna. Apabila hasil analisis dengan uji Kolmogorov Smirnov data menunjukkan distribusi yang tidak normal maka analisis dilanjutkan dengan analisis non parametrik, yaitu Kruskal Walis untuk melihat perbedaan kadar SGOT darah antar kelompok, dilanjutkan dengan uji Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan uji tiap kelompok. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan bermakna sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan uji paired-T test untuk tiap kelompok. b. Pengukuran berat badan tikus Pengukuran berat badan tikus sebagai data pendukung dalam penelitian ini. Pengukurannya dengan dihitung purata kenaikan berat badan pada hari ke 0, 7, 14, 21, dan pada hari ke 28. Data perubahan berat yang telah didapatkan, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan General Linier Model dengan metode multivariate. Guna menentukan jumlah purata tiap perlakuan, maka dilanjutkan dengan analyze compare means dengan metode means. c. Pengukuran asupan pakan dan minum tikus Asupan pakan dan minum yang diperoleh, diolah sehingga didapatkan data pengukuran asupan pakan dan minum tikus. Selanjutnya menghitung purata harian asupan pakan hewan uji. Setelah 28 hari, profil pola makan dibuat dengan menggunakan grafik. d. Pembacaan preparat histopatologi jantung Pembacaannya preparat dilakukan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada. Perubahan jantung yang diamati meliputi kejadian perubahan susunan sel dan jaringan pada otot jantung. Pengamatan dilakukan di bawah mikroskop cahaya pembesaran 400x dengan bantuan video mikrometer. 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya potensi efek toksik yang ditimbulkan infusa daun sirih merah. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengungkapkan spektrum efek toksik perubahan biokimia dan struktural infusa daun sirih merah terhadap perubahan histopatologi jantung, kadar SGOT serta mengetahui kekerabatan antara dosis dengan spektrum efek toksik.

A. Determinasi Tanaman Sirih Merah

Determinasi tanaman dilakukan untuk menentukan jenis tanaman apa yang peneliti gunakan dalam penelitian. Hal itu dikarenakan tanaman memiliki berbagai macam varietas. Determinasi dilakukan dengan mencocokkan tanaman pada hasil determinasi tanaman sirih merah yang telah dilakukan oleh Martinus Supriyadi Krisyanto. Hasil determinasi menyimpulkan bahwa tanaman sirih merah yang digunakan dalam penelitian ini adalah benar tanaman sirih merah dengan nama ilmiah Piper crocatum Ruiz Pav. yang telah disahkan oleh Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., dapat dilihat pada lampiran 9.

B. Serbuk dan Kadar Air Daun Sirih Merah

Daun sirih merah basah seberat 1 Kg, dicuci, ditiriskan kemudian dikeringkan dengan bantuan oven pada suhu ±50 C selama 24 jam. Setelah itu diserbuk dengan mesin penyerbuk Retsch bv, diayak dengan ayakan nomor 30. Tujuan dari pengayakan ini adalah untuk mendapatkan ukuran serbuk yang seragam. Dengan ukuran serbuk yang seragam, maka kemampuan difusi air dalam menarik senyawa daun sirih merah seragam juga. Dari penyerbukkan dan pengayakan tersebut didapatkan sejumlah 230,18 g serbuk daun sirih merah, lalu dilakukan perhitungan rendemen. Perhitungan rendemen dilakukan untuk mengetahui serbuk daun sirih merah yang diperoleh dari daun sirih merah basah. Rendemen yang didapatkan sebesar 23,018 bb. Selanjutnya serbuk diuji kadar airnya untuk memenuhi syarat serbuk yang baik, yaitu tidak lebih dari 10 Menteri Kesehatan RI, 1994. Penetapan kadar air ini menggunakan metode gravimetri. Prinsip dari metode ini yaitu analisis kuantitatif berdasarkan berat tetapnya berat konstan Sudjadi, 2010. Dari serbuk sirih merah yang dibuat diperoleh kadar air sebesar 9,48 , dari hasil tersebut, serbuk yang dihasilkan telah memenuhi syarat Menteri Kesehatan.

C. Kadar SGOT Darah Tikus Jantan Akibat Pemberian Infusa Daun

Sirih Merah Tujuan penelitian ini untuk menentukan spektrum efek toksik infusa daun sirih merah terhadap kadar SGOT darah, maka dilakukan pemeriksaan terhadap kadar SGOT darah untuk mengungkapkan spektrum efek toksik tersebut. Pemeriksaan kadar SGOT darah dilakukan pre sebelum pemberian infusa daun sirih merah dan post setelah pemberian infusa daun sirih merah selama 28 hari. Hal ini ditujukan untuk melihat kebermaknaan perbedaan kadar SGOT darah sebelum dan seudah pemberian infusa daun sirih merah.

Dokumen yang terkait

Uji Efektivitas Nanopartikel Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) Sebagai Penurun Kadar Kolesterol Pada Serum Darah Marmot (Cavia Cobaya)

0 60 72

Efek Infusa Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Model Diabetes Melitus.

0 1 25

Uji toksisitas subkronis infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) pada tikus : studi terhadap gambaran mikroskopis ginjal dan kadar kreatinin darah.

0 1 104

Uji toksisitas subkronis infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) pada tikus : studi terhadap gambaran mikroskopis jantung dan kadar SGOT darah.

3 14 101

Uji toksisitas subkronis infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) pada tikus : studi terhadap gambaran mikroskopis hati dan kadar SGPT darah.

0 0 100

Uji toksisitas subkronis infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) pada tikus : studi terhadap gambaran mikroskopis pankreas dan kadar glukosa darah.

0 3 97

Uji toksisitas subkronis infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) pada tikus studi terhadap gambaran mikroskopis ginjal dan kadar kreatinin darah

0 1 102

Uji toksisitas subkronis infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) pada tikus : studi terhadap gambaran mikroskopis pankreas dan kadar glukosa darah - USD Repository

0 1 95

Uji toksisitas subkronis infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) pada tikus : studi terhadap gambaran mikroskopis hati dan kadar SGPT darah - USD Repository

0 0 98

UJI TOKSISITAS SUBKRONIS INFUSA DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz Pav) PADA TIKUS: STUDI TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS JANTUNG DAN KADAR SGOT DARAH Ignasius Kuncarli, Ipang Djunarko

0 0 10