sampai bagian leher menggunakan gunting bedah. Kemudian, ambil dan pisahkan masing-masing organ menggunakan gunting bedah dengan bantuan pinset,
pastikan tiap-tiap organ tidak tercampur, kemudian organ tersebut dicuci dengan NaCl 0,9 kemudian dimasukkan ke dalam pot organ yang sesuai antara label
tikus yang dibedah dengan label yang ada di pot organ. Sisa organ tikus yang tidak terpakai dimasukkan ke dalam kantong plastik dan ditutup rapat agar tidak
ada bau yang keluar, kemudian di kubur.
12.
Histopatologi jantung
Organ jantung diambil dengan cara nekropsi setelah tikus mati. Selanjutnya pembuatan preparat histopatologi tersebut secara berurutan difiksasi
di dalam larutan buffer netral formalin, trimming, dehidrasi, infiltrasi dengan parafin, diiris dengan mikrotom dan diwarnai dengan hematosilin-eosin HE.
Pewarnaan dilakukan dengan cara menginkubasi preparat otot dengan larutan Mayer’s hematoxilyn selama 5 menit, kemudian diinkubasi dalam larutan eosin
0,5 yang sudah ditambah asam asetat 100 : 1.
13. Pengamatan
a. Pengamatan berat badan hewan uji
Pengamatan berat badan terhadap hewan uji dilakukan dengan cara menimbang hewan uji dengan timbangan. Penimbangan berat badan
hewan uji dilakukan setiap hari. Perhitungan purata berat badan tikus dilakukan dengan cara menambahkan berat badan tikus kemudian dibagi
dengan jumlah tikus ditiap kelompok dilakukan pada hari 0, 7, 14, 21, 28.
b. Pengukuran asupan pakan hewan uji Hewan uji diberikan asupan pakan setiap hari sebanyak 20 g dan
dilakukan penggantian pakan setiap harinya. Cara mengukur besarnya asupan pakan tikus yaitu dengan menimbang pakan yang diberikan pada
hari pertama, kemudian pada hari kedua pakan yang masih tertinggal pada wadah ditimbang. Selisih penimbangan antara berat pakan hari kedua
dengan berat badan hari pertama, dihitung sebagai asupan makanan yang dihabiskan pada hari pertama.
c. Pengukuran asupan minun hewan uji Hewan uji diberikan minum berupa aquadest sebanyak 150 mL.
Minuman diberikan dalam wadah botol kaca yang diberi pipa seperti tabung reaksi yang diberi lubang pada ujungnya. Pengukuran asupan
minum hewan uji dilakukan dengan cara memasukkan 150 mL air pada wadah dihari pertama, kemudian pada hari kedua jumlah sisa air yang
masih terdapat dalam botol dihitung. Air minum yang dihabiskan tikus pada hari pertama dihitung dengan mengurangkan jumlah air minum yang
diberikan pada hari pertama dengan jumlah air minum sisa pada hari kedua.
14. Analisis data
a. Pengukuran kadar SGOT darah Data kadar SGOT darah tikus dianalisis dengan uji Kolmogorov
Smirnov untuk melihat distribusi data tiap kelompok. Apabila distribusi data normal maka analisis dilanjutkan dengan analisis pola searah One