27
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil atau dikumpulkan dari pihak lain, baik Internal maupun eksternal.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data. 1.
Dokumentasi Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat
berkas catatan akuntansi, dan dokumen lain yang berkaitan dengan objek penelitian.
2. Kuisioner
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membuat daftar pernyataan yang harus dijawab oleh pihak manajemen.
G. Teknik Analisis Data
1. Teknik Analisis Tingkat Kesehatan Bank
Tingkat kesehatan bank pada dasarnya dinilai dengan pendekatan kualitatif atas berbagai aspek yeng terpengaruh terhadap kondisi dan
perkembangan suatu bank. Pendekatan kualitatif ini dilakukan dengan menilai faktor permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen,
rentabilitas, dan likuiditas. Perhitungan tingkat kesehatan bank dapat dilakukan sebagai
berikut, yaitu melakukan kuantifikasi terhadap faktor- faktor permodalan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, dan likuiditas, kemudian terhadap masing- masing faktor diberikan nilai kredit.
Kuantifikasi yang dilakukan mengacu pada SK.Dir.BI.No3011KEPDIR dan SE.BI.No.623DPNP yang dikeluarkan tanggal 31 Mei 2004 :
a. Permodalan
Penilaian terhadap permodalan didasarkan pada Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM bank, yang didapat dari rasio
modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR. =
100 Re
x siko
Menurut Tertimbang
Aktiva Modal
Pada umumnya permasalahan yang dihadapi dalam faktor permodalan di samping kemampuan dalam penyediaan modal
minimum, juga kemampuan dalam pengendalian jumlah aktiva tertimbang menurut resiko. Hal ini disebabkan karena penyediaan
modal minimum pada dasarnya dihitung sebesar persentase tertentu dari jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Resiko.
Cara perhitungan nilai kredit untuk rasio modal terhadap ATMR adalah sebagai berikut ;
1 untuk rasio 0 atau negative, diberi nilai kredit 1 ;
2 untuk setiap kenaikan 0,1 mulai dari 0 nilai kredit ditambah 1
dengan maksimum 100. b.
Kualitas Aktiva Produktif Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada
dua rasio. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
1 Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva
produktif. Yang diperhitungkan sebagai aktiva produktif yang diklasifikasikan
adalah: a
25 dari aktiva produktif yang digolongkan dalam perhatian khusus
b 50 dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar.
c 75 dari aktiva produktif yang digolongkan diragukan.
d 100 dari aktiva produktif yang digolongkan macet.
=
100 Pr
Pr x
oduktif Aktiva
asikan Diklasifik
yang oduktif
Aktiva
Cara perhitungan nilai kreditnya adalah ; a
untuk rasio 15,5 atau lebih diberi nilai kredit 0 ; b
untuk setiap penurunan 0,15 mulai dari 15,5 nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100.
2 Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk oleh
bank terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk oleh bank.
Penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk oleh bank diperhitungkan sebagai berikut :
a 0,5 dari aktiva produktif yang digolongkan lancar
b 3 dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar
c 50 dari aktiva yang digolongkan diragukan
d 100 dari aktiva produktif digo longkan macet.
30
=
100 x
Bank oleh
dibentuk wajib
yang produktif
aktiva n
penghapusa Penyisihan
Bank oleh
dibentuk yang
produktif aktiva
n penghapusa
Penyisihan
Cara menghitung nilai kreditnya dilakukan sebagai berikut. a
untuk rasio 0 tidak memiliki penyisihan penghapusan aktiva produktif diberi nilai kredit 0 ;
b untuk setiap kenaikan 1 mulai dari 0 nilai kredit ditambah
1,5 sampai dengan maksimum 100. Menurut tata cara perhitungan aktiva produktif maka dapat
dikatakan bahwa unsur penting yang berpengaruh dalam menetapkan tinggi rendahnya risiko kualitas aktiva produktif
adalah kolektibilitas kredit, dengan kata lain, apabila kolektibilitas kredit yang diberikan rendah, kualitas aktiva produktif menjadi
rendah dan nilai kredit juga rendah, serta demikian sebaliknya. c.
Manajemen Menurut SE.BI.No.623DPNP tanggal
31 Mei 2004, komponen manajemen terdiri dari beberapa kelompok.
1 Manajemen Umum, meliputi :
a Strategi : program yang luas untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan yaitu bagaimana perusahaan akan melaksanakan misinya.
31
b Struktur : pengawasan dan pengarahan yang memungkinkan
manajemen mengkoordinasi tenaga kerja, uang, mesin dan material.
c Sistem : kesatuan atau unit yang terdiri dari bagian-bagian yang
saling kerja sama ataupun saling mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung untuk mencapai tujuan
tertentu. d
Kepemimpinan : tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan
ke arah tercapainya tujuan. 2
Manajemen Resiko, meliputi : a
Resiko likuiditas : resiko yang mungkin dihadapi oleh bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya dalam rangka
memenuhi permintaan kredit dan semua penarikan dana oleh penabung suatu waktu.
b Resiko kredit : resiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan
nasabah mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank beserta bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah
ditentukan. c
Resiko pemilik dan pengurus : resiko yang berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kerugian akibat suatu penurunan nilai
pokok dari surat-surat berharga. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
d Resiko hukum : resiko atas kegagalan, apabila bank dalam
usahanya memberikan jasa dengan bertindak sebagai wali amanat baik untuk individu maupun badan usaha gagal.
e Resiko operasional : resiko yang disebabkan karena
ketidakpastian menge nai kegiatan usaha bank. Cara penilaian ;
Perhitungan nilai kredit didasarkan pada hasil penilaian jawaban atas pertanyaan mengenai aspek-aspek manajemen. Setiap
pertanyaan diberi nilai kredit sebesar 0,25. Skala penilaian untuk setiap pertanyaanpernyataan ditetapkan
antara 0 sampai dengan 4 dengan kriteria sebagai berikut: a
nilai 0 mencerminkan kondisi yang lemah b
nilai 1,2, dan 3 mencerminkan kondisi antara c
nilai 4 mencerminkan kondisi yang baik. Untuk mencapai hasil yang terbaik dalam penilaian komponen
manajemen, diperlukan adanya manajemen lapisan bawah, menengah, maupun puncak yang mampu bertindak sebagai
perencana, pengorganisasian, pemimpin, dan pengendali organisasi.
d. Rentabilitas
Penilaian kuantitatif terhadap rentabilitas bank didasarkan pada dua rasio.
33
1 Rasio laba dalam tiga bulan terakhir terhadap total aktiva dalam
periode yang sama. =
100 x
aktiva Total
Laba
Total Aktiva : Jumlah keseluruhan dari komponen-komponen yang ada dari neraca pada sisi aktiva.
Laba : Selisih antara pendapatan dan biaya dimana pendapatan lebih besar daripada biaya.
Cara perhitungan nilai kreditnya dilakukan sebagai berikut. a
untuk rasio 0 atau negative diberi nilai kredit 0 ; dan b
untuk setiap kenaikan 0,015 mulai dari 0 nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100.
2 Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional dalam
periode yang sama. Biaya operasional :
Semua biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha bank.
Pendapatan operasional : Yang benar-benar telah diterima semua pendapatan yang
merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank. Cara perhitungan :
a untuk rasio 100 atau lebih diberi nilai kredit 0;
b untuk setiap penurunan sebesar 0,08 mulai dari 100 nilai
kreditnya ditambah 1 dengan maksimum 100. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
e. Likuiditas
Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas bank didasarkan pada dua rasio.
1 Rasio kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar
=
100 x
lancar Aktiva
money call
Kewajiban
Kewajiban call money : Kewajiban terhadap dana yang dipinjam oleh suatu bank dari bank
lainnya yang jangka waktunya relatif pendek. Aktiva lancar :
Kas uang tunai atau asset lain yang diharapkan akan ditukar menjadi kas.
Cara perhitungan nilai kreditnya sebagai berikut ; a
untuk rasio 100 atau lebih diberi nilai kredit 0; b
untuk setiap 1 penurunan mulai dari 100 nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100.
2 Rasio kredit terhadap dana yang diterima bank
=
100 x
diterima yang
Dana diberikan
yang Kredit
Kredit yang diberikan : Semua realisasi kredit dalam rupiah atau valuta asing yang
diberikan oleh bank kepada pihak ketiga bukan bank. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Dana yang diterima: Dana yang diterima oleh bank baik dalam rupiah maupun dalam
valuta asing dari pihak lain termasuk bank lain dan Bank Indonesia.
Cara perhitungan ; a
untuk rasio 115 atau lebih diberi nilai kredit 0 ; b
untuk setiap penurunan 1 mulai dari rasio 115, nilai kredit ditambah 4 dengan maksimum 100.
Setelah melakukan kuantifikasi terhadap berbagai faktor yang ada serta terhadap berbagai komponennya, dan dilakukan perhitungan nilai
kredit atas faktor dan komponennya, maka akan didapat nilai kredit komponen dan nilai kredit faktor, selain itu faktor- faktor yang dinilai juga
diberi bobot sesuai dengan besarnya pengaruh terhadap tingkat kesehatan bank. Faktor- faktor dari kelima penilaian kuantitatif tersebut ditetapkan
seperti yang terlihat dalam table berikut ini
TABEL III.1. BOBOT PENILAIAN FAKTOR DAN KOMPONEN
NO PERMODALAN KOMPONEN
BOBOT
1. Permodalan Rasio Modal terhadap Aktiva Tertimbang
Menurut Resiko ATMR 30
2. Kualitas Aktiva Produktif
a. Rasio aktiva produktif yang dihasilkan
terhadap total aktiva produktif. b.
Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap penyisihan
penghapusan aktiva produktif yang dibentuk.
25 5
3. Manajemen a.
Manajemen Umum b.
Manajemen Resiko 10
10 4. Rentabilitas
a. Rasio laba sebelum pajak dalam 12
bulan terakhir terhadap rata-rata 5
36
volume usaha dalam periode yang sama.
b. Rasio beban operasional dalam 12
bulan terakhir terhadap pendapatan operasional dalam periode yang sama.
5
5. Likuiditas a.
Rasio alat likuid terhadap utang lancar. b.
Rasio kredit yang diberikan terhadap dana yang diterima.
5 5
Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 303UPBB tahun 1997
Nilai kredit hasil penilaian kuantitatif lima faktor beserta komponennya tersebut di atas dijumlahkan, sehingga akan diperoleh hasil
penilaian faktor yang dikuantifikasikan. Atas dasar nilai kredit dan faktor- faktor yang dinilai,diperoleh nilai kredit gabungan. Setelah diperoleh nilai
kredit gabungan, diberi peringkat atas penilaian berdasarkan bobot masing- masing komponen.
Predikat yang diberikan: a.
Nilai kredit 81 sampai 100 diberi predikat sehat. b.
Nilai kredit 66 sampai 81 diberi predikat cukup sehat. c.
Nilai kredit 51 sampai 66 diberi predikat kurang sehat. d.
Nilai kredit 0 sampai 51 diberi predikat tidak sehat.
Setelah melihat semua uraian di atas, berikut ini beberapa tahap yang akan dilakukan untuk menjawab permasalahan yang ada.
1. Menghitung tingkat kesehatan bank pada Bank Perkreditan Rakyat Nusamba Banguntapan tahun 2003 – 2005.
37
a. Mengamati laporan keuangan Laporan keuangan ini biasanya telah disusun oleh pihak bank. Kita
tinggal menerima data tersebut sesuai dengan periode yang kita butuhkan untuk diteliti.
b. Mengamati laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dari tahun 2003– 2005.
Dari laporan keuangan yang telah disusun, kita bisa membuat suatu laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum, sekaligus
bisa melakukan perhitungan untuk mengolah data yang ada, namun biasanya pihak bank juga sudah membuat laporan ini.
c. Menghitung tingkat kesehatan 1 Permodalan
Dari laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum akan diperoleh data besarnya modal yang ada, kemudian dari
laporan yang sama juga akan diperoleh data mengenai besarnya Aktiva Tertimbang Menurut Resiko, sehingga kita
dapat menghitung Capital Adequacy Ratio sesuai dengan rumus yang ada.
2 Kualitas Aktiva Produktif Bagian ini diolah dengan cara menghitung rasio aktiva
produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif, kemudian juga menghitung perbandingan penyisihan
penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
diklasifikasikan. Sebelum penghitungan rasio dilakukan, kita perlu melakukan pengklasifikasian kolektibilitas kredit agar
memperoleh gambaran yang jelas tentang kredit yang diberikan. Pengklasifikasian kolektibilitas ini prosentasenya
sudah ditentukan oleh Bank Indonesia. 3 Manajemen
Bagian ini diolah dengan metode kuesioner, yaitu dengan membagikan pertanyaan kepada karyawan bank untuk dijawab,
apabila dalam kuesioner diperoleh jawaban yang positif, maka kita akan memberikan suatu penilaian kredit tertentu,
kemudian nilai kredit tersebut dijumlahkan. 4 Rentabilitas
Bagian ini diolah dengan cara mencari rasio laba terhadap asset dan mencari rasio beban operasional terhadap pendapatan
operasional data untuk mengolah rasio ini berasal dari laporan keuangan yang ada .
5 Likuiditas
Bagian ini diolah dengan membandingkan kredit yang diberikan terhadap dana yang diterima sehingga diperoleh
suatu penilaian kredit tertentu. Kredit yang diberikan adalah jumlah uang yang dipinjamkan kepada nasabah ditambah
rekening antar bank aktiva, sedangkan dana yang diberikan adalah jumlah tabungan ditambah deposito, antar bank, dan
39
modal sendiri. Yang dimaksud Antar Bank Aktiva adalah semua jenis simpanan dan tagihan bank bersangkutan kepada
bank atau beberapa Lembaga Keuangan Bukan Bank lain di Indonesia.
2. Teknik Analisis Tingkat Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank
a. Permodalan Modal merupakan salah satu faktor yang menentukan kekuatan
bank dan sistem perbankan. Modal mempunyai fungsi operasi dan pengatur. Fungsi operasi modal meliputi penyediaan dan untuk
pembelian gedung, tanah, perlengkapan dan penyangga untuk menyerap kerugian operasi yang mungkin terjadi, sedangkan fungsi
pengatur misalnya dalam hal pinjaman dan investasi bank. Sedangkan untuk penilaian terhadap Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum KPMM ditetapkan sebagai berikut berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia No. 30 12 KEP DIR tahun 1997 : apabila
pemenuhan KPMM sebesar 8 diberi predikat “sehat” dengan nilai kredit 81, dan untuk setiap kenaikan 0,1 dari pemenuhan Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum KPMM sebesar 8, nilai kredit ditambah 1 hingga maksimum 100, apabila pemenuhan KPMM kurang
dari 8 sampai dengan 7,9 maka diberi predikat “kurang sehat” dengan nilai kredit 65 dan untuk setiap penurunan 0,1 dari
40
pemenuhan KPMM sebesar 7,9 nilai kredit dikurangi 1 dengan minimum 0.
Uraian di atas menunjukkan bahwa apabila dalam penghitungan Capital Adequacy Ratio
CAR ternyata diperoleh hasil di bawah 8 maka bisa dipastikan bahwa rasio modal tersebut kurang sehat.
b. Kualitas Aktiva Produktif Penilaian kualitas aktiva produktif tediri dari dua komponen yaitu
rasio aktiva produktif yang diklasifikasi terhadap aktiva produktif dan rasio cadangan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif
yang diklasifikasikan. Unsur yang dipengaruhi dalam rasio kualitas aktiva produktif adalah kolektibilitas kredit, apabila kolektibilitas
kredit yang diberikan rendah, maka kualitas aktiva produktif menjadi rendah dan nilai kreditnya juga rendah, demikian juga sebaliknya.
Berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia No. 30 12 KEP DIR tahun 1997, apabila dalam penghitungan rasio aktiva produktif yang
diklasifikasikan terhadap aktiva produktif diperoleh hasil sebesar 22,5 atau lebih, maka diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap
penurunan 0,15 maka mulai dari 22,5 nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100.
Jadi bila rasio aktiva produktif diklasifikasikan terhadap aktiva produktif besarnya di bawah 22,5
maka bisa dipastikan bahwa aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif dalam keadaan sehat, berarti kredit yang ada
41
dalam bank tersebut prosentasenya lebih besar kredit lancar daripada kredit macet.
Apabila rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk oleh bank terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif
yang wajib dibentuk oleh bank diperoleh hasil sebesar 0, maka diberikan nilai kredit 0 dan untuk setiap kenaikan 1 mulai dari 0 nilai
kredit ditambah 1 dengan maksimum 100. Jadi apabila rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif dalam keadaan sehat, berarti
dana yang disisihkan untuk penghapusan aktiva produktif lebih banyak kredit lancarnya daripada kredit macet.
c. Manajemen Untuk mencapai hasil yang baik dalam penilaian komponen
manajemen, diperlukan adanya manajemen lapisan bawah, menengah, dan puncak yang mampu bertindak sebagai perencana, pengorganisasi,
pemimpin, dan pendelegasi wewenang. Penilaian terhadap komponen ini dilakukan dengan memberikan
nilai kredit maksimal yang berarti sehat atau bagus, pada setiap pertanyaan manajemen yang dijawab positif. Nilai kredit maksimalnya
adalah 4. Sehat atau tidaknya komponen manajemen ditentukan dari keseluruhan hasil jawaban setiap pertanyaan yang ada. Semua
penilaian di atas berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia No. 30 12 KEP DIR tahun 1997.
42
d. Rentabilitas Penilaian rentabilitas merupakan cermin dari hasil usaha yang
sebagian besar diperoleh dari operasional perkreditan khususnya penerimaan bunga. Penilaian faktor rentabilitas didasarkan pada dua
rasio yaitu rasio laba terhadap total aset ROA dan rasio efisiensi. Berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia No. 30 12 KEP DIR
tahun 1997, apabila rasio laba terhadap total asset diperoleh sebesar 0 atau negatif, maka diberi nilai kredit 0 dan untuk kenaikan 0,015
mulai dari 0 nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100, sedangkan apabila rasio efisiensi yang diperoleh sebesar 100 atau
lebih, maka diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap penurunan sebesar 0,08 nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100. Jadi apabila
nilai rasio laba di atas 0 dan nilai rasio efisiensi di bawah 100 maka bisa dipastikan bahwa kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dalam keadaan baik atau rentabilitasnya dalam keadaan sehat.
e. Likuiditas Berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia No. 30 12 KEP DIR
tahun 1997, apabila rasio alat likuid terhadap hutang lancar diperoleh sebesar 0 maka diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap kenaikan
sebesar 0,05 nilai kredit ditambah 1 dengan maksimal 100, sedangkan apabila rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank
43
diperoleh sebesar 115 atau lebih diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap penur unan 1 mulai dari rasio 115 nilai kredit ditambah 4 dengan
maksimum 100, jadi apabila rasio alat likuid terhadap hutang lancar di atas 0 dan rasio yang diterima kurang dari 115, maka likuiditasnya
dinyatakan sehat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN