Aluminium Powder Kapur tohor

7 pekerjaan tanah, campuran grouting, stabilisasi tanah untuk konstruksi jalan maupun stabilisasi tanah untuk tanah-tanah yang bermasalah di Indonesia.Sifat kimia dari abu terbang batu bara dipengaruhi oleh jenis batu bara yang dibakar dan tekhnik penyimpanan serta penanganannya. Pembakaran batu bara lignit dan sub-bituminous menghasilkan abu terbang dengan kalsium dan magnesium oksida lebih banyak dari pada jenis bituminous. Namun, memiliki kandungan silika, alumina, dan karbon yang lebih sedikit dari pada bituminous. Dan dalam penelitian ini jenis batubara yang digunakan adalah jenis sub-bituminous kelas C yang berasal dari PLTU Labuhan Angin Sibolga. Kandungan karbon dalam debu terbang diukur dengan menggunakan Loss Of Ignition Method LOI, yaitu suatu keadaan hilangnya potensi nyala dari debu terbang batu bara. debu terbang batu bara terdiri dari butiran halus yang umumnya berbentuk bola padat atau berongga. Ukuran partikel abu terbang hasil pembakaran batu bara bituminous lebih kecil dari 0,075 mm, luas area spesifiknya diukur berdasarkan metode permeabilitas udara Blain antara 170 sampai 1000 m 2 Kg, sedangkan ukuran partikel rata- rata abu terbang batu bara jenis sub - bituminous 0,01 mm sampai 0,015 mm, luas permukaannya 1-2 m 2 g, massa jenis 2,1 grcm 3 dan bentuk partikel mostly spherical, yaitu sebagian besar berbentuk seperti bola, sehingga menghasilkan kelecekan workability yang lebih baik Nugroho, P dan Antoni, 2007.

2.2. Aluminium Powder

Bubuk aluminium memiliki kerapatan 2,7 g cm -3 dan titik lebur 660 C, beberapa keunggulan serbuk aluminium adalah kekuatan tinggi pada suhu ruang dan mempunyai kerapatan yang rendah. Aluminium khususnya dalam bentuk serbuk dapat bereaksi dengan air dan jika ada asam atau basa kuat akan menghasilkan gas hidrogen.Dengan memberikan bubuk aluminium kedalammassa adukan timbul reaksi kimia yang melepas sejumlah gas, dan setelah adukan Universitas Sumatera Utara 8 bata ini mengeras maka terbentuk struktur berpori serta bata menjadi lebih ringan Scheffler dan Colombo, 2005. Proses kimia menyebabkan terbentuknya gas hidrogen yang membuat adonan mengembang membentuk pori-pori kecil Subari dkk., 2006. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut : 2 Al + 3 Ca OH 2 + 6 H 2 O 3CaO Al 2 O 3 6 H 2 O + 3H 2 Al Powder Tri kalsium alumina hidrat Senyawa trikalsium alumina hidrat merupakan ikatan kimia yang kuat Anonymous, 2006 sehingga produk bataakan bersifat lebih ringan dan lebih keras bila dibandingkan dengan pemberian alumina oksida dan foaming agent.

2.3. Kapur tohor

Kapur termasuk bahan bangunan yang penting, bahan ini telah dipakai sejak jaman kuno. Orang-orang mesir kuno memakai kapur untuk memelaster bangunan. Di Indonesia kapur ini juga sudah lama dipakai sebagai bahan pengikat, dalam pembuatan tembok, pilar dan sebagainya. Untuk bahan bangunandapat dibagi kedalam dua macam berdasarkan penggunaanya yaitu kapur pemutih dan kapur aduk. Kedua macam kapur tersebut dapat dalam bentuk kapur tohor, maupun kapur padam. Sifat - sifat kapur sebagai bahan bangunan bahan ikat yaitu : a. Mempunyai sifat plastis yang baik tidak getas b.Sebagai mortel, memberi kekuatan pada tembok c. Dapat mengeras dengan mudah dan cepat d. Mempunyai ikatan yang bagus dengan batu atau bata Kapur dapat dipakai untuk keperluan : a. Sebagai bahan ikat pada mortel b. Sebagai bahan ikat pada beton. Bila dipakai bersama-sama seman portland sifatnya menjadi lebih baik dan dapat mengurangi kebutuhan semen portland. c. Sebagai bahan pemutih Universitas Sumatera Utara 9 Bahan dasar kapur adalah batu kapur. Batu kapur mengandung kalsium karbonat CaCO 3 . Dengan pemanasan kira-kira 980 C karbon oksidanya keluar dan tinggal kapurnya saja CaO. Kapur dari hasil pembakaran ini bila ditambahkan air akan mengembang dan retak-retak. Banyak panas yang dikeluarkan seperti air mendidih selama proses ini dan hasilnya adalah kalsium hidroksida Ca OH 2 . Bila kalsium hidrat ini dicampur dengan air akan diperoleh mortel kapur. Mortel ini diudara terbuka menyerap CO 2 dan dengan proses kimia menghasilkan CaCO 3 yang bersifat keras dan tidak larut dalam air.

2.4. Semen Portland