24
Prosedur pengujian densitas dan serapan air : Pengukuran densitas dilakukan dengan menimbang massa kering dengan
Neraca Ohauss dan menghitung volume sampel dengan mengukur sisi-sisinya dan tebal sampel dengan menggunakan Jangka sorong, lalu dihitung massa jenisnya
dengan menggunakan persamaan 2.3. Pengukuran serap air dilakukan dengan menimbang massa kering dan
kemudian direndam selama 24 jam lalu dihitung massa basahnya dengan menggunakan Neraca Ohauss. Kemudian dihitung serapan airnya dengan
menggunakan persamaan 2.4.
3.6.2. Kuat Tekan Compressive strength
Pengujian ini dilakukan untuk menentukan kuat tekan compressive strength beton dengan benda uji berbentuk silinder dengan ukuran diameter 5 cm
dan tinggi 5 cm yang dibuat dan dimatangkan curing dilaboraturium. Kuat tekan beton adalah besarnya beban persatuan luas yang menyebabkan benda uji beton
hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu yang dihasilkan oleh mesin tekan.
Alat yang digunakan untuk menguji kuat tekan adalah Hydraulic CompressiveStrength Machine tipe MAC - 200 dan pengujian dilakukan dengan
mengacu pada standar ASTM C - 270 - 2004 dan ASTM C - 780 serta SNI 03 - 6825- 2002.
Prosedur pengujian melalui tahapan sebagai berikut : 1. Sampel silinder berukuran diameter 5 cm dan tinggi 5 cm dihitung luas
permukaannya A = � r
2
2. Sebelum pengujian, alat ukur terlebih dahulu dikalibrasi dengan jarum penunjuk berada tepat angka nol.
3. Kemudian tempatkan sampel tepat berada ditengah pada posisi posis pemberian gaya
4. Arahkan switch on-off ke arah on, sehingga pembebanan akan bergerak secara otomatis dengan kecepatan konstan
Universitas Sumatera Utara
25
5. Ketika sampel telah pecah, arahkan switch pada posisi off, sehingga motor penggerak akan berhenti. Kemudian catat besar gaya yang ditampilkan pada
panel display. 6. Hitung nilai kuat tekan dengan persamaan 2.1 .
3.6.3. Kuat Impak Uji kuat impak dilakukan dengan alat mesin uji impak chappy iberttest.
Sampel balok yang telah disiapkan diletakkan pada dua penumpu,sehingga bagian yang ditakik terletak di tengah-tengah. Palu ayunan dilepaskan dari dudukan
semula yang sudah ditentukan dan mengenai benda uji sampel balok sehingga diperoleh kerja pukul, dan membaca skala petunjuk dalam satuan joule. Maka
nilai impak batako dapat ditentukan dengan persamaan 2.2 .
3.6.4. Kekerasan Hardness
Kekerasan suatu bahan adalah ketahanan daya tahan suatu bahan terhadap daya benam dari bahan lain yang lebih keras dan dibenamkan padanya.
Pengujian kekerasan dilakukan untuk mengetahui kekerasan bahan dan data yang didapat sangat penting dalam proses perlakuan panas, juga mempunyai korelasi
dengan nilaitegangan-regangan pada uji tekan. Pengujian kekerasanBrinell merupakan pengujian standar secara industri, tetapi karena penekanannya dibuat
dari bola baja yang berukuran besar dengan beban besar, maka bahan lunak atau keras sekali tidak dapat diukur kekerasannya. Pengujian kekerasan Rockwell
cocok untuk semua material yang keras dan yang lunak, penggunaannya sederhana dan penekanannya dapat dengan leluasa Surdia, T dan Saito, S.,1985.
Uji kekerasan dapat dilakukan dengan beberapa metode, antar lain : Brinell, Rockwell dan Vickers, ketiga metode tersebut memiliki perbedaan pada jenis
material dan bentuk indentor atau penetrator benda yang dibenamkan ke benda
Universitas Sumatera Utara
26
uji dan juga nilai dari ketiga metode dapat saling dikorelasikan satu dengan yang lain table korelasi nilai kekerasan Brinell, Rockwell dan Vickers terlampir. Pada
penelitian ini pengujian sampel bata ringan menggunakanmetode Brinell yang dikonversikan kedalam satuan VHNdengan menggunakan alat
EQUOTIPHARDNESS TESTER yang memiliknomor seri SN 716 - 0915 Vers.
1. 16 jenis portable. Cara Pengujian :
1. Siapkan sampel bata ringan dengan syarat permukaannya harus rata. 2. Hindarkan permukaan sampel terhadap pengaruh panas dan dingin.
3. Letakan tapak indentor pada permukaan sampel dan tekan secara tegak lurus.
4. Baca nilai kekerasan pada monitor alat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengukuran Densitas Density