11
2.4.2. Sifat fisika semen portland
1. Kehalusan butir Finennes ; menurut ASTM butir - butir semen yang lewat ayakan No. 200 harus lebih dari 78
2. Kepadatan Density ; menurut ASTM berat jenis semen yangdiisyaratkan adalah 3,15 Kgm
3
, tetapi pada kenyataannya berat jenis semen yang diproduksiberkisar antara 3,05 Kgm
3
sampai 3,25 Kgm
3
3.Waktu pengikatan setting Time; waktu ikat awal initial settingtime berkisar 1 sampai 2 jam dan final setting time tidak boleh lebih dari 8 jam
4.Kuat Tekan; untuk 3 hari minimum 125 Kgcm
2
, dan untuk 7 hari minimum 200Kgcm
2
2.5. Agregat
Hampir tiga perempat Volume beton ditempati oleh agregat, sehingga karakteristik agregat akan menentukan kualitas beton. Ditinjau dari aspek
ekonomis, harga agregat dalam satuan berat yang sama jauh lebih murah dari padasemen. Agregat merupakan bahan yang bersifat kaku dan memiliki stabilitas
volume dan durabilitas yang baik pada pasta semen. Untuk menghasilkan beton yang baik, agregat halus maupun kasar harus memiliki gradasi atau ukuran yang
proposional Hidayat, S., 2009.
2.6. Air
Air juga sangat berperan penting dalam proses pembuatan beton ringan yang kegunaanya untuk melunakkan campuran agar bersifat plastis. Air yang di
gunakan adalah air bersih yang terhindar dari asam dan limbah. Air minum yang di kota relatif bebas dari bahan-bahan kimia atau bahan-bahan lainnya yang dapat
merugikan beton ringan. Jadi air harus di pilih agar tidak mengandung kotoran- kotoran yang dapat mempengaruhi mutu dari batako
ringanSimbolon,T.,2009.
Universitas Sumatera Utara
12
2.7. Beton Ringan
Beton ringan adalah beton yang memiliki massa jenis kurang dari satu yang disebabkan karena pembentukan rongga dalam sampel.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengurangi berat jenis beton atau membuat beton lebih ringan antara lain adalah sebagai berikut
Tjokrodimuljo, 1996 : 1 Dengan membuat gelembung-gelembung gasudara dalam adukan semen
sehingga terjadi banyak pori-pori udara di dalam betonnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menambah bubuk alumunium kedalam
campuran adukan beton. 2 Dengan menggunakan agregat ringan, misalnya tanah liat bakar, batu apung
atau agregat buatan sehingga beton yang dihasilkan akan lebih ringan dari pada beton biasa.
3 Dengan cara membuat beton tanpa menggunakan butir-butir agregat halus atau pasir yang disebut beton non pasir.
Secara garis besar bila diringkas pembagian penggunaan beton ringan dapat dibagi tiga yaitu Tjokrodimuljo, 1996 yang dikutip Wijanarko,W 2008:
1. Untuk nonstruktur dengan densitas antara 240 kgm
3
sampai 800 kgm
3
dan kuat tekan antara 0.35 MPa sampai 7 MPa yang umumnya digunakan seperti
untuk dinding pemisah atau dinding isolasi. 2. Untuk struktur ringan dengan densitas antara 800 kgm
3
sampai 1400 kgm
3
dan kuattekan antara 7 MPa sampai 17 MPa yangumumnya digunakan sepertiuntuk dinding yang juga memikul beban.
3 Untuk struktur dengan densitas antara 1400 kgm
3
sampai 1800 kgm
3
dan kuat tekan lebih dari 17 MPa dapat digunakan sebagaimana beton normal.
Pembagian beton menurut penggunaan dan persyaratannya pustaka jenis beton ringan :
- Beton dengan densitas rendah Low-Density concretes 240 – 800 kgm
3
dan 0,35 – 6,9 MPa
Universitas Sumatera Utara
13
- Beton dengan kekuatan menegah Moderate-Trength Lighweight Concretes 800 – 1440 kgm
3
dan 6,9 – 17,3 MPa - Beton ringan struktur Structural Lightweight Concretes 1440 – 1900 kgm
3
dan , 17,3 MPa
Neville and Brooks 1987 yang dikutip Wijanarko,W 2008 -.Beton ringan struktur Structural Lightweight Concretes 1400 – 1800 kgm
3
dan 17 Mpa
- Beton ringan untuk pasangan batu Masonry Concrete 500 – 800 kgm
3
dan 7 – 14 Mpa
- Beton ringan penahan panas Insulating Concrete 800 kgm
3
dan 0,7 –7 MPa
2.8. Pengujian Karakteristik 2.8.1. Kekuatan Tekan Compressive Strenght