14
Secara matematis besarnya kekuatan tekan suatu bahan :
Kekuatan tekan : P =
� �
2.1
dengan : F = gaya tekan maksimum yang menyebabkan benda hancur N
A = luas penampang m
2
2.8.2. Kuat impak impact strength
Banyak material mempunyai kekutan tarik yang tinggi tetapi tidak tahan dengan beban kejut.Untuk lebih baiknya material selayaknya dilakukan beban
kejut atau sering dikatakan pengujian kejut atau dengan bahasa ilmiah dikatakan uji impak.Ketahanan impak biasanya diukur dengan uji impak liot atau
charpy.Pada pengujian ini beban diayunkan ke material yang diletakkan pada titik tumpu yang sudah ditentukan kemudian dibaca hasil skala yang ditujukkan oleh
alat tersebut.Alat yang digunakan pada pengujian kuat impak adalah Iberttest.Standard yang digunakan pada pengujian ini adalah SNI 07-0411-
1989.Metode yang dipakai dalam melakukan uji kuat impak adalah metode Charpy,
sampel terletak di tengah-tengah pada batang uji dua tumpuan seperti ditunjukkan pada Gambar 2.2.
Ketangguhan patahan suatu paduan dianggap lebih tepat dan penting, karena berbagai paduan mengandung retak halus yang mulai
merambat apabila menerima beban kritis tertentu K.J.Bishop dan R.E.Smallman, 1991.
Gambar 2.2 Batang Uji kuat impak
Universitas Sumatera Utara
15
Pada penentuan nilai impak dari benda uji dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :
K =
� �
�
2.2
dengan : K = Nilai Pukulan Jm
2
W = Kerja Pukulan Joule A
= Luas Batang semula m
2
2.8.3. Densits dan Penyerapan air
Untuk pengukuran densitas dihitung dengan persamaan :
Densitas
=
� �
gramcm
3
2.3
dengan : m = Massa sampel kering gram
V = Volume benda cm
3
Besar kecilnya penyerapan air pada sampel sangat dipengaruhi oleh pori- pori atau rongga. Semakin banyak pori-pori yang terkandung dalam sampel maka
akan semakin besar pula penyerapan airnya sehingga ketahanannya akan berkurang. Pengukuran daya serap air merupakan persentase perbandingan antara
selisih massa basah dengan massa kering. Daya serap air dirumuskan sebagai berikut :
Serapan air =
����� ������ �����−����� ������ ������ ����� ������ ������
x 100 2.4
Universitas Sumatera Utara
16
2.8.4. Kekerasan
Kekerasan Hardness adalah salah satu sifat mekanik Mechanical properties dari suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui
khususnya untuk material yang dalam penggunaanya akan mangalami pergesekan frictional force. Kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan suatu material
untuk menahan beban identasi atau penetrasi penekanan. Di dunia teknik, umumnya pengujian kekerasan menggunakan 4 macam metode pengujian
kekerasan, yakni: Brinnel, Rockwell, Vickers dan Micro Hardness. Untuk semua jenis baja lama pengujian adalah 15 detik sedang untuk material bukan besi lama
pengujian adalah 30 detik.Kekerasan dapat juga didefinisikan sebagai ketahanan bahan terhadap penetrasipada permukaan, namun pada umumnya terhadap
deformasi plastis karena padabahan yang ulet kekerasan memiliki hubungan yang sejajar dengan kekuatan.Standard pengujian kekerasan yang dipakai yaitu SNI 07-
0905-1989. Kekerasan dapat dihitung dengan persamaan :
Hv = 1,8544
� �
�
2.5
dengan : Hv = Kekerasan Vikers HVN
P = Beban yang diberikan N D = Panjang diagonal jejak indentor m
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu penelitian