Pengukuran Kuat Tekan Compressive Strength

32 Liker Bekir Topcu, 2006. Pada penelitian pembuatan bata ringan dari limbah perlit yang dikeringkan alami nilai penyerapan air adalah 24,10 Abdul Rachman, 2008. Bata ringan yang terdapat dipasaran misalnya bata ringan dari PT. TMBA nilai serapan air adalah 19,57 . Hasil penelitian pada pengukuran serapan air dari sampel yang sudah dikeringkan dalam waktu 21 hari pada suhu kamar dan direndam selama 24 jam pada sampel A berkisar antara 16,05 - 20,23 dan pada sampel B berkisar antara 14,24 - 17,19 dapat dilihat pada lampiran B. Sehingga bata tersebut memenuhi standart untuk digunakan sebagai bahan pasangan dinding dan dapat digolongkan kedalam batako tipe I berdasarkan SNI 03-0349-1989.

4.3. Pengukuran Kuat Tekan Compressive Strength

Tabel 4.3. Pengujian serapan air dengan penambahan bubuk aluminium 0 - 8 No Kode Diameter Luas Gaya Kuat Tekan Sampel m m 2 N Mpa 1 A1 0,05 0,0019643 16170 8,231 2 A2 0,05 0,0019643 10976 5,587 3 A3 0,05 0,0019643 9310 4,739 4 A4 0,05 0,0019643 9573 4,873 5 A5 0,05 0,0019643 8575 4,365 6 B1 0,05 0,0019643 11330 5,768 7 B2 0,05 0,0019643 9800 4,989 8 B3 0,05 0,0019643 8525 4,339 9 B4 0,05 0,0019643 7800 3,970 10 B5 0,05 0,0019643 7984 4,065 Universitas Sumatera Utara 33 Hasil pengujian kuat tekan dari sampel bata yang memiliki komposisi semen, pasir, debu terbang fly ash, kapur tohor dan bubuk aluminium dapat dilihat pada grafik 4.3 dengan komposisi campuran seperti pada tabel 3.1 dan 3.2 Gambar 4.3 : Grafik hubungan antara kuat tekan dengan penambahan bubuk aluminiumdengan subtitusi 0 - 8 Dari gambar 4.3 terlihat bahwa nilai kuat tekan terhadap perubahan debu terbang fly ash dan bubuk aluminium pada sampel A berkisar antara 4,365 - 8,231 MPa dan pada sampel B berkisar antar 3,97 - 5,768 MPa. Pada sampel A dan sampel B secara keseluruhan terjadi penurunan kuat tekan kecuali pada komposisi 6 pada sampel A dan 8 pada sampel B yang mengalami kenaikan, hal ini disebabkan karena bubuk aluminium selain membuat bata lebih ringan karena membentuk pori, bubuk aluminium juga mempercepat proses pengerasan dan apabila bereaksi dengan masa adonan akan membentuk senyawa Tri kalsium alumina hidrat3CaO Al 2 O 3 6H 2 O yang merupakan ikatan kimia yang kuat. Pada penelitian pembuatan bata ringan yang menggunakan bahan limbah perlit diperoleh nilai kuat tekan sebesar 4,015 MPa Abdul Rachman, 2008. Produk bata ringan hasil pabrikan yang terdapat dipasaran milik PT. Super Bata dengan kuat tekan 4,05 MPa dan PT. TMBA dengan kuattekan 5,12 MPa. 2 4 6 8 10 2 4 6 8 K U AT T E K AN M P a Sampel A Sampel B Bubuk Al Universitas Sumatera Utara 34 Walaupun demikian bata ringan hasil percobaan telah memenuhi syarat untuk konstruksi dinding bangunan yang termasuk mutu II menurut standard SNI 03- 0349-1989.

4.4. Pengukuran Kuat Impak Impact Strength