BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini, Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek berdasarkan KepMenKes RI No. 1027MenKesSKIX2004 belum dilaksanakan
secara menyeluruh oleh Apoteker di apotek-apotek Kabupaten Sleman. Hal ini dikarenakan masih terdapatnya persentase pelaksanaan yang kurang dari 50
B. Saran
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan BalaiPOM DIY bekerja sama dengan ISFI untuk mensosialisasikan Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek berdasarkan KepMenKes RI No. 1027MenKesSKIX2004 dengan mengadakan pelatihan, bimbingan, penyuluhan, dan seminar
sehingga Apoteker di apotek-apotek Kabupaten Sleman mendapatkan persepsi dan pemahaman yang sama dengan Juklak Petunjuk Pelaksanaan
dan Juknis Petunjuk Teknis dari instansi yang terkait. 2. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan BalaiPOM DIY melakukan
pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek berdasarkan KepMenKes RI No. 1027MenKesSKIX2004
dengan melibatkan ISFI sebagai organisasi profesi.
78 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Apoteker di apotek-apotek Kabupaten Sleman perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya memahami dan melaksanakan peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek guna meningkatan mutu pelayanan kefarmasian di
apotek. 4. Perlu dilakukan penelitian sejenis pada tingkat populasi yang lebih besar
sehingga dapat diketahui pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di apotek secara global, seperti penelitian pada tingkat Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. 5. Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan responden adalah pengguna jasa
apotek, misalnya pasien atau pengunjung apotek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M., 1995, Manajemen Farmasi, Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta
Anonim, 1962, Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1962 Tentang Lafal SumpahJanji Apoteker, DepKes RI, Jakarta
Anonim, 1964, Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 831Ph64b, DepKes RI, Jakarta
Anonim, 1980, Peraturan Pemerintah RI Nomor 25 tahun 1980 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1965 Tentang
Apotek, DepKes RI, Jakarta Anonim, 1981a, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
278MENKESSKV1981 Tentang Persyaratan Apotik, DepKes RI, Jakarta Anonim, 1981b, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
280MENKESSKV1981 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengelolaan Apotik, DepKes RI, Jakarta
Anonim, 1981c, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26MENKES PERI1981 Tentang Pengelolaan dan Perizinan Apotik,
DepKes RI, Jakarta Anonim, 1993a, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
918MENKESPERX1993 Tentang Pedagang Besar Farmasi, DepKes RI, Jakarta
Anonim, 1993b, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 922MENKESPERX1993 Tentang Ketentuan dan Tatacara Pemberian Izin Apotek, DepKes RI,
Jakarta Anonim, 1995, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
184MENKESPERII1995 Tentang Penyempurnaan Pelaksanaan Masa Bakti dan Izin Kerja Apoteker, DepKes RI, Jakarta
Anonim, 1996, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan, DepKes RI, Jakarta
Anonim, 1997a, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika, DepKes RI, Jakarta
Anonim, 1997b, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1997 Tentang Narkotika, DepKes RI, Jakarta
Anonim, 1999, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, DepKes RI, Jakarta
Anonim, 2002, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1332MENKESSKX2002 tentang Ketentuan dan Tatacara Pemberian Izin Apotek, DepKes RI,
Jakarta Anonim, 2003a, Kompetensi Farmasis Indonesia Tahun 2003, Ikatan Sarjana
Farmasi Indonesia, Jakarta. Anonim, 2003b, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan, Depnaker RI, Jakarta Anonim, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1027MenkesSKIX2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, DepKes RI, Jakarta
Anonim, 2005, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Depdiknas RI, Jakarta
Azwar, S., 1999, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta Budiharjo, 1981, Kode Etik Kefarmasian, Pembinaan Profesi Apoteker Pengelola
Apotek, Jilid B, 4-5, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Pelaksanaan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Hartini, Y.S. dan Sulasmono, 2006, APOTEK: Ulasan Beserta Naskah Peraturan Perundang-Undangan Terkait Apotek, Penerbit Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta Isdaryadi, F. W., 2005, Bisnis Berwawasan Etika, Ombudsman, No.II, 10-11
Kartono, K., 1990, Pengantar Metodologi Riset Sosial, edisi kedua, Mandar Maju,
Bandung Kisdarjono, H., 2004, Materi Pelatihan Sistem Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
Pharmaceutical Care, Magister Manajemen Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Kontour, R., 2003, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, 105, PPM, Yogyakarta
Nawawi, H., 1998, Metodologi Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nurgiyantoro, B., Gunawan, dan Marzuki, 2002, Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Pratiknya, A.W., 2001, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Putra, I.S. dan Pratiwi, 2005, Sukses Dengan Soft Skills, Direktorat Pendidikan ITB, Bandung
Sevilla, C.G., Ochave, J.A., Punsalon, T.E., Regala, B.P., and Uriartc, G.G., 1993, An Introduction to Research Method, diterjemahkan oleh Towu, A, edisi
pertama, Universitas Indonesia Press, Jakarta Slamet, L.S., 2001, Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Farmasi untuk
Penguatan Sistem Pengawasan Obat dan Makanan, Seminar Sehari Kebijakan Obat Nasional dalam Otonomi Daerah, Magister Manajemen
dan Kebijakan Obat, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Sukmajati, M.A., Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek berdasarkan KepMenKes RI Nomor 1027MenKesSKIX2004 di Kota
Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Farmasi USD, Yogyakarta Sulasmono, 1997, Profesi di Apotek Sekarang dan Masa Depan dengan Analisis
SWOT, Diskusi Kuliah Pengantar Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pengantar Kuesioner Penelitian
Fakult as Farm asi Universit as Sanat a Dharm a
Yogyakart a
Kepada Yt h Apot eker Pengelola Apot ek
Kabupat en Slem an
Dengan horm at , Dalam rangka m enyelesaikan j enj ang st udi S- 1, saya berm aksud
m engadakan penelit ian dengan j udul “ Pelaksanaan St andar Pelayanan Kefarm asian di Apot ek Berdasarkan Kepm enkes RI Nom or
1027 MENKES SK I X 2004 di Kabupat en Slem an” . Sehubungan dengan hal it u, saya m ohon kerelaan Bapak I bu unt uk
m enj awab pert anyaan berikut dengan lengkap dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Sem ua inform asi yang Bapak I bu berikan akan dij aga
kerahasiannya dem i kepent ingan ilm iah. At as bant uan Bapak I bu saya ucapkan t erim a kasih.
Horm at saya,
Adhy Kurniaw an Soedarsono NI M: 038114036
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK
BERDASARKAN KEPMENKES RI NOMOR 1027MENKESSKIX2004 DI KABUPATEN SLEMAN
I. Data Responden
Petunjuk Pengisian : Lingkarilah jawaban yang benar No Pertanyaan
Jawaban
1. Berapakah umur Anda?
a. 21-35 tahun b. 36-50 tahun
c. 50 tahun 2.
Apakah posisi Anda di apotek ? a. APA
b. Apoteker Pendamping c. Apoteker Pengganti
3. Berapa lama pengalaman Anda bekerja sebagai
Apoteker di apotek yang sekarang? a. 1 tahun
b. 1-5 tahun c. 6-10 tahun
d. 10 tahun 4.
Apakah Anda memiliki pekerjaan yang lain? a. Ya
b. Tidak 5.
Berapa hari rata-rata Anda bekerja di apotek dalam seminggu?
a. 3 hari b. 3-5 hari
c. 6-7 hari 6.
Berapa lama rata-rata Anda bekerja di apotek dalam satu hari?
a. 4 jam b. 4-6 jam
c. 6 jam
II. Kuesioner Tentang Pengelolaan Sumber Daya
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda
╳
pada jawaban yang sesuai No Pertanyaan
YA TIDAK
1 Apakah pada halaman depan apotek Anda terdapat
papan yang tertulis kata apotek? 2
Apakah apotek Anda memiliki ruang tunggu bagi pasien?
a. Apakah di apotek Anda tersedia informasi berupa brosur, leaflet atau poster mengenai kesehatan
misalnya obat-obat baru? 3
b. Jika ya, apakah ada tempat khusus untuk mendisplay informasi tersebut misalnya
penempatan brosur dalam suatu wadah? 4
Apakah apotek Anda memiliki ruangan tertutup untuk konseling bagi pasien?
Apakah apotek Anda memiliki : a. ruang racikan kering?
5 b. ruang racikan basah?
6 Apakah apotek Anda memiliki keranjang sampah yang
tersedia untuk staf? 7
Apakah apotek Anda memiliki keranjang sampah yang tersedia untuk pasien?
Apakah dalam perencanaan pengadaan sediaan farmasi Anda memperhatikan :
a. pola penyakit? b. kemampuan masyarakat?
8
c. budaya masyarakat?
1. Dari manakah Anda memperoleh obat-obatan? a. PBF
b. Pabrik farmasi c. Apotek lain
d. Toko obat e. Swalayan
2. Apakah setiap obat yang dipesandibeli, selalu disertai buktifaktur pembelian?
9
3. Apakah setiap obat yang dipesandibeli, selalu dicatat dalam buku penerimaan?
10 Adakah tempat penyimpanan khusus misalnya lemari
pendingin atau tempat penyimpanan narkotika dan psikotropika untuk obat tertentu misalnya serum,
vaksin? 1. Apakah apotek Anda pernah memindahkan isi obat
dari wadah asli ke wadah lain? 2. Jika ya, apakah informasi di bawah ini Anda sertakan
pada wadah baru tersebut? a.Produsen pabrik
b.Nomor batch c.Tanggal kadaluarsa
d.Aturan pakai 11
e.Cara penyimpanan
12 Apakah pelayanan produk kefarmasian misalnya
obat, kosmetik, makanan diberikan pada tempat yang terpisah dari aktivitas pelayanan dan penjualan
produk lainnya misalnya pembalut wanita, alat
kontrasepsi, popok bayi? 13
Apakah setiap penjualan selalu dilengkapi dengan faktur atau nota penjualan?
14 Apakah setiap penjualan selalu dicatat dalam buku
penjualan?
15 Apakah setiap pengeluaran narkotika dan psikotropika
selalu dicatat dalam buku pencatatan narkotika dan psikotropika?
16 Apakah setiap resep selalu disimpan menurut urutan
tanggal dan nomor urut resep? 17
Apakah Anda selalu melakukan medication record
?
III. Kuesioner Tentang Pelayanan
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda
╳
pada jawaban yang sesuai No Pertanyaan
YA TIDAK
Apakah Anda selalu melakukan skrining resep, meliputi : 1. PERSYARATAN ADMINISTRATIF
2. KESESUAIAN FARMASETIK : a. Bentuk sediaan
b. Dosis c. Potensi
d. Stabilitas e. Inkompatibilitas
f. Cara pemberian g. Lama pemberian
3. PERTIMBANGAN KLINIS : 18
a. Alergi
b. Efek samping c. Interaksi
e. Durasi f. Jumlah obat
19 Apakah Anda selalu melakukan konsultasi dengan
dokter penulis resep apabila ada ketidakjelasan dalam penulisan resep?
20 Apakah anda selalu melakukan pengecekan
kesesuaian antara obat dan etiket terhadap resep sebelum diserahkan kepada pasien?
21 Apakah apoteker selalu terlibat langsung dalam
penyerahan obat kepada pasien? Apakah Anda selalu memberikan infomasi mengenai:
a. Cara pemakaian obat b. Cara penyimpanan obat
c. Jangka waktu pengobatan d. Makanan dan minuman yang harus dihindari
22
e. Aktivitas yang harus dihindari 23
Apakah pernah terjadi keluhan dari pasien mengenai etiket tidak jelassulit dibaca?
24 Apakah keputusan yang diambil di apotek mencakup
perencanaan, pengadaan dan penyimpanan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya selalu
berdasarkan persetujuan APA ? 25
Apakah Anda menyediakan jam konseling setiap hari bagi pasien?
26 Apakah Anda juga menyediakan jam konseling secara
berkelanjutan, terutama untuk penderita penyakit tertentu seperti cardiovascular, diabetes, TBC,
asthma, dan penyakit kronis lainnya?
27 Apakah Anda melakukan tindak lanjut terapi misalnya
melalui komunikasi telepon dengan pasien atau mengunjungi pasien?
28 Apakah Anda pernah melakukan diseminasi
penyebaran informasi kesehatan misalnya penyebaran brosur dan poster, melakukan
penyuluhan?
IV. Kuesioner Tentang Evaluasi Mutu Pelayanan
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda
╳
pada jawaban yang sesuai No Pertanyaan
YA TIDAK
29 1. Apakah pernah dilakukan survey mengenai tingkat
kepuasan konsumen? 2. Jika ya, apakah survey tersebut berupa
:
a.Angket b.Wawancara
30 Apakah Anda menetapkan lama pelayanan waktu
pelayanan maksimal per pasien? 31
Apakah ada prosedur yang tertulis dan tetap dalam pelayanan pasien?
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian
Lampiran 4. SumpahJanji Apoteker
Lafal SumpahJanji Apoteker berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1962 pasal 1 :
1 Sebelum seorang apoteker melakukan jabatannya, maka ia harus mengucapkan sumpah menurut cara agama yang dipeluknya, atau
mengucapkan janji. Ucapan sumpah dimulai dengan, kata-kata “Demi Allah” bagi mereka yang beragama Islam, dan sumpah untuk agama lain, pemakaian
kata-kata “Demi Allah”…..disesuaikan dengan kebiasaan agama masing- masing.
2 SumpahJanji itu berbunyi sebagai berikut : 1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan,
terutama dalam bidang kesehatan; 2. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan
saya dan keilmuan saya sebagai apoteker; 3. Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan
kefarmasian saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan;
4. Saya akan menjalankan tugas saya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian;
5. Dalam menunaikan kewajiban saya, saya akan berikhtiar dengan sungguh- sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan,
kesukuan, politik kepartaian atau kedudukan sosial; 6. Saya ikrarkan sumpahjanji ini dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh
keinsyafan. Anonim, 1962
Lampiran 5. Kode Etik Apoteker Indonesia
KODE ETIK APOTEKER INDONESIA Mukadimah
Bahwasanya seorang Apoteker di dalam menjalankan tugas kewajibannya serta dalam mengamalkan keahliannya harus senantiasa mengharapkan bimbingan
dan keridhaan Tuhan Yang Maha Esa. Apoteker di dalam pengabdiannya kepada nusa dan bangsa serta di dalam
mengamalkan keahliannya selalu berpegang teguh kepada sumpahjanji Apoteker. Menyadari akan hal tersebut Apoteker di dalam pengabdian profesinya
berpedoman pada satu ikatan moral yaitu :
BAB I Kewajiban Umum