menyebutkan bahwa apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya di luar sediaan farmasi.
KepMenKes RI Nomor 1027 tahun 2004 menyebutkan bahwa pelayanan produk kefarmasian diberikan pada tempat yang terpisah dari
aktivitas pelayanan dan penjualan produk lainnya. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan integritas dan kualitas produk serta mengurangi resiko
kesalahan penyerahan.
Tabel V. Pemisahan
Produk Kefarmasian dari Produk Lainnya
No. Jawaban
Jumlah Persentase
1. Ya
21 60
2. Tidak
14 40
Total 35
100 Dari Tabel V, dapat disimpulkan bahwa pemisahan produk
kefarmasian dari produk lainnya telah dilaksanakan dengan baik. Adapun penjualan produk non kefarmasian di apotek merupakan diferensiasi usaha
apotek, di mana produk-produk tersebut masih berhubungan dengan bidang kesehatan. Contoh produk non kefarmasian yang dijual di apotek-
apotek Kabupaten Sleman adalah makanan bayi, susu, dan food supplement.
c. Ruang tunggu bagi pasien KepMenKes RI Nomor 1027 tahun 2004 menyebutkan bahwa apotek
harus memiliki ruang tunggu yang nyaman bagi pasien, yaitu yang bersih dan bebas dari hewan pengerat, seranggapest.
Tabel VI. Adanya Ruang Tunggu bagi Pasien No.
Jawaban Jumlah
Persentase
1.
Ya 35
100
2. Tidak
Total 35
100 KepMenKes Nomor 278 tahun 1981 Pasal 4 juga menyebutkan bahwa
apotek harus memiliki ruang tunggu. Keberadaan ruang tunggu bagi pasien sangat penting karena pasien akan merasa nyaman berada di
ruangan tunggu yang memiliki tempat duduk yang nyaman dengan ventilasi udara dan penerangan yang cukup. Sebagai sumber informasi dan
hiburan, biasanya tersedia koran, majalah, maupun tayangan televisi.
d. Tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien Salah satu peran Apoteker dalam pelayanannya adalah sebagai
manager. Artinya Apoteker harus efektif dalam mengelola sumber daya manusia, fisik, anggaran, dan informasi. Apoteker harus tanggap terhadap
informasi dan di apoteknya harus tersedia berbagai informasi mengenai obat dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan.
Informasi yang ada di apotek dapat berupa leafletbrosur dan poster.
Tabel VII. Ketersediaan Informasi Kesehatan di Apotek No.
Jawaban Jumlah
Persentase
1. Ya
35 100
2. Tidak
Total 35
100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Informasi tentang kesehatan sangat berguna bagi masyarakat karena masyarakat dapat meningkatkan pengetahuannya tentang kesehatan lewat
membaca brosur-brosur tersebut. KepMenKes RI Nomor 1027 tahun 2004 menyebutkan bahwa apotek
harus memiliki tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien, termasuk penempatan materi informasi tersebut.
Tabel VIII. Adanya Tempat Khusus untuk Mendisplai Informasi
No. Jawaban
Jumlah Persentase
1. Ya